Sejarah Negara Com – Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu. Demikian ungkap Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, seorang sejarawan kenamaan Indonesia. Apa maksudnya? Sejarah adalah upaya untuk membangun kembali (re-konstruksi) atau menghadirkan kembali peristiwa-peristiwa masa lalu pada masa kini.
Namun jangan salah tangkap, yang dihadirkan tersebut bukan peristiwanya sebab peristiwa sejarah itu unik adanya; hanya sekali terjadi dan tidak mungkin terulang kembali akan tetapi gambaran peristiwa masa lalu (salah satunya) dalam bentuk tulisan sejarah (historiografi).
Secara tersirat, definisi sejarah yang diungkapkan oleh Profesor Sartono adalah “Sejarah sebagai sebuah ilmu.” Artinya, peristiwa-peristiwa sejarah yang dihadirkan dalam bentuk historiografi harus melewati metode ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Dengan demikian, gambaran sejarah tersebut dapat dipertanggungjawabkan karena memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah, di antaranya:
- Memuat data dan analisis ilmiah secara objektif.
- Memperlihatkan kejujuran ilmiah, baik dari segi pembahasan maupun dalam penggunaan dan penunjukkan sumber rujukan.
- Pemaparan dilakukan secara sistematis, jelas, dan berkesinambungan.
- Menggunakan bahasa ilmiah yang baik dan benar, serta menggunakan kalimat efektif yang jelas dan tegas pula.
Sebagaimana dalam bidang-bidang keilmuan lain, ada banyak bentuk karya ilmiah dalam bidang sejarah. Salah satunya adalah makalah sejarah. Makalah ini biasanya dipersiapkan untuk seminar, tugas kuliah, atau term paper (makalah semesterial, yaitu makalah yang disusun pada akhir semester).
Layaknya laporan ilmiah atau laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, maupun disertasi, makalah sejarah pun harus dibuat berdasarkan informasi, data, hasil penelitian, dan kalau perlu landasan teori untuk memperkuat kesahihah tulisan yang dibuat.
Baca juga: Contoh Makalah Bola Voli
Agar makalah sejarah yang kita tulis memenuhi syarat menarik, informatif, dan dapat dipertanggungjawabkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum kita melakukan proses penulisan, di antaranya:
- Memahami cara-cara atau metode ilmiah dan mengikutinya dengan jujur, serta mampu mengaplikasikan kejujuran ilmiah tersebut dalam tulisan yang kita buat.
- Menguasai permasalahan yang akan ditulis. Sebagai contoh, kita akan menulis makalah tentang Perang Diponegoro (1823-1830), pastikan kita menguasai tema tersebut atau setidaknya pernah membaca beberapa literatur tentang Perang Diponegoro.
- Mampu mengumpulkan data atau referensi yang diperlukan secara lengkap sesuai dengan masalah yang dibahas.
- Mampu dan bebas mengemukakan hasil pemikiran, pendapat, analisis, dan kesimpulan yang objektif berlandaskan data-data yang kita peroleh.
- Mampu menghargai kesimpulan atau pendapat para penulis terdahulu dalam bidang kajian atau permasalahan yang sama.
- Mampu membedakan antara harapan dan kenyataan; antara opini dengan fakta.
- Menguasai tata bahasa dan kosakata dengan baik, sehingga kita dapat menguraikan suatu gagasan atau pemikiran secara jelas, tegas, tepat, dan mudah dimengerti.
Dengan memperhatikan dan mengaplikasikan kaidah-kaidah tersebut, kita tidak akan terlalu “stres” atau “pusing tujuh keliling” ketika harus menulis makalah sejarah (atau makalah-makalah ilmiah lainnya).
Bahkan, kita akan menikmati pekerjaan tersebut sebagai ajang mengasah keterampilan, pemenuhan kewajiban, sharing ilmu, mengungkap kebenaran, ibadah, aktualisasi diri, bahkan sebagai tambahan penghasilan.
Baca juga: Makalah Sejarah Islam