Perkembangan lebih lanjut setelah Konperensi Asia-Afrika 1, tidak semua persoalan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Dasasila Bandung. Ketegangan-ketegangan di kalangan negara-negara Asia-Afrika mulai timbul. Sebagai contoh konflik India-Pakistan, soal Kashmir, konflik Timur Tengah, perang Irak-Iran, dan konflik Kamboja.
Konflik dan ketegangan tersebut jelas tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Dasasila Bandung. Sehubungan dengan itu, maka semangat Bandung perlu dihidupkan lagi. Prinsip-prinsip Bandung perlu dihangatkan lagi, agar diingat kembali oleh negara-negara Asia dan Afrika.
Konperensi Asia-Afrika 2
Pada bulan Juni 1965, pernah direncanakan untuk mengadakan Konperensi Asia-Afrika 2 di Aljazair. Tetapi karena situasi belum memungkinkan, sehingga konperensi itu tidak terlaksana.
Kemudian pada bulan April 1985, tepat pada peringatan 30 tahun Konperensi Asia-Afrika 1, diselenggarakan pertemuan negara-negara Asia-Afrika. Tempat pertemuannya juga di gedung tempat berlangsungnya Konperensi Asia-Afrika 1 dulu.
Peretmuan ini dihadiri oleh kurang lebih 96 negara. Jadi, hampir 4 kali lebih banyak dibandingkan konperensi pertama pada tahun 1955. Karenanya, pertemuan pada ulang tahun yang ke-30 itu sudah mirip dengan konperensi, yakni Konperensi Asia-Afrika. Tetapi pertemuan itu secara resmi tidak diberi nema Konperensi Asia-Afrika 2.
Maksud dari pertemuan pada ulang tahun yang ke-30 itu adalah untuk menghidupkan kembali semangat Bandung dan prinsip-prinsip Dasasila Bandung.
Juga ingin meningkatkan kerja sama antara negara-negara Asia-Afrika, dan menghimbau masing-masing yang sedang konflik untuk menyeesaikan secara damai, sesuai dengan jiwa Dasasila Bandung.