Einstein adalah sosok yang identik dengan Teori Relativitas. Ia juga dikenal sebagai ilmuwan yang membantu dalam pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Ia dianugerahi penghargaan Nobel Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan pengabdiannya bagi fisika teori.
Setelah Teori Relativitas dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh penjuru dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan.
Teori Einstin menjungkirbalikkan secara revolusioner pemikiran ilmiah dengan cara menolak adanya sang waktu yang absolut. Contoh berikut ini dapat menggambarkan betapa radikal teori Einstein, betapa tegasnya ia merombak pendapat kita tentang ruang dan waktu.
Einstein membagi Teori Relativitas menjadi dua, yaitu Relativitas Umum dan Relativitas Khusus. Teori Relativitas Umum membahas tentang relativitas yang terpisah dalam beberapa hal dengan semua hukum-hukum ilmiah. Pertama Einstein merumuskan teorinya tidak atas dasar percobaan-percobaan, melainkan atas dasar kehalusan simetri dan matematis.
Pendeknya, ia berpijak di atas dasar rasional seperti lazimnya kebiasaan para filsuf Yunani dan para cendekiawan abad pertengahan.
Itu artinya, bahwa metode Einstein berbeda dengan metode ilmuwan modern yang berpandangan empiris. Pemikir Yunani dalam hal pendambaan keindahan dan simetri tak pernah berhasil mengelola serta menemukan teori mekanik yang mampu bertahan menghadapi percobaan pengujian yang rumit, sedangkan Einstein dapat bertahan dengan sukses pada tiap-tiap percobaan.
Salah satu hasil pendekatan Einstein adalah Teori Relativitas Umum-nya dianggap suatu yang amat indah, bergaya, teguh, dan secara intelektual memuaskan semua teori ilmiah.
Sementara itu, Teori Relativitas Khusus terdiri dari dua postulat.
- Pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dengan semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu sama lain.
- Kedua, cepat rambat cahaya di dalam ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun pengamat.
Kejeniusan Einstein terlihat pada saat permulaan, ketika gagasannya masih merupakan hipotesis yang belum diuji, yang dikemukakannya selaku orang muda belasan tahun yang sama sekali tidak dikenal. Ia tak pernah membiarkan kontradiksi yang nyata-nyata ada dan mencampakkan teorinya.
Sebaliknya ia malah dengan sangat cermat dan hati-hati merenungkan terus hingga mampu menunjukkan bahwa kontradiksi itu hanya pada lahirnya saja, sedangkan sebenarnya tiap masalah selalu tersedia solusi untuk memecahkan kontradiksi itu dengan cara yang halus namun cerdik dan tegas. Kini, kita anggap teori Einstein itu pada dasarnya lebih benar ketimbang teori Newton.
Einstein senantiasa tertarik pada hal kemanusiaan di sekitarnya dan sering mengemukakan pandangan-pandangan politiknya. Ia merupakan pejuang yang teguh terhadap sistem politik tirani, seorang pendukung yang gigih terhadap gerakan Pacifis, dan seorang penyokong teguh Zionisme.
Dalam hal berpakaian dan kebiasaan-kebiasaan sosial, ia tampak seorang yang individualisme. Namun, ia menyukai humor, berkepribadian sederhana, dan memiliki bakat dalam menggesek biola.
Tulisan pada nisan makam Newton yang berbunyi “Bersukarialah para arwah karena hiasan yang ditinggalkannya bagi kemanusiaan!”, sebetulnya lebih tepat untuk Albert Einstein.
Bagaimana biografi Albert Einstein dari masa kecil hingga dewasa? Baca pada artikel: Albert Einstein yang tergoda kompas