Tanjung Pinang merupakan salah satu ibu kota dari Provinsi Kepulauan Riau dengan mayoritas Suku Melayu sebagai penghuninya. Tanjung Pinang mempunyai pelabuhan domestik dan internasional yaitu Pelabuhan Sri Bintan Pura, dan bandara internasional yakni Bandara Raja Haji Fisabilillah. Kota cukup banyak memiliki tempat wisata terkenal dan menarik untuk di kunjungi.
Karena perkembangan teknologi yang sekarang sudah semakin canggih, Anda dapat dengan mudah mencari berbagai informasi melalui internet, termasuk tempat wisata di Tanjung Pinang. Kali ini kami akan memberikan informasi mengenai 4 Tempat Wisata terkenal dan menarik di Tanjung Pinang. Selengkapnya sebagai berikut:
Mangrove Sei Carang
Mangrove Sei Carang adalah sebuah tempat wisata berupa hutan bakau yang menjadi kebanggaan masyarakat kota Tanjung Pinang. Tempat wisata ini diresmikan pada tahun 2010, letaknya berada di tepi Sungai Sei Carang, tidak jauh dari Jembatan Gugus.
Di tempat ini tumbuh kurang lebih 3.000 jenis tanaman bakau. Jika anda berwisata ke tempat ini berbagai jenis tanaman bakau bisa disaksikan melalui jembatan yang sudah disediakan. Berbagai jenis monyet bergelantungan diantara rerimbunan pohon bakau.
Hutan mangrove di Tanjung Pinang cukup menarik untuk dikunjungi, namun ketika melintasi jembatan di kawasan wisata ini berhati-hatilah, karena jika belum dibenahi ada sebagian jembatan yang berlubang.
Untuk bisa menikmati indahnya hutan Mangrove Sei Carang, para pengunjung tidak dikenakan biaya masuk. Tetapi, para pengunjung hanya membayar tarif parkir saja.
Pantai Trikora
Pantai Trikora terletak di Desa Malang Rapat, Kec. Gunung Kijang, sekitar 45 kilometer sebelah timur dari pusat kota Tanjung Pinang. Pantai Trikora terdiri dari 4 bagian, yaitu Pantai Trikora 1, 2, 3 dan 4. Pantai Trikora 3 dikenal biasa disebut Pantai Trikot, dan merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. Konon, pantai ini merupakan aset dari Hotel Sampoerna Tanjung Pinang.
Pantai Trikora menawarkan keindahan alamnya yang begitu menawan. Garis pantai ini memiliki panjang 25 kilometer yang banyak ditumbuhi oleh pohon bakau dan pohon kelapa. Pasir pantai yang putih bersih, sekumpulan batu besar tertata secara alami menambah keindahan pantai ini.
Untuk sampai ke Pantai Trikora, dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang Anda bisa menyewa taksi dengan selama kurang lebih 65 menit. Namun, untuk menghemat biaya, alternatifnya adalah dengan menyewa kendaraan sendiri.
Dengan menyewa kendaraan dari pusat kota Tanjung Pinang, Anda bisa memilih rute ke perbatasan Kabupaten Bintan. Dengan melalui rute ini, jalan yang Anda lalui cukup indah dan beraspal. Kemudian dari perbatasan Kabupaten Bintan Anda bisa ke ke perbatasan Gunung Kijang.
Air Terjun Resun
Air Terjun Resun adalah salah satu obyek wisata yang terletak di Desa Resun, Kec. Lingga Utara, Kab. Lingga, Prov. Kepulauan Riau. Pada saat hari libur, tempat wisata ini banyak dikunjungi wisatawan lokal. Air dari air terjun ini sangat jernih dan sangat alami. Airnya berasal dari beberapa sungai yang berhulu di Gunung Daik.
Selain dari airnya yang sangat jernih, di air terjun ini para wisatawan juga bisa menikmati suasana alam yang masih asri dan alami. Kondisi di sekitar air terjun yang masih terdapat banyak pohon-pohon yang tinggi yang menjulang kelangit gemericik air yang yang jatuh dilengkapi dengan suara-suara alam mampu menghadirkan suasana relaksasi yang bisa menenangkan jiwa.
Ketinggian Air Terjun Resun mencapai 100 meter dengan landasan kurang lebih 45 derajat, sehingga airnya tidak langsung jatuh ke dasar melainkan tetap mengalir di dinding landasan. Keunikannya lainnya, air terjun ini memiliki 12 tingkatan.
Di beberapa tingkatan, para wisatawan biasanya menikmati air terjun dengan mandi maupun berenang. Pada tingkatan ke 4 dan terakhir atau paling bawah, membentuk kolam yang dalam sehingga sangat cocok untuk mandi dan berenang.
Di Lokasi ini, para wisatawan juga bisa menyaksikan event tahunan yakni Mandi Syafar. Menurut masyarakat sekitar, kegiatan ini sudah dilakukan turun-temurun yang berlangsung sejak Sultan Lingga Riau terakhir, Sultan Abdurrahman Muazamsyah sampai saat ini. Mandi Syafar sendiri merupakan 1 buah ritual yang dipercaya mampu menjauhkan diri dari bencana dan keburukan.
Pulau Penyengat
Pulau Penyengat ini merupakan nama pulau ini mengingatkan kita dengan hewan kecil bernama lebah. Konon, saat pulau ini belum berpenghuni, sering disinggahi oleh nelayan atau pelaut. Luas pulau ini 2. 500 x 750 m, berjarak 6 km dari Kota Tanjung Pinang, Propinsi Kepulauan Riau atau 35 km dari Pulau Batam.
Pulau ini merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kepulauan Riau. Selain memiliki panorama yang indah, di pulau ini juga terdapat beberapa obyek wisata lainnya, yang salah satunya menjadi landmark pulau ini, yakni Masjid Raya Sultan Riau.
Salah satu keunikan masjid ini adalah pembangunannya menggunakan telur sebagai perekatnya, sebagai ganti semen. Terdapat makam raja-raja Riau, salah satunya makam Raja Ali Haji yang terkenal dengan Gurindam 12-nya.
Bukit Kursi yang merupakan benteng pertahanan semasa peperangan, Balai Adat yang merupakan tempat penyimpanan perkakas raja dan tuan putri yang sekarang digunakan oleh penduduk setempat sebagai tempat kegiatan.