Perlawanan Trunojoyo terhadap VOC berkobar pada tahun 1674-1679. Ketika itu tahta Kerajaan Mataram diduduki oleh Sunan Amangkurat 1, pengganti Siltan Agung. Sunan Amangkurat 1 mempunyai 2 sifat yang tidak disenangi oleh rakyat, yaitu:
- Kejam dan sewenang-wenang terhadap rakyat.
- Sangat dekat, bahkan bersahabat dengan VOC.
Maka pada zaman pemerintahannya, meletuslah pemberontakan di bawah pimpinan Trunojoyo (Trunajaya), seorang pangeran dari Madura. Dengan bantuan putra-putra Makasar, Trunajaya dapat menguasai seluruh Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Kemudian ia mendirikan kerajaan di Kediri.
Sunan Amangkurat 1 minta bantuan kepada VOC. Sebelum bantuan datang, Trunajaya telah dapat merebut ibu kota Mataram. Maka Amangkurat 1 melarikan diri, dan wafat di Tegalarum.
Oleh karena itu Amangkurat I kemudian terkenal dengan sebutan Sunan Tegalarum. Penggantinya ialah Sunan Amangkurat 2. Ia minta bantuan VOC untuk menundukkan Trunajaya. Sebelum bantuan diberikan dibuatlah perjanjian.
Setelah perjanjian ditandatangani, VOC mulai menyerang Trunajaya. Trunajaya bertahan di Kediri. Tetapi ia tidak mampu menghadapi gabungan tentara Mataram dan VOC.
Pada tahun 1769, Trunajaya terpaksa menyerah. Kemudian ia dibunuh oleh Amangkurat II. Sejak itulah Mataram di bawah kekuasaan VOC.
Baca juga: Perlawanan Untung Suropati terhadap voc