Sejarah Negara Com – MALAYSIA, kerajaan federal di Asia Tenggara, yang terdiri dari bekas Federasi Malaya di ujung selatan Semenanjung Malaya (kecuali Singapura), dan Sabah serta Sarawak di bagian utara Pulau Kalimantan; berbatasan dengan Thailand dan L. Cina Selatan (utara), L. Sulu dan Laut Sulawesi (timur), Kalimantan, Indonesia dan Kep. Riau (selatan), dan Selat Malaka (barat).
- Luas: 330.434 km2.
- Penduduk: 16.901.000 (1989)
- Kepadatan penduduk: 51/km2
- Agama: Islam (52,9%); Budha (17,3%); kepercayaan tradisional Cina (11,6%); Hindu (7%); Kristen (6,4%); lain-lain (4,8%)
- Bahasa: Melayu
- Ibu kota: Kuala Lumpur
- Satuan mata uang: Ringgit atau Dolar Malaysia (M$).
Kilas Sejarah Malaysia
Sejarah kuno negara Malaysia tidak begitu dikenal, kecuali beberapa catatan dari sejarah bangsa-bangsa lain. Diperkirakan, negeri ini sudah dihuni oleh bangsa Melayu sejak zaman prasejarah.
Negeri ini pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya (abad ke-8) dan Kerajaan Majapahit (abad ke-13). Lepas dari Kerajaan Majapahit, Melaka menjadi sebuah kerajaan Islam, tetapi kemudian dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa, berturut-turut oleh Portugis (1511), Belanda (1641), dan Inggris (1786).
Malaysia baru merdeka dari tangan Inggris pada tahun 1957. Pada tahun 1963 dibentuk Federasi Malaysia, yang juga mencakup Singapura, tetapi 2 tahun kemudian Singapura mendirikan negara tersendiri.
Selengkapnya kunjungi Peta Malaysia atau google map
Fisiografi Malaysia
Malaysia Barat didominasi oleh barisan pegunungan tengah yang diapit oleh dua dataran pantai yang sempit. Pegunungan ini terdiri dari beberapa barisan pegunungan. Beberapa puncaknya berketinggian lebih dari 2.000 m, yakni Gunung Batu Puteh, Gunung Chamah, dan Gunung Korbu; puncak tertinggi adalah Gunung Tahan (2.190 m), gunung yang paling tinggi di Semenanjung Malaya.
Ada beberapa dataran rendah utama, yakni dataran Kedah di utara, dataran Selangor di barat, dataran Johor di selatan, dataran Pahang di timur, dan dataran Kelantan di timur laut. Ketiga sungai terpanjang di Semenanjung Malaya (Sungai Pahang, Sungai Perak, dan Sungai Kelantan) bersumber dari Banjaran Besa (Pegunungan Besa).
Di antara ketiganya, hanya Sungai Perak yang bermuara ke Selat Malaka. Sungai Pahang (sekitar 450 km), sungai terpanjang di Malaysia Barat, bermuara ke Laut Cina Selatan; demikian pula Sungai Kelantan. Di antara danau-danaunya, terdapat satu danau buatan, yaitu Tasek Chenderoh (D. Chenderoh).
Malaysia Timur juga didominasi oleh pegunungan; permukaan daratan Sabah dan Serawak sebagian besar terletak di atas 1.000 m dari permukaan laut. Tanah tingginya mencakup lereng barat Pegunungan Kelingkang, Pegunungan Kapuas Atas dan Pegunungan Iran di Kalimantan tengah.
Di Sabah, Pegunungan Croker (lempayan), yang membujur ke arah timur laut sejajar dengan pantai, memuncak di Gunung Kinabalu (4.101 m), puncak tertinggi di seluruh Malaysia. Sabah dan Sarawak memiliki dataran pantai yang sempit. Sungai utamanya adalah Sungai Kinabatangan (550 km) di Sabah, serta Sungai Rajang (550 km) dan Sungai Baram (440 km) di Sarawak.
Iklim Malaysia
Malaysia memiliki iklim laut khatulistiwa dengan hujan yang lebat dan suhu yang senantiasa tinggi, serta dipengaruhi oleh pembalikan arah angin sesuai dengan musim. Oleh karena pengaruh kepulauan, suhu rata-rata di Malaysia Barat dan Timur dapat mencapai kira-kira 27°C dengan penggeseran kurang dari 2°C. Suhu ini jauh berkurang di daerah pegunungan.
