Pertanian di Jepang dilaksanakan secara intensif dan mekanis. Tanah pertanian selalu dipupuk dan penerapan irigasi secara maksimal. Jumlah penduduk yang bekerja di pertanian ada 13%. Hasil pertanian dapat mencukupi 80% dari kebutuhan negeri Sakura ini.
Tanaman pangan utama yaitu padi, gandum, kentang, kacang-kacangan dan jagung. Pertanian tumpangsari dilaksanakan di negeri Jepang karena tanah pertanian sedikit dan juga menggunakan cara hidroponik. Hidroponik adalah tanaman yang diberikan air mineral dan tumbuh di air yang mengalir.
Teh Jepang berwarna hijau dan merupakan tanaman perdagangan utama. Tanaman perdagangan lainnya yaitu tanaman obat-obatan. Tanah pertanian yang terbesar diusahakan di dataran rendah Karto.
Sawah-sawah di pulau Hokaido lebih luas karena penduduknya masih jarang dan iklimnya sangat dingin. Sawah-sawah di pulau Kyushu dan pulau Shikoku merupakan daerah persawahan yang baik, karena iklimnya sesuai dan musim tumbuh yang panjang.
Pohon Murbey untuk peternakan ulat sutera diusahakan di pulau Hokaido. Tanah pertanian yang tinggi letaknya ditanami barley, ubi, rye dan wheat.
Perikanan di Jepang sangat maju, karena disebabkan faktor-faktor sebagai berikut :
- Banyaknya pelabuhan perikanan.
- Laut Jepang merupakan tempat pertemuan arus angin dingin dan arus panas, sehingga merupakan konsentrasi ikan.
- Alat dan perlengkapan kapal ikan sudah sangat lengkap dan modern.
- Teknik penangkapan ikan yang modern.
Di sekitar pantai Jepang banyak diusahakan pengangguran. Pengambilan rumput laut dan pemeliharaan tiram untuk industri mutiara diusahakan di pantai timur Jepang. Armada penangkapan ikan di Jepang merupakan yang terbesar di dunia.
Penangkapan ikan laut di pantai Jepang menghasilkan ikan sarden, boring, salmon dan kerang. Penangkapan ikan dalam laut menghasilkan ikan pecak, ikan sura, dan minyak ikan.Selain itu dalam laut juga menghasilkan mutiara, ikan hiu, dan rumput laut. Tiap tahun Jepang menghasilkan 7 ton ikan laut.
Baca juga: Daerah pertambangan dan industri Jepang