Senjata Tradisional Kalimantan Tengah – Kalimantan Tengah adalah sebuah provinsi di pulau Kalimantan dengan ibukota di Palangkaraya. Di daerah ini banyak tempat menarik yang dapat dikunjungi. Diantaranya adalah museum Balangan yang berada di Kota Palangkara, atau tepatnya di Jalan Tjilik Riwut, sekitar 2,5 km dari Bundaran Besar.
Museum Balanga menyimpan benda-benda bersejarah, diantaranya adalah senjata adat Kalimantan Tengah yang unik seperti : Sumpit, Duhung dan Mandau. Berikut ini penjelasan secara rinci ketiga senjata tradisional tersebut:
1. Sumpit/Sipet
Sumpit adalah bahasa Kalimantan Tengah untuk menyebut nama Sipet, yaitu senjata tradisional yang dipakai untuk berburu, perang terbuka maupun sebagai senjata gerilya. Pemakaan sumpit adalah dengan cara meniup.
Kelebihan Sumpit Kalimantan Tengah
Ditinjau dari segi pemakaiannya Sumpit atau sipet tersebut mempunyai kelebihan tersendiri karena bisa dipakai sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahannya yang alami. Dan diantara keunggulan sumpit atau sipet ini mempunyai ketepatan atau akurasi tembakan yang bisa mencapai 200 meter.
Sumpit tradisional berupa tabung bambu atau kayu dengan panjang antara 1-3 meter. Sumpit dilengkapi dengan anak sumpit yang berbentuk bulat dengan diameter kurang dari 1 cm. Anak sumpit (damek) bisa dibuat dari bambu yang salah satu ujungnya berbentuk mirip kerucut yang dibuat dari kayu bermassa ringan (dari kayu pelawi).
Hal tersebut bertujuan agar anak sumpit bisa melesat dengan lurus atau sebagai penyeimbang saat lepas dari buluh. Sementara ujung lainnya runcing dan umumnya diberi racun yang sangat mematikan binatang buruan.
Racun ini dibuat dari getah tumbuh-tumbuhan hutan yang sampai sekarang belum ditemukan penawar racunnya. Sumpit dipakai dengan cara ditiup. Kekuatan napas penyumpit sangat menentukan seberapa jauh jarak anak sumpit bisa melesat menuju sasarannya.
Pada bagian pangkal senjata adat Kalimantan Tengah sumpit umumnya lebih besar, pada bagian tersebut anak sumpit dimasukkan kemudian ditiup. Antara buluh sumpit dan anak sumpit saling ketergantungan/saling mendukung. Meskipun buluhnya bagus tetapi tetapi jika anak sumpitnya dibuat sembarangan maka hasilnya juga kurang memuaskan demikian pula sebaliknya.
Panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya untuk mencapai sasaran yang tepat dan kuat bernapas, Bagian yang paling utama pada sumpit, selain batang sumpit adalah pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek.
Ujung anak sumpit berbentuk runcing, pada bagian pangkal belakang ada sejenis gabus dan semacam dahan pohon agar anak sumpit bisa melesat dengan cepat saat menuju sasaran. Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan tersebut adalah campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan dan binatang berbisa seperti ular dan kalajengking.
Baca juga: Senjata Tradisional Kalimantan Barat
2. Duhung (Dohong)
Duhung diyakini masyarakat suku Dayak sebagai senjata yang paling tua. Pada mulanya orang yang mempunyai senjata ini adalah Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu yang diyakini sebagai leluhur suku Dayak.
Legenda Duhung (Dohong) Kalimantan Tengah
Menurut cerita legenda, ketiga raja ini mempunyai duhung dengan jenis yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang dibaut dari besi yang dapat mengapung. Sementara, duhung milik Raja Bunu dibuat dari besi yang tidak dapat mengapung. Duhung jenis ini biasa dinamakan Sanaman Leteng.
Senjata berukuran antara 50-75 cm.d Pada jaman dahulu Duhung dipakai sebagai alat berburu atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya, pada saat ini Duhung tidak lagi digunakan sebagai senjata melainkan sebagai benda pusaka yang dipajang atau dikoleksi.
3. Mandau KalTeng
Mandau adalah senjata adat Kalimantan Tengah khas suku dayak di Kalimantan, termasuk suku dayak yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Senjata ini sejenis parang dengan hiasan ukiran pada bagian bilahnya yang tidak tajam.
Kata Mandau sendiri berasal dari kata “Man” yang berarti salah satu suku di china bagian selatan dan “dao” yang berarti golok dalam bahasa china.
Fungsi Mandau
Sedangkan fungsi Mandau dalam kehidupan masyarakat suku dayak di Kalimantan pada zaman dahulu digunakan masyarakat dalam peperangan dan juga pengayauan (pemenggalan kepala musuh). Namun saat ini dikarenakan peperangan sudah jarang terjadi sehingga Mandau hanya digunakan pada ritual-ritual adat dan juga sebagai hiasan.
Demikian pembahasan mengenai Senjata adat Kalimantan Tengah, semoga menambah pengetahuan kita akan kekayaan budaya Indonesia khususnya senjata adat.
Telusuri senjata tradisional lainnya