Tuvalu dahulu bernama Kepulauan Ellice, adalah sebuah negara pulau yang membentang sepanjang Samudra Pasifik barat daya yang luas. Meskipun nama negeri itu ”delapan gugusan”, Tuvalu sebenarnya meliputi 9 buah pulau sebab pulau Nulakita yang mungil itu kini menjadi bagiannya.
Geografi Tuvalu
Tuvalu memiliki wilayah seluas 25,9 km2. Beberapa pulaunya adalah atol yang berdanau air laut yang luas. Yang lainnya merupakan pulau karang dengan danau air laut kecil atau sama sekali tidak berdanau.
Iklimnya panas dan lembap, angin ribut dari barat biasa terjadi antara bulan November dan Februari. Curah hujannya besar tetapi tidak teratur sehingga sering menimbulkan kekurangan air.
Penduduk Tuvalu
Sebagian besar rakyat Tuvalu yang berjumlah 9.000 orang adalah orang Polinesia yang bertutur dalam bahasa Polinesia. Bahasa Inggris diajarkan di sekolah, sedangkan banyak orang dewasa bertutur dalam bahasa Samoa.
Gereja di negeri ini didirikan pada akhir abad ke-19, oleh para misionaris dari Samoa. Mereka berasal dari Kelompok Masyarakat Misionaris London, yaitu penganut aliran Protestan yang taat.
Pemimpin gereja semula memiliki kekuasaan yang besar dalam masalah keagamaan ataupun keduniawian. Perikanan dan peternakan menjadi aktivitas ekonomi yang utama.
Kelapa, pandan, pohon sukun, pisang, dan tanaman umbi-umbian dapat hidup lebih lama dalam udara berbau garam dan tanah yang jelek. Kopra diekspor. Karena melimpahnya penduduk, banyak orang Tuvalu menambang fosfat di Nauru, bekerja di atas kapal dagang asing, atau bekerja pada pemerintah di ibu kota negara Funafuti.
Kunjungi di google map
Sejarah dan Pemerintahan
Tuvalu terpisah dari Tonga dan Samoa dan jarang berhubungan dengan bangsa Eropa sampai pencari budak bangsa Peru dan Australia menyerbu pulau-pulau itu antara tahun 1850 dan 1870.
Kepulauan itu menjadi bagian koloni Inggris, kepulauan Gilbert dan Ellice, pada tahun 1915. Namun, kepulauan itu masih tetap terpencil hingga Perang Dunia II, ketika tempat itu dipakai sebagai pangkalan bagi penyerbuan terhadap Kepulauan Gilbert yang dikuasai oleh Jepang.
Banyak orang bergabung dalam upaya memenangkan perang. Pada tahun 1975, menjelang kemerdekaan tiba, Kepulauan Ellice memisahkan diri dari Kepulauan Gilbert dan mengganti namanya menjadi Tuvalu, yang merdeka penuh pada tahun 1978.
Gubernur jenderalnya adalah penduduk pribumi, yang mewakili Ratu Inggris bertindak sebagai kepala negara.
Seorang perdana menteri, yang diambil dari dewan legislatif, bertindak sebagai kepala pemerintahan. Majelis Penasehat yang anggotanya dipilih mengawasi berbagai kegiatan tempatan.
Diulas oleh: HAROLD M. ROSS, Perguruan Tinggi St. Norbert
Editor: Sejarah Negara Com