Tanah Tinggi Cameron (Malaysia Barat) yang mencapai ketinggian sekitar 1.450 m, memiliki suhu rata-rata sekitar 18°C, sama seperti di daerah-daerah pegunungan, misalnya di Melalap, Sabah, Malaysia Timur.
Variasi curah hujan jauh lebih besar. Meskipun hampir semua tempat menerima curah hujan 2500 – 5000 mm pertahun, besarnya tergantung pada ketinggian dan pada kemungkinan masing-masing tempat untuk menerima pengaruh angin musim. Gunung Hijau di negara bagian Perak, daerah yang paling banyak menerima curah hujan, kerap kali menerima lebih dari 4.450 mm pertahun.
Dan di Long Anak, daerah pedalaman Sarawak yang bergunung-gunung, curah hujan mencapai 5.000 mm per tahun. Sedangkan daerah-daerah bayangan hujan, seperti Kuala Klawang di daerah bayangan hujan dari Banjaran Besa (Malaysia Barat), jarang memiliki curah hujan lebih dari 1.500 mm per tahun.
Musim hujan berlangsung dari bulan Oktober sampai Maret, ketika angin musim timur laut yang mengandung uap air melintasi Malaysia. Bagian-bagian yang terbuka di Semenanjung Malaya Timur dan Sarawak selatan menerima tidak kurang dari 500 mm curah hujan dalam bulan Januari, ketika angin musim berada pada puncaknya.
Pengaruh angin musim barat daya (dari bulan April sampai bulan September) menjadi berkurang karena terhalang oleh P. Sumatera dan P. Jawa. Sebagian besar Wilayah Malaysia menerima 125 – 250 mm curah hujan setiap bulan selama musim ini. Dalam hal ini, Malaysia Barat menerima curah hujan lebih sedikit daripada Malaysia Timur.
Flora dan fauna Malaysia
Sekitar 62 persen wilayah Malaysia masih ditutupi hutan tropis yang hijau sepanjang tahun. Tumbuhan rawa dominan di daerah-daerah yang rendah, dan hutan bakau banyak terdapat di pantai-pantai yang terlindung. Delta dan lembah di pedalaman umumnya sudah ditanami padi, terutama di daerah-daerah yang berpenduduk padat.
Di Malaysia Barat, kaki-kaki bukit telah ditanami pohon karet secara intensif, dan di mana-mana tambang timah telah mengubah alam. Di Malaysia Timur, hutan banyak berubah akibat sistem pertanian berpindah-pindah.
Di berbagai daerah, hutan hujan telah berganti dengan padang rumput dan semak-semak yang tebal. Tetapi sebagian besar daratan Sabah dan Sarawak masih tertutup hutan dan memiliki potensi besar untuk usaha perkayuan.
Semenanjung Malaya kaya akan berbagai hewan liar, seperti gajah, harimau, badak Sumatera, seladang (sejenis banteng), tapir, rusa, babi hutan, pelanduk, buaya, kobra, kura-kura, dan lain-lain. Di samping itu, berbagai hewan liar lainnya hidup di Malaysia Timur, seperti orang utan, beruang, dan walet.
Penduduk Malaysia
Dengan kepadatan penduduk sekitar 51/km2, Malaysia tergolong negara yang jarang penduduknya. Kira-kira 85 persen penduduk tinggal di Semenanjung Malaya. Penduduk negara bagian Sarawak tidak sampai dua juta orang; demikian juga negara bagian Sabah.
Lebih dari 60 persen penduduk hidup di daerah pedesaan. Kota terbesar, yaitu ibu kota Kuala Lumpur, berpenduduk sekitar satu juta. Semua kota lainnya berpenduduk di bawah setengah juta.
Di Malaysia Barat, daerah yang paling padat penduduknya adalah kawasan pertambangan timah dan perkebunan karet, yang memanjang dari Perlis sampai ke Johor di bagian barat semenanjung ini.
Daerah lain yang cukup padat adalah kawasan delta di Kelantan dan Trengganu. Penduduk Malaysia Timur terpusat di sepanjang pantai dan sungai, sedang tanah tinggi di daerah pedalaman sangat jarang penduduknya. Secara keseluruhan, kepadatan penduduk Malaysia Timur hanya sekitar 15/km2.
Kelompok Etnis Malaysia
Berdasarkan ciri-ciri fisik (seperti warna kulit, bentuk wajah, dan tinggi badan), penduduk Malaysia dapat dibedakan atas tiga kelompok masyarakat, yaitu Melayu, Cina, dan India.
