Vegetasi dan Tanah Amerika Utara

Vegetasi dan Tanah Amerika Utara – Vegetasi, tanah, dan iklim sudah barang tentu merupakan bagian terpadu geografi fisik. Di bagian subarktik Alaska dan wilayah utara Kanada, pertumbuhan tanaman terhenti pada ketinggian sekitar 600 m; di Pegunungan Rocky Kanada, pada kira-kira 2.400 m; dan di Pegunungan Sierra Kalifornia, pada 3.000 m.

Di Pegunungan Appalachia, hutan desidu yang lebat (yakni hutan pepohonan yang daunnya gugur di musim gugur) di lembah dan lereng rendah digantikan oleh hutan pinus pada kira-kira 840 m. Pohon pinus itu selanjutnya digantikan oleh pohon berdaun jarum pada ketinggian 1.200 m.

Namun, di kambi-kambi sebelah utara, 1.200 m biasanya merupakan batas pertumbuhan pepohonan.

pertanian gandum Amerika Utara

Kunjungi Peta Amerika Utara atau di google map

Geografi fisik juga mempengaruhi segi lain vegetasi. Pegunungan Kordilera menghadang hujan sehingga tidak sampai masuk ke pedalaman. Oleh karenanya, suatu perbedaan terbentuk antara hutan yang lebat, lembap, dan berpohon konifer (hutan pepohonan yang berbuah runjung, terutama pepohonan yang selalu hijau) di lereng-lereng Pasifik dan hutan campuran yang jauh lebih jarang di tanah tinggi pedalaman, dengan pinus kuning ponderosa, balsam, poplar, dan birch.

Secara keseluruhan, vegetasi mencerminkan iklimnya. Ketika manusia pertama kali tiba di benua itu, sebagian besar Amerika Utara, yang terletak di garis lintang iklim sedang dan dipengaruhi oleh dua samudra raya, berselimut hutan.

Ada dua kekecualian. Bagian utara dan timurlaut benua itu adalah salah satu kekecualiannya. Daerah ini terus-menerus dikuasai oleh angin Kutub Benua dan tak berpohon, dengan vegetasi yang terdiri atas lumut daun, ilalang, dan rerumputan. Jenis vegetasi ini disebut tundra.

Pedalaman bagian barat dan wilayah baratdaya adalah kekecualian yang lain. Di daerah ini terdapat iklim Tropis Benua dan lahannya sebagian besar terdiri atas padang rumput, semak belukar gurun, dan gurun pasir.

Pos terkait