Drs. Moh. Hatta (1945 – 1956) dilahirkan di Aur Tajungkang Mandianin, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 12 Agustus 1902. la bersekolah di Hollandsche Inlandsche School (HIS) Bukittinggi, lalu di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), dan Sekolah Dagang Menengah (Prins Hendrik School) Jakarta.
Pada tahun 1921, Mohammad Hatta menuju Belanda untuk menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Ekonomi (Handels Hogere Schools) di Rotterdam. Mohammad Hatta kemudian terlibat dalam pergerakan nasional dengan memasuki Jong Sumatranen Bond (JBS) dengan menjadi bendahara, menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda selama 4 tahun berturut-turut. Karena aktivitas politiknya dianggap membahayakan pemerintah Belanda.
Mohammad Hatta ditangkap pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1942 dan dibuang ke Boven Digul, Irian Barat. Ia baru dibebaskan setelah Jepang masuk dan menduduki Indonesia.
Puncak karier politik Mohammad Hatta terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 ketika ia bersama Ir. Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian, 18 Agustus 1945, Mohammad Hatta dilantik menjadi wakil presiden.
Dengan hati dan pikiran jernih Mohammad Hatta mendapati peran wakil presiden tidak terlalu berfungsi dalam Undang-Undang Dasar 1950 hingga dengan kejujuran dan keberaniannya ia menyatakan mundur dari jabatan Wakil Presiden pada tanggal 1 Desember 1956.
Baca juga: Bung Hatta dan Bung Karno sang Dwitunggal
Mohammad Hatta wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.