Sosialisme adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Hal itu membedakan sosialisme dari kapitalisme yang menekankan kemakmuran dari usaha perorangan (individu).
Meskipun sosialis masih toleran dengan pemilikan perorangan asal jumlahnya kecil, seperti bidang peternakan, kesenian, tenaga profesi, usaha yang sifatnya pedagang eceran, serta jasa dan manufacture.
Ciri utama sosialisme
Ciri utama sosialisme adalah pemerataan sosial dan penghapusan kemiskinan. Ciri ini merupakan salah satu faktor pendorong berkembangnya sosialisme. Hal itu ditandai dengan penentangnya terhadap ketimpangan kelas-kelas sosial yang terjadi pada negara feodal.
Pelopor dan tokoh sosialisme Inggris adalah Robert Owen (1771-1858), memprakarsai gerakan koperasi yang menyokong organisasi serikat dagang yang tersebar di seluruh Inggris dan Skotlandia. Owen yakin bahwa koperasi produsen dapat menciptakan tata masyarakat yang baru.
Pendapat kaum sosialis terhadap industri vital
Kaum sosialis menginginkan agar industri-industri tertentu menjadi milik negara atau diawasi negara, karena industri tersebut menyangkut kepentingan umum atau merupakan industri yang sangat vital bagi kepentingan nasional.
Pihak swasta tidak diijinkan menangani industri vital. Pelaksanaan peralihan pemilikan dari swasta menjadi pemilikan oleh negara diusahakan secara bertahap. Kaum sosialis memilih cara damai dalam mempromosikan program-programnya.
Perkembangan sosialisme di berbagai negara disesuaikan dengan tradisi negara bersangkutan. Dengan demikian, terjadi pula perbedaan penafsiran tentang sosialisme diartikan sebagai pendistribusian kekayaan secara lebih merata.
Baca juga: Paham liberalisme dalam sejarah dunia
Di negara-negara berkembang sosialisme ditafsirkan sebagai pembangunan ekonomi dan industri dengan maksud menaikkan tingkat hidup pendidikan masyarakat.
Sosialisme biasanya berkembang di negara-negara yang memiliki tradisi demokrasi yang kuat. Kemenangan Sekutu pada Perang Dunia II memberikan rangsangan yang kuat tumbuhnya bagi partai sosialis di seluruh dunia, seperti Inggris, Belgia, Swiss, Belanda, negara-negara Skandinavia, Selandia Baru, Australia dan Indonesia.