Orang Melayu mencapai kira-kira 59 persen (1985) dari seluruh penduduk. Kelompok etnis paling besar ini, yang mencakup suku-suku Daya (Daya Laut atau Iban, Daya Darat, Melanau, dan lain-lain di negara bagian Sarawak; Kadazan, Bajau, Brunei, Murut, Suluk, dan lain-lain di negara bagian Sabah), adalah keturunan pendatang dari pedalaman Benua Asia (masuk ke Malaysia sebelum Tarikh Masehi) dan dari Indonesia.
Sebagian besar orang Melayu hidup di daerah pedesaan negara bagian Kedah, Perlis, Kelantan, Terengganu, dan Pahang. Mereka terutama bertanam padi atau mencari ikan. Orang Cina, yang mencapai sekitar 32 persen, adalah keturunan pendatang dari Cina tenggara. Sebagian besar dari pendatang ini memasuki Malaysia pada akhir abad ke-19.
Sebagian besar orang Cina Malaysia hidup di daerah pertambangan timah dan perkebunan karet di pantai barat Malaysia Barat, terutama di daerah perkotaan, sehingga hampir semua kota besar di Malaysia berpenduduk mayoritas orang Cina. Orang Cina di Sarawak dan Sabah juga hidup di daerah pantai dan perkotaan.
Orang India, termasuk orang Pakistan dan Tamil, mencapai 9 persen dari seluruh penduduk. Sebagian besar dari mereka adalah keturunan pendatang dari anak benua India yang bermigrasi ke Malaysia pada abad ke-19. Mereka hidup terutama di daerah perkebunan karet di pantai barat negara bagian Selangor dan Perak.
Bahasa Malaysia
Bahasa resmi di negeri ini adalah bahasa Malaysia (bahasa Melayu), yang sekarang sudah menggunakan huruf Latin (huruf Rumi), bukan lagi huruf Arab (huruf Jawi). Di kalangan orang Cina digunakan beberapa bahasa Cina, sesuai dengan propinsi asal pemakainya di Cina, terutama bahasa Hokkian, Canton, Hakka, dan Tiechieu.
Sebagian besar dari orang India berbicara dalam bahasa Tamil, sedangkan sisanya berbicara dalam bahasa Telugu, Malayalam, Punjabi, Bengali, Pushtu, Sindhi, dan lain-lain. Kelompok-kelompok dialek ini berkaitan dengan daerah asal mereka di India.
Agama Malaysia
Hampir semua orang Melayu beragama Islam. Di kalangan suku-suku Daya, sejumlah besar penduduk masih mempertahankan animisme; sebagian kecil sudah menganut agama Islam dan Kristen.
Orang Cina kebanyakan menganut agama Kong Hu Cu. Meskipun demikian, ada pula di antara mereka yang beragama Budha, Tao, dan Kristen. Dan banyak di antara mereka yang menggabungkan beberapa sistem kepercayaan: Kong Hu Cu, Budha, Tao, animisme, dan lain-lain.
Sebagian besar orang India Malaysia beragama Hindu. Selebihnya kebanyakan beragama Islam; sebagian kecil menganut agama Kristen dan Sikh.
Pendidikan Malaysia
Wajib belajar sudah diterapkan pada anak-anak berusia 6-15 tahun, tetapi sekitar 25 persen dari seluruh penduduk masih buta huruf. Pendidikan diberikan terutama dalam bahasa Melayu, tetapi ada juga dalam bahasa Inggris, Cina, dan Tamil. Di negeri ini terdapat sekurang-kurangnya 41 perguruan tinggi.
Pemerintahan Malaysia
Malaysia merupakan sebuah kerajaan konstitusional. Kepala negara adalah raja (Yang di-Pertuan Agong), yang dipilih setiap 5 tahun oleh dan dari antara kesembilan sultan atau raja dari negara-negara bagian, tetapi tugasnya sebagai kepala negara lebih bersifat seremonial.
Sedangkan tampuk pemerintahan dipegang oleh perdana menteri, yaitu ketua partai politik yang menguasai mayoritas kursi Dewan Perwakilan.
Undang-undang di negeri ini dibuat oleh sebuah parlemen, yang .terdiri dari Dewan Perwakilan dan Senat.
Para anggota Dewan Perwakilan dipilih oleh rakyat untuk masa bakti 5 tahun; sedangkan anggota Senat dipilih untuk masa bakti 6 tahun, sebagian dipilih oleh badan legislatif negara-negara bagian (masing-masing dua orang wakil) dan selebihnya dipilih oleh raja.
