Dengan glasnost dan perestroika, Mikhail Gorbachev bermaksud menampilkan komunisme Uni Soviet dalam bentuk baru. Akan tetapi, program pembaruan tersebut justru menimbulkan masalah di dalam negeri Uni Soviet sendiri.
Akibatnya muncul berbagai gerakan di negara ini. Gerakan tersebut terdiri atas gerakan yang ingin mempertahankan kedudukan komunisme dan gerakan yang ingin mengadakan perubahan.
Pada tanggal 19 Agustus 1991, terjadi percobaan kudeta yang akan menggulingkan Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet. Dengan dalih Gorbachev kurang sehat, Wakil Presiden Genadi Yanayev yang didampingi kelompok komunis, seperti Marsekal Dimitri, Yazov (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladimir Kruckhov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri) bermaksud mengambil alih jabatan presiden.
Karena mendapat tentangan keras dari rakyat di bawah pimpinan Boris Yeltsin, maka kudeta itu dapat digagalkan.
Selanjutnya: Pembubaran Uni Soviet