Sejarah Negara Kamboja – KAMBOJA (Kampuchea), republik di Asia Tenggara, terletak di bagian barat daya Semenanjung Indocina; berbatasan dengan Laos (utara), Vietnam (timur dan selatan), Teluk Siam (baratdaya), dan Thailand (barat dan utara). Luas: 181.035 km.
Penduduk: 6.855.000 (1989) Kepadatan penduduk: 38/km. Agama: Budha (88,4 %); Islam (2, 4%); lain-lain (9, 2%) Bahasa: Khmer. Ibu kota: Phnom Penh. Satuan mata uang: Riel Kampuchea (CR).
Kunjungi Peta Kamboja atau di google map
Kilas Sejarah Negara Kamboja
Sejarah Kampuchea dimulai ketika orang Khmer dan suku-suku bangsa pendatang pertama lain pindah ke daerah ini dari sebelah barat laut, kira-kira 4.000 tahun yang lalu. Sejak abad ke-1 di negeri ini berdiri beberapa kerajaan, di antaranya yang terbesar adalah Kekaisaran Khmer (abad ke-6 atau ke-7).
Pada masa jayanya (6 abad kemudian), kekaisaran ini mencakup Vietnam, Laos, dan Thailand, tetapi kemudian merosot (abad ke-14) dan tinggal seluas Kampuchea sekarang (abad ke-20).
Akhirnya, Kampuchea menjadi jajahan Perancis (1863). Norodom Sihanouk, yang diangkat Prancis menjadi raja (1941), justru memimpin gerakan kemerdekaan hingga tercapai (9 November 1953).
Pada tahun 1970, pemerintahan Pangeran Sihanouk digulingkan oleh Jenderal Lon Nol, yang menghapuskan sistem monarkhi dan menjadikan Kampuchea sebuah negara republik.
Tetapi pada tahun 1975 Khmer Merah pimpinan Pol Pot merebut kekuasaan dari tangan Lon Nol. Akhirnya, pada tahun 1979, pemerintahan Khmer Merah juga berhasil digulingkan oleh rezim Heng Samrin berkat dukungan Vietnam.