Sejarah Bahrein – Menurut para ahli, negara Bahrein atau Bahrain ini didiami manusia sejak zaman prasejarah, dan memang disebut-sebut dalam berbagai catatan sejarah dari zaman Kerajaan Persia, Yunani, dan Romawi.
Dimasuki agama Islam pada abad ke-7, selama berabad-abad Bahrein dikuasai bangsa-bangsa asing, seperti Portugis tahun 1521, Persia tahun 1602, Khalifah Arab tahun 1783, dan Inggris sejak tahun 1861, sampai Inggris menarik diri pada tahun 1971.
Baru pada tahun 1972 Bahrein merdeka penuh di bawah Sheikh Isa Ibn Salman Al Khalifah, dan selanjutnya menjadi anggota Liga Arab dan PBB.
Ekonomi
Perekonomian Bahrein tergantung pada penjualan hasil pengolahan minyak bumi, terutama dari pabrik penyulingan minyak mentah di Pulau Sitrah. Meskipun ada sumber minyak bumi di negara ini, hasilnya tidak begitu besar.
Pada awal tahun 1980, misalnya hasil minyak bumi hanya tercatat 3.100.000 ton dari Jabal dan ad-Dhukan.
Kegiatan ekonomi terpenting di Bahrein selain usaha perbankan ialah bidang industri, diantaranya industri aluminium dan industri tradisional seperti pembuatan perahu dan kapal.
Dengan demikian, boleh dikatakan bahwa Bahrein sebagai salah satu pusat perdagangan di wilayah Timur Tengah. Dengan kegiatan ekonomi yang cukup besar, Bahrein mencatat penghasilan perkapita (GNP per kapita) sebesar US$ 9.290 pada tahun 1985.
Jaringan lalu lintas darat satu-satunya di negara ini adalah jalan raya sepanjang kira-kira 155 km (100% diberi lapisan keras). Sebuah bandar udara di Pulau al-Muharraq menghubungkan Bahrein dengan negara-negara Timur Tengah dan negara-negara lain.