Wilayah kerajaan ini dibagi atas 13 negara bagian, di antaranya 9 negara bagian dikepalai oleh sultan atau raja, sementara 4 negara bagian lainnya (dan daerah federal Kuala Lumpur) dikepalai gubernur yang dipilih oleh pemerintah federal. Setiap negara bagian dibagi lagi atas sejumlah daerah administratif yang masing-masing dikepalai oleh seorang kepala distrik.
Badan pengadilan tertinggi di negeri ini adalah Pengadilan Federal, yang bertugas menangani permohonan banding dari Pengadilan Tinggi. Pengadilan Federal beranggotakan tujuh orang yang diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri.
Sejak negeri ini merdeka dari tangan Inggris (1957), pemerintahan dikuasai oleh Front Nasional, sebuah koalisi beberapa partai politik, di antaranya yang terkuat adalah UMNO (United Malays National Organization) dan MCA (Malaysian Chinese Association).
Perekonomian Malaysia
Malaysia termasuk negara yang sudah cukup makmur; pendapatan per kapita di negeri ini merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Meskipun demikian, masih banyak masalah ekonomi yang harus ditangani negeri ini. Tanah yang sudah dibudidayakan, misalnya, belum mencapai seperempat dari luas wilayah seluruhnya.
Angka pengangguran masih sekitar 6 persen. Ekspor minyak dan karet sebagai penyangga utama ekonominya membuat negeri ini sangat tergantung pada ketidakstabilan ekonomi dunia.
Pertanian memegang peranan yang sangat penting di Malaysia, kendati tanah yang sudah dibudidayakan baru mencakup sekitar 13 persen dari seluruh Wilayahnya. Sektor ini menyumbang sekitar 22 persen dari seluruh pendapatan ekspornya dan menyerap sekitar 32 persen dari tenaga kerjanya. Hasil pertanian yang utama adalah karet, padi, kelapa sawit, dan kayu.
Padi, bahan pangan yang utama, menduduki peringkat kedua setelah karet dalam hal luas lahan dan jumlah tenaga kerja yang diserap.
Kendati hanya menyerap 0,6 persen dari tenaga kerja negeri ini, pertambangan berhasil menyumbang sekitar 11 persen untuk pendapatan nasional.
Tambang mineral yang utama menghasilkan minyak bumi, timah, bauksit, bijih besi, dan tembaga. Malaysia merupakan penghasil timah terbesar di dunia, tetapi cadangannya kini sudah menyusut.
Negeri ini menghasilkan ratusan ribu ton minyak .mentah setiap hari. Malaysia berusaha untuk memperkokoh ekonominya dengan industrialisasi. Usaha dipusatkan pada produksi barang-barang konsumsi dan ekspor. Untuk itu, pabrik-pabrik telah dibangun dan diperluas.
Dalam hal ini, pemerintah memberikan andil yang sangat penting, antara lain dengan menetapkan tarif barang-barang industri dan melindungi pasaran dalam negeri.
Selain itu, dalam rangka pemerataan industri, pemerintah juga mengindustrialisasikan daerah-daerah yang potensial dengan membantu pengembangan perkebunan bahan-bahan industri di daerah-daerah tersebut.
Barang ekspor Malaysia terutama terdiri dari bahan-bahan mentah (minyak mentah, kayu, karet, kelapa sawit, gas alam, dan timah). Barang ekspor ini dipasarkan terutama ke Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jerman Barat, dan Inggris.
Sedang barang impor utamanya, yakni bahan-bahan industri, alat-alat transportasi, mesin-mesin dan bahan pangan, diperoleh terutama dari Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Jerman Barat, Inggris, dan Australia.
Jaringan transportasi berkembang pesat terutama di daerah perkebunan dan pertambangan. Jaringan jalan raya di Malaysia Barat merupakan salah satu jaringan terbaik di Asia Tenggara. Di seluruh Malaysia terdapat lebih dari 30.000 km jalan raya, di antaranya sekitar 80 persen sudah diaspal.
Jaringan jalan kereta api sepanjang 2.600 km lebih (1984), hampir seluruhnya berada di Malaysia Barat; Sarawak belum mempunyai jalan kereta api, dan Sabah hanya mempunyai jalan kereta api yang pena dek.
Kedua negara bagian tersebut lebih mengandalkan sungai untuk hubungan antara daerah pantai dan pedalaman; penduduknya kebanyakan hidup di sekitar sungai dan pantai, sementara banyak daerah pemukiman yang hanya dapat dicapai lewat sungai. Penerbangan dalam negeri menghubungkan 35 bandar udara secara teratur, dan perusahaan penerbangan Malaysian Air Service juga memberikan pelayanan penerbangan internasional.