Sri Lanka, yang sebelumnya dikenal sebagai Sailan, adalah pulau berbentuk buah pir yang dipisahkan dari ujung selatan India oleh laut dangkal selebar 35 km. Meskipun negeri ini amat dekat dengan India, namun Sailan merupakan negara terpisah yang memiliki identitasnya sendiri.
Beberapa tempat di Sri Lanka adalah amat kaya dan beragam. Kaya dengan sungai dan air terjun yang indah, pantai pasir putih, dan hutan lebat serta semua hasil bumi seperti teh, karet, kelapa, rempah-rempah, dan batu permata. Tidak itu saja, namun juga kaya dengan sejarah, yang berawal dari 2.500 tahun yang lalu, dengan penduduknya yang besar dan amat beragam.
Penduduk Sri Lanka
Mahavansa, epik abad ke-6 tentang Sri Lanka, menceritakan tentang adanya sekelompok orang dari India utara yang berlayar ke negeri ini di abad ke-6 sebelum Masehi, untuk kemudian menaklukkan penduduk asli dan mendirikan suatu kerajaan, yaitu kerajaan Sinhala yang bertahan lebih dari 2.000 tahun.
Epik Mahavansa juga menceritakan bahwa pada abad ke-3 sebelum Masehi, agama Budha diperkenalkan ke Sri Lanka oleh Mahinda, anak lelaki penguasa India Asoka, dan bahwa banyak orang Sinhala memeluk agama tersebut.
Pada abad-abad berikutnya, orang-orang dari India selatan masuk ke wilayah ini dan lalu mendirikan kerajaan terpisah, yaitu kerajaan Tamil di utara.
Kini suku Sinhala merupakan 70% jumlah penduduk Sri Lanka. Mayoritas suku Sinhala tinggal di bagian selatan dan barat, bertutur dalam bahasa Sinhala, dan sebagian besar beragama Budha.
Suku Tamil berjumlah sekitar 20% penduduk, termasuk Tamil Sri Lanka dan Tamil India. (Tamil Sri Lanka adalah keturunan suku Tamil yang datang ke wilayah ini di zaman kuno, sedangkan Tamil India adalah keturunan orang India, yang masuk ke negeri ini di paruh kedua abad ke-19, dan bekerja di berbagai perkebunan).
Suku Tamil terutama tinggal di bagian utara dan timur Sri Lanka, bertutur dalam bahasa Tamil, dan sebagian besar beragama Hindu. Penduduk lainnya adalah orang Islam keturunan para pedagang Arab yang mula-mula datang pada abad ke-8, orang dari berbagai campuran suku, serta beberapa orang Eropa Kelompok kecil yang disebut suku Vedda, yang secara tradisional bertempat tinggal di hutan, mungkin merupakan keturunan penduduk asli Sri Lanka.
Penduduk Sri Lanka pada umumnya bersahabat dan periang. Di pedesaan termiskin sekalipun. orang asing akan disambut dengan amat ramahnya. Kaum wanitanya amat menarik sekali karena mereka berambut hitam dan panjang serta berjalan lembut tetapi tegap.
Para wanitanya mengenakan rok tradisional mirip sarung yang panjangnya sampai ke mata kaki dan berjaket pendek atau kadang-kadang mengenakan sari.
Di kota, banyak pria yang berpakaian model Barat walaupun sebagian besar tetap berpakaian tradisional. Pakaian tradisional ini terdiri atas sehelai kain panjang biasanya putih, yang dililitkan ke tubuh dan diikat di pinggang yang bersama-sama dipakai dengan kemeja atau jaket longgar.
Rumah pedesaan berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang, dengan dinding yang terbuat dari tanah liat kering atau petakan tanah liat, lantai dari tanah atau semen, sedangkan atapnya terbuat dari daun kelapa atau genteng.
Sebagian besar rumah di daerah pedesaan mempunyai pagar dan beranda. Orang akan merasa sejuk tidur di tikar yang diletakkan di atas lantai atau di atas balok kayu.
