Peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia sangat beraneka ragam, karena ajaran Islam mencakup semua segi kehidupan. Peninggalan tersebut sebagian besar merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat.
Banyaknya bentuk perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat menurut para ahli antropologi sebagai tanda bahwa penyebaran Islam di Indonesia dengan cara damai, tanpa adanya usaha menghapuskan kebudayaan yang telah ada sebelumnya.
Kenyataan ini juga berlaku di negara-negara lain, seperti di Mesir dan Irak. Kedatangan Islam di negara-negara tersebut tidak menghilangkan peninggalan-peninggalan sebelumnya, bahkan melindungi dan merawatnya. Hal ini sangat berharga, karena kita masih dapat menyaksikan karya besar manusia di masa lampau.
Peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia antara lain dalam bentuk masjid, keraton, nisan, kaligrafi dan karya sastra. Mari kita bahas satu-persatu.
Baca juga: Masuknya Islam ke Indonesia
A. Masjid
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa masjid adalah sebagai berikut:
1. Masjid Demak
Masjid ini merupakan satu-satunya peninggalan Kerajaan Demak Bintoro. Masjid ini didirikan para wali pada masa pemerintahan Raden Patah. Bentuk atap bangunan masjid ini seperti meru. Contohnya wantilan di Bali dan joglo di Jawa.
Meskipun masjid tersebut telah mengalami pemugaran, namun tidak mengubah bangunan dan bentuk aslinya. Masjid Demak terletak di tengah kota Demak,dan sekarang masih dalam keadaan utuh. Sehingga masih dapat dipergunakan sebagai pusat ibadah.
2. Masjid Indrapura Aceh
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Kerajaan Islam Aceh. Dilihat dari bentuk atapnya, seni arsiteknya merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan Hindu Sumatera.
3. Masjid di Aceh
Masjid ini merupakan peninggalan kerajaan Islam di Aceh. Bentuk atapnya bersusun menyerupai pura Hindu. Kenyataan ini menggambarkan bahwa Islam disebarkan dengan cara damai yaitu dengan memadukan kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat.
4. Masjid Sunan Ampel
Masjid tersebut dibangun pada masa kehidupan Sunan Ampel yang terletak di Ampeldhenta, Surabaya. Di sinilah Sunan Ampel memberikan pendidikan agama kepada para santrinya.
5. Masjid Kudus
Masjid ini dibangun pada masa kehidupan Sunan Kudus. Bangunan menara dan pagar masjid ini menyerupai bangunan candi Hindu.
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul bentuk menara yang menyerupai candi Hindu ini. Ada pendapat yang mengatakan, bahwa bangunan ini dikerjakan oleh arsitek Islam yang sebelumnya telah menguasai arsitek bangunan Hindu.
Ahli kebudayaan memandang bangunan tersebut sebagai hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan kebudayaan sebelumnya dan sengaja dibentuk semacam itu. Tahun pembuatan Masjid Kudus ini kemudian ditetapkