Filipina adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian pertanian, pertambangan, dan industri. Pertanian padi banyak di produksi di daerah perbukitan sejak sekitar 2.000 tahun lalu oleh suku Batad. Tanaman padi banyak ditanam di lereng-lereng perbukitan Banaue dan Sagada di provinsi Ifugao, dengan ketinggian 5.000 kaki dpl.
Lahan pertanian seluas 4.000 mil² diusahakan secara tradisional tanpa penggunaan pupuk. Hal ini menjadikannya sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) pada tahun 1995.
Tahun 1998 ekonomi Filipina yang mencakup pertanian, industri ringan, dan jasa pendukung; mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh krisis finansial Asia, dan cuaca yang buruk. Pertumbuhan ekonomi jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000.
Pemerintah Filipina menjanjikan untuk terus memperbaiki ekonominya agar sebanding dengan perkembangan negara industri Asia Timur. Namun hutang yang besar ternyata justru menghambat perbaikan situasi ekonomi. Alokasi dana hutang ternyata tidak menyasar sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian negeri tersebut.
Bergabagi strategi pun dilakukan, seperti peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, juga deregulasi, dan penswastaan ekonomi, dan meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Masa depan perekonomian Filipina sangat tergantung dari dua negara sebagai partner dagang utama, yaitu Amerika Serikat, dan Jepang. Namun administrasi yang baik dan kebijakan pemerintah yang konsisten juga sangat mempengaruhi.
Sebagian besar penduduk Filipina adalah petani, namun banyak yang melakukannya dengan menyewa lahan. Pertanian Filipina pernah meningkat hebat berkat pengolahan bibit hibrida dan metode pertanian yang ditingkatkan.
Kopra, gula, dan abaca (rami Manila) merupakan produk utama pertanian dan diekspor ke luar negeri. Seorang dari 4 orang Filipina bekerja dalam salah satu bagian industri kelapa. Ikan, kalau ada, selalu merupakan sumber protein utama meskipun industri perikanan masih amat terbelakang. Kehutanan dan produk kayu juga merupakan unsur penting ekonomi negeri ini.
Khusus dalam bidang pertanian, Filipina memiliki pad, kelapa, dan buah-buahan yang bisa diandalkan:
- Padi: Filipina termasuk salah satu negara pengimpor beras terbesar didunia, dengan 15 juta ton padi setiap tahun, sehingga menjadi negara penghasil beras terbesar ke-8 di dunia.
- Kelapa: seluas 3,5 juta hektar lahan dialokasikan sebagai produksi kelapa, dengan hasil mencapai 19,5 juta ton pertahun, sehingga negara ini menjadi negara penghasil kelapa terbesar di dunia..
- Buah-buahan: pisang juga merupakan pendukung penghasilan pertanian di Filipina. Tak ketinggalan nanas juga menjadi penghasilan Filipina terbesar ketiga di dunia yang mencapai lebih dari 2,4 juta ton pada tahun 2013.
Lebih jauh silahkan baca juga: Ekonomi Filipina