Penduduk Sri Lanka makan nasi setiap kali. Orang Hindu ortodoks dan sebagian besar orang Budha merupakan orang vegetarian dan sering makan nasi dengan kari dari sayuran yang dimasak dengan santan kelapa dan rempah-rempah.
Anak lelaki dan perempuan diwajibkan bersekolah hingga usia 14 tahun dan diajar dalam bahasa yang mereka tuturkan di rumah bahasa Sinhala atau Tamil. Bahasa Inggris juga diajarkan. Sekolah dikelola secara gratis sejak dari taman kanak-kanak sampai universitas sehingga lebih dari 70% penduduk dapat menulis dan membaca.
Ekspresi seni merupakan hal yang penting bagi orang Sri Lanka sepanjang sejarahnya. Di dua ibu kota kuno Sinhala, Anuradhapura dan Polonnaruwa, terdapat berbagai istana, dagoba (tempat suci Budha yang berbentuk kubah), dan patung Budha. Hasil seni lukis Sri Lanka yang paling terkenal adalah serangkaian lukisan wanita yang indah yang dilukis pada abad ke-5 di dinding benteng granit Sigiriya.
Tarian merupakan bentuk seni kuno yang masih sangat dijunjung tinggi. Tarian ini diajarkan selama 6 tahun di banyak sekolah negeri. Penari yang paling terkenal berasal dari kota perbukitan Kandy yang amat indah.
Setiap bulan Agustus, sekelompok penari Kandyan yang menari berputar-putar dengan kostum mewah ikut ambil bagian dalam festival agama Budha Perahera untuk menghormati gigi Budha. Relik yang tersimpan di Candi Gigi jarang dilihat. Selama festival, sebuah keranda yang berisi gigi tiruan diarak ke punggung Candi Gajah.
Ketrampilan pengrajin telah diturunkan dari generasi ke generasi. Termasuk kerajinan tangan itu adalah ukir topeng kayu yang dipakai dalam berbagai tarian dan nyanyian upacara keagamaan, ukir kuningan, kain katun pintal tangan, hiasan cangkang kura-kura, dan renda yang dirajut tangan.
Kunjungi Peta Sri Lanka atau di google map
Geografi Sri Lanka
Sri Lanka terletak di Lautan Hindia dan dipisahkan dari India oleh Selat Palk. Panjang pulaunya adalah 430 km, lebarnya adalah 230 km, dan luas seluruhnya adalah 65.610 km2. Sebagian besar wilayah adalah dataran rendah yang bergelombang.
Bagian Sri Lanka yang tertinggi adalah daerah tengah selatan yang bergunung. Lahannya menaik secara amat tiba-tiba dari daerah sawah rendah yang dibajak dengan kerbau, melalui daerah perkebunan kelapa dan karet serta dataran tinggi yang ditanami teh, ke daerah pegunungan yang tingginya 2.100 m dan tertutup oleh rerumputan.
Selama musim hujan lebat, air ditampung di suatu danau atau tanki raksasa buatan manusia. Suhu rata-rata di dataran rendah adalah 25° C, tetapi di daerah perbukitan yang tinggi suhu akan mirip dengan musim semi.
Curah hujan beragam dari 64 cm di suatu tempat sampai 640 cm di tempat lain setahun. Hujan hanya turun selama bulan-bulan hujan musim panas dan musim dingin, tetapi setiap musim hanya mempengaruhi separuh wilayah Sri Lanka.
Sri Lanka terkenal dengan batu mulia yang ditemukan di daerah baratdaya. yaitu batu sapphire, batu ruby, batu bulan, batu topas, dan batu mata kucing. Endapan grafit yang besar, yang merupakan ekspor utama terdapat di baratdaya.
Pasir pantainya menghasilkan ilmenit, yaitu bahan baku logam titanium, dan monazit, yang digunakan dalam menghasilkan energi nuklir. Terdapat juga endapan pasir kuarsa, yaitu bahan pembuat gelas, dan batu kapur.
