Raja Cheoljong adalah raja dari Joseon yang bertahta dan memerintah dari tahun 1849 hingga 1863. Dalam Dinasti Joseon (Korea) ia menjadi raja ke-25.
Raja Cheoljong merupakan kerabat dari raja Joseon ke-24 Raja Heonjong, namun kerabat jauh. Latar belakang Joseon ia seorang yang tidak berpendidikan dan bahkan hanya bekerja sebagai petani di Pulau Ganghwa yang jauh dari istana.
Baca juga: Sultan Hasanuddin Ayam Jantan dari Timur
Latar Belakang
Di awal era ke-19, Wangsa Andong Kim yang memberinya negara Joseon dengan beberapa ratu, sudah mengambil kekuasaan nyaris dimana saja di seluruh Korea. Akhirnya, stagnasi sosial ialah peternakan tanah untuk membuat kekacauan.
Korupsi dan penggelapan dalam negara dan eksplorasi yang tidak terelak dibawa ke tingkat berlebihan, dan capai pembagian yang mengagetkan. Perlawanan yang terjadi terus-terusan dituruti dengan musibah alam. Sudah pasti ini sebagai salah satunya masa gelap dalam riwayat negara.
Salah satu tujuan Wangsa Kim Andong ialah melestarikan pengaruh. Kampanye hebat mereka betul-betul untuk memimpin istana kerajaan yang sudah mengakibatkan keadaan di mana sebagian besar perwakilan dari keluarga kerajaan melarikan diri dari Seoul.
Saat keluarga kerajaan menghasilkan calon yang mahir dan patut dijadikan penerus takhta, mereka dihilangkan dengan dakwaan baik berhianat dan eksekusi atau dibuang ke pengisolasian, jadi saat Heonjong wafat tanpa turunan lelaki dan tidak mendapati calon yang patut.
Baca juga: Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit
Kehidupan
Sesudah penelusuran yang panjang, calon Cheoljong diketemukan di Pulau Ganghwa di mana keluarganya sudah melarikan diri untuk sembunyi dari penekanan politik.
Saat beberapa utusan (yang diberangkatkan untuk mencari calon raja) datang di Pulau Ganghwa, mereka mendapatkan Wangsa Yi yang nyaris tidak bisa bertahan dalam kemiskinan.
Di tahun 1849, pada umur 18 tahun, Yi Byeon/Seong (bakal Cheoljong), putra ke-3 Pangeran Jeon-gye (buyut Raja Yeongjo), dipublikasikan sebagai Raja, di tengah degrasi dan kemiskinan.
Tetapi dari sejak awalnya raja Dinasti Joseon Korea sudah memberinya fokus pada pengajaran anak-anak mereka, Cheoljong bahkan juga tidak bisa membaca satu katapun yang tercatat dalam surat perkataan selamat untuk peningkatan takhtanya.
Untuk Andong Kim, Cheoljong sebagai pilihan yang luar biasa. Buta hurufnya membuat bisa diakali dan rawan pada kendalian mereka. Bukti dari itu ialah walau Cheoljong memerintah negara sepanjang 13 tahun, sampai hari terakhir kalinya dia tidak bisa jalan dengan wibawa seorang raja atau bagaimana kenakan pakaian kerajaan, jadi walau kenakan pakaian benar-benar eksklusif dia masih terlihat seperti seorang nelayan.
Sebagai sisi dari kecurangan Andong Kim pada Cheoljong, di tahun 1851, wangsa itu menikahkan Cheoljong dengan seorang putri anggota wangsa (yang dikenali bernama anumerta Ratu Cheol-in).
Baca juga: Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada abad 13
Kematian
Dia wafat pada umur 32 tahun pada bulan Januari 1864 (diperhitungkan atas terlibat wangsa Andong Kim, wangsa yang serupa yang mengusungnya jadi raja), tanpa mempunyai turunan.
Profil
Nama lengkap | Cheoljong dari Joseon |
Berkuasa | 1849-1863 (14 Tahun) |
Ayah | Jeongye, Pangeran Istana yang Agung |
Ibu | Yeom Yongseong |
Pasangan | Ratu Cheol-in Park Gwi-in, selir Jo Gwi-in, selir Lee Gwi-in, selir Bang Suk-ui, selir Beom Suk-ui, selir Nyonya Lee, selir Lady Kim, selir Dayang Park, selir |
Anak | Pangeran Lee Yong-jun Putri Yeonghye 4 Pangeran 6 Putri |
Cheoljong dari Joseon | |
Hangeul | 철종 |
Hanja | 哲宗 |
Alih Aksara yang Disempurnakan | Cheoljong |
McCune–Reischauer | Ch’ŏljong |
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Tarumanegara