Zaman Pra aksara dan Pengertiannya – Perjalanan manusia dalam menempuh kehidupan seperti sekarang tidak terjadi begitu saja dalam waktu yang singkat, namun telah dimulai sejak ribuan tahun yang silam. Keadaan pada waktu itu yang berkelanjutan hingga kini, membentuk manusia yang hidup pada saat ini.
Bagaimana kehidupan masyarakat pra aksara? Bagaimana manusia mulai berkomunikasi tanpa menggunakan tulisan? Jawabannya adalah, bahwa komunikasi merupakan salah satu cara untuk berinteraksi.
Komunikasi pada masa pra-aksara dilakukan secara lisan dan dengan pemahaman akan tanda-tanda atau gambar-gambar yang sering digunakan untuk berkomunikasi.
Untuk lebih jelasnya, bab ini akan membahas bagaimana manusia mengalami perkembangan pada masa pra-aksara.
Apa yg dimaksud zaman pra aksara? Pra-aksara adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia.
Zaman Pra-aksara dapat dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada manusia di mana terdapat kehidupan di muka Bumi.
Contohnya: dinosaurus biasanya disebut hewan Pra-aksara dan manusia gua disebut manusia Pra-aksara.
Karena tidak terdapat peninggalan catatan tertulis dari zaman Pra-aksara, keterangan mengenai zaman ini diperoleh melalui bidang-bidang seperti paleontologi, astronomi, biologi, geologi, antropologi, dan arkeologi.
Awal Zaman Pra-aksara
Zaman Pra-aksara dimulai sejak adanya manusia yang terjadi pada permulaan zaman kuarter, yaitu pada zaman dilluvium (pleistosen) sekitar 3 juta tahun Sebelum Masehi. Periode Pra-aksara di Indonesia berakhir sekitar abad ke-3 sampai ke-5 Masehi, ketika ditemukan prasasti-prasasti di bekas Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Baca: Zaman Kuarter pertama
Zaman Pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub bumi (zaman glasial) dan diselingi dengan zaman es kembali mencair (interglasial). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosen sampai empat kali. Di daerah tropika zaman glasial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial) yang diselingi dengan zaman kering (interpluvial).
Pada zaman glasial, permukaan air laut telah menurun dengan drastis, sehingga banyak dasar laut yang kering menjadi daratan. Di Indonesia bagian barat, dasar laut yang mengering disebut Dataran Sunda, sedangkan di Indonesia bagian timur disebut Dataran Sahul.
Dataran Sunda telah menyebabkan kepulauan Indonesia bagian barat menjadi satu dengan Benua Asia, sedangkan Dataran Sahul telah pula menghubungkan kepulauan Indonesia bagian timur dengan Benua Australia.
Itulah sebabnya fauna da flora Indonesia barat mirip dengan fauna dan flora Asia, dan sebaliknya fauna dan flora Indonesia timur mirip dengan Australia. Manusia yang hidup di zaman pleistosen adalah spesies homo erectus yang menjadi pendukung kebudayaan zanan batu tua (Paleolithicum).
Selanjutnya baca artikel Prasejarah: Pembabakan zaman Praaksara
Demikian Sekilas tentang zaman pra aksara, semoga menambah pengetahuan kita mengenai sejarah.