Berbagai tanaman bunga, kayu, burung, dan binatang merupakan kekayaan nasional. Beberapa jenis tanaman dan satwa Sri Lanka tidak terdapat di bagian lain di dunia. Di antara tanaman bunga yang paling indah adalah anggrek, melati, sepatu, dan jakaranda.
Daerah pantainya ditanami pohon kelapa, sedangkan di tengah hutannya terdapat berbagai pohon kayu keras, seperti eboni, kayu satin, kayu besi, dan haImiIIa yang berkayu merah hitam. Hampir 400 jenis burung yang berbeda, misalnya burung merak dan flamingo, hidup di hutan dan belantara.
Di Sri Lanka juga terdapat lebih dari 100 jenis binatang seperti harimau kumbang, kerbau, rusa, dan kera. Banyak gajah yang terlatih membantu pekerjaan bangunan dan penebangan hutan. Gajah buas kini dilindungi oleh undang-undang untuk menghindarkannya dari kepunahan. Terdapat juga buaya, kadal, dan ular, termasuk ular kobra yang berbisa, dan ular biludak Russel. Untuk melindungi kehidupan alam, pemerintah telah menyediakan tanah sebagai taman nasional dan tempat perlindungan burung.
Ekonomi Sri Lanka
Lebih dari 50% penduduk Sri Lanka mencari nafkah dengan bertani, bekerja di perkebunan teh atau karet yang besar, atau bekerja di tanah pertanian kecil untuk menanam berbagai macam tanaman seperti padi, kelapa, buah-buahan, sayuran, tembakau, dan kayu manis. Tujuan utama pemerintah adalah untuk meningkatkan produksi beras.
Hingga akhir-akhir ini, beras merupakan impor utama, tetapi perbaikan tanaman ini menandakan bahwa Sri Lanka kelak dapat menghasilkan beras lebih dari yang dibutuhkannya. Industri merupakan bagian ekonomi yang sedang berkembang.
Pabrik semen, pabrik peleburan baja, dan pabrik ban juga terdapat di negeri ini. Pabrik tekstil sedang dibangun dengan bantuan luar negeri. Pembuatan garam, dengan cara menguapkan air laut, merupakan monopoli pemerintah.
Berbagai proyek hidroelektrik dan pembangunan pengilangan minyak sedang dilaksanakan. Salah satu pemandangan yang semarak adalah para nelayan yang berlayar dengan catamaran atau bertengger di perahu kayu di laut.
Kini berbagai upaya sedang dibuat untuk memperkenalkan metode modern serta untuk mengembangkan usaha penangkapan ikan sebagai suatu industri. Pariwisata juga berkembang dengan ditandai adanya pembangunan berbagai hotel modern.
Pusat perdagangan Sri Lanka terletak di ibu kota Kolombo. Galangan di pelabuhan utama ini semerbak dengan teh dan rempah-rempah yang siap dikapalkan ke luar negeri. Pusat budaya terletak di Kandy, yaitu salah satu tempat kedudukan ibu kota kerajaan kuno.
Sejarah Sri Lanka
Letak Sri Lanka yang berada di jalan samudra antara Afrika Timur dan Asia Selatan membuat negeri ini sebagai suatu tempat pemberhentian alami bagi para pedagang. Bangsa Yunani kuno dan orang Arab abad ke-8 telah mengenal wilayah ini, sedangkan Marco Polo pernah singgah di sana pada tahun 1293.
Namun, orang Eropa yang pertama kali menduduki Sri Lanka adalah bangsa Portugis yang mendarat pada tahun 1505, sambil menyebarkan agama Katolik. Pada tahun 1658, orang Portugis diusir ke luar oleh bangsa Belanda, yang menyebarkan agama Protestan dan memperkenalkan Hukum Romawi-Belanda.
Pada akhir abad ke-18, kedudukan Belanda diancam oleh Inggris yang menguasai pelabuhan Trincomalee dan Kolombo. Selama beberapa waktu Sri Lanka berada di bawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Inggris dan baru pada tahun 1802 menjadi koloni lnggris.
Pada tahun 1815, seluruh Sri Lanka berada di bawah kekuasaan Inggris, dan tetap di bawah Inggris hingga tahun 1948, yaitu saat negeri ini menjadi sebuah negara merdeka.
Sailan, nama yang sudah lama dikenal, dihapuskan pada tahun 1972, sedangkan kosakata bahasa Sinhala kuno Sri Lanka (yang berarti ”tanah yang gilang-gemilang”) dipakai.
Sejak Kemerdekaan
Tahun-tahun setelah kemerdekaannya, Sri Lanka dilanda berbagai krisis ekonomi dan politik. Harga dunia untuk tanaman pokoknya seperti teh, karet, dan kelapa sering naik turun sehingga harus berpaling ke negara lain untuk mendapatkan bantuan luar negeri.
Pada tahun 1959, Perdana Menteri Solomon West Ridgeway Dias Bandaranaike terbunuh. Jandanya, Sirimavo Bandaranaike, yang lalu menggantikannya pada tahun berikutnya, menjadi perdana menteri wanita pertama di dunia.
Masalah paling sulit yang dihadapinya adalah mengenai 1.000.000 orang keturunan India yang memasuki Sri Lanka pada awal abad ke-19 untuk bekerja di berbagai perkebunan. Usaha untuk menentukan jumlah orang asli India yang akan diterima kembali oleh India dan diberi kewarganegaraan India serta jumlah yang akan tetap tinggal dan diberi status kewarganegaraan merupakan pokok perundingan panjang dan sulit hingga tahun 1964.
Akhirnya diberikan status kewarganegaraan Sri Lanka kepada banyak dari mereka dan India juga memulangkan banyak dari mereka ke India, sedangkan status sisanya akhirnya diputuskan pada tahun 1974. Separuh di antara mereka pulang ke India dan separuhnya lagi diberi kewarganegaraan Sri Lanka.
Hubungan antara suku Sinhala dan suku Tamil telah menjadi sumber sengketa parah, yang pada mulanya hanyalah pertikaian tentang masalah bahasa. Selama kekuasaan Inggris, bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di Sri Lanka.
Ketika bahasa Sinhala dinyatakan sebagai bahasa resmi pada tahun 1956, suku Tamil merasa keberatan. Kini status bahasa Tamil dan Sinhala merupakan bahasa nasional, tetapi bahasa Sinhala tetap sebagai bahasa resmi.
Hubungan antara kedua suku itu semakin memburuk di akhir tahun 1970an, ketika kaum separatis Tamil, yang menuntut negara bagian Tamil yang merdeka, melancarkan kampanye teroris melawan pemerintah dan beberapa suku Sinhala membalas dengan menyerang suku Tamil. Kekerasan ini semakin meluas pada tahun 1980-an sehingga pemerintah mengumumkan bahwa negara dalam keadaan darurat.
Pemerintahan
Setelah kemerdekaannya pada tahun 1948, Sri Lanka tetap terkait dengan Inggris hingga tahun 1972 tatkala negeri ini menjadi negara republik. Di bawah sistem republik, seorang perdana menteri mengendalikan pemerintahan.
Presiden menggantikan Ratu, yaitu hanya sebagai simbol kepala negara. Namun, pada tahun 1978 suatu konstitusi baru telah mengubah Sri Lanka menjadi suatu negara presidensiaI parlemen. Meskipun masih ada perdana menteri, presiden kini memegang kekuasaan eksekutif penuh. Presiden dipilih langsung untuk masa jabatan 6 tahun.
Baca juga:
Diulas oleh: H.S. AMERASINCHE, Misi tetap Sri Lanka di Perserikatan Bangsa-Bangsa
Editor: Sejarah Negara Com