Sejarah Negara Macao – MACAO atau MAKAO, daerah jajahan Portugis dan pelabuhan laut di sebelah barat muara S. Mutiara (Chu Chiang) di pantai selatan daratan Cina, kira-kira 105 km di sebelah selatan Canton (Guangzhou), dan berhadapan dengan Hong Kong yang terletak di sebelah timur muara Sungai Mutiara.
- Luas: 16,9 km2
- Penduduk: 400.000 (1988)
- Kepadatan penduduk: 23.669/km2
- Agama: Budha dan Tao (69,9%); Katolik Roma (6,2%); tidak beragama (14,1%); lain-lain (9,8%)
- Bahasa: Portugis
- Ibu kota: Macao
- Satuan mata uang: Pataca (P).
Kilas Sejarah Negara Macao
Sejarah Negara Macao bermula dari tahun 1557, ketika negeri ini mulai diduduki oleh Portugis atas izin kaisar Cina. Sejak itu berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan antara bangsa-bangsa Eropa dan Cina.
Selama berabad-abad Macao menjadi koloni Portugal. Tetapi untuk itu Portugal harus membayar sewa setiap tahun kepada Cina. Keadaan baru berubah pada tahun 1849 ketika Macao dijadikan pelabuhan bebas. Sejak itu, pendudukan Portugal atas Macao berlangsung tanpa sewa.
Kedudukan Portugal di Macao semakin kuat pada tahun 1889, ketika diadakan perjanjian antara Cina dan Portugal. Dalam perjanjian itu, Cina mengakui kekuasaan Portugal atas Macao. Tetapi pada tahun 1974 keadaan berubah lagi akibat kudeta militer di Portugal.
Sejak itu, pemerintah Lisabon memberikan kekuasaan yang lebih besar kepada Macao untuk urusan dalam negeri. Kini pengaruh pemerintah R.R. Cina atas Macao de facto sangat besar.
Selengkapnya kunjungi di google map
Fisiografi Macao
Daerah jajahan ini terdiri dari Semenanjung Macao dan P. Taipa serta P. Coloane. Tanahnya berbukit-bukit, dengan titik tertinggi (174 m) di P. Coloane. Dengan luas Wilayah hanya sekitar 16,9 km2, negeri ini sangatlah sempit, kendati ada usaha untuk menambah daratannya di semenanjung, terutama di bagian timur, dengan cara menimbun pantai. Negeri ini sangat kekurangan sumber air tanah, dan tidak ada sungai yang permanen. Air tawar untuk keperluan sehari-hari ditampung dari air hujan atau diimpor dari R.R. Cina.
Iklimnya adalah iklim tropis, dan suhu udara berkisar dari 15°C pada bulan Januari sampai 28°C pada bulan Juli. Curah hujan hanya sekitar 1.800 mm per tahun. Hujan turun terutama dalam musim panas, ketika angin musim bertiup dari sebelah barat daya.
Musim panas, yang berlangsung antara bulan April dan September, sangat panas. Sedangkan musim dingin biasanya menyenangkan, terutama dalam bulan November. Dalam bulan ini, hari-hari biasanya cerah dan tanpa hujan.
Dengan kepadatan penduduk 23.669 per km2, negeri ini tidak lagi memiliki tanah yang tersisa untuk hutan. Bukit-bukitnya sudah lama gundul dari pepohonan akibat penebangan kayu dan pembangunan gedung-gedung atau bangunan lain. Bukit-bukit itu paling-paling hanya ditumbuhi rerumputan pendek dengan samak belukar di sana-sini.
Penduduk Macao
Semula hampir semua penduduk Macao terdiri dari pedagang dan misionaris Portugis, tetapi sekarang Portugis merupakan kelompok minoritas, hanya sekitar 80.000 jiwa (20%). Namun kebanyakan anggota pegawai negeri, polisi, dan angkatan bersenjata adalah orang Portugis, dan 89% di antara mereka kelahiran Macao.
Sekarang orang Cina menjadi kelompok penduduk terbesar, dengan jumlah lebih dari 294.000 jiwa (73,500). Perubahan ini terjadi akibat membanjirnya pendatang dari daerah-daerah sekitarnya, terutama sesudah Perang Dunia II.
Jumlah masyarakat Cina makin hari makin membengkak, dan hal ini menciptakan masalah ekonomi yang serius, sehingga hampir semua bahan makanan terpaksa didatangkan dari daratan Cina.
Di masa lampau Macao merupakan salah satu pusat penyebaran agama Katolik di Asia, tetapi kini umat Katolik di sana tinggal sekitar 24.000 orang (6% dari seluruh penduduk). Umat terbesar di negeri ini adalah umat Budha (sekitar 70%).
Menurut catatan tahun 1986, di negeri ini terdapat 74 sekolah dasar, 33 sekolah menengah, dan 5 perguruan tinggi. Tetapi di sini belum diterapkan wajib belajar.
Pemerintahan Macao
Pemerintahan di Macao dikepalai oleh seorang gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah Portugis, tetapi sebenarnya kehidupan politik didominasi R.R. Cina, karena pemerintah negeri tirai bambu ini bisa saja memveto kebijaksanaan atau undang-undang yang ditetapkan pemerintah Macao. Gubernur tersebut dibantu oleh sebuah kabinet yang dibentuknya sendiri. Tugas menyusun undang-undan g diserahkan kepada sebuah badan legislatif.
Perekonomian Macao
Di Macao hanya ada beberapa daerah pertanian kecil yang menghasilkan sayur-sayuran untuk konsumsi setempat. Karena itu, hampir semua bahan makanan harus diimpor.
Industri utama adalah industri pariwisata, tekstil, pakaian, daging, perabot, anggur, dan bahan peledak (termasuk petasan). Pencarian ikan juga merupakan usaha penting, tetapi kegiatan ini banyak terkena pembatasan dari pemerintah R.R. Cina.
Macao memiliki sebuah pelabuhan bebas. Karena itu, perdagangan merupakan salah satu sektor ekonomi terpenting di negeri ini. Kira-kira 70 persen dari pendapatan ekspornya diperoleh dari ekspor tekstil.
Pasaran ekspor utamanya adalah Amerika Serikat, Hong Kong, Prancis, dan Jerman Barat. Sedangkan barang-barang impornya terutama berasal dari Hong Kong, R.R. Cina, dan Jepang.
Macao terkenal sebagai pusat perjdian, di negeri ini bertebaran arena perjdian yang dikelola oleh sebuah sndikat atas izin pemerintah setempat. Pendapatan dari pajak perjdian ini digunakan pemerintah untuk berbagai keperluan, antara lain untuk pemeliharaan pelabuhan dan hubungan laut dengan Hong Kong.
Sehubungan dengan legalisasi perj*dian tersebut, pariwisata menjadi sumber penghasilan yang penting, karena jutaan pengunjung datang setiap tahun. Pada tahun 1986, misalnya, jumlah pengunjung mencapai 4,2 juta lebih.
Baca juga: Sejarah Negara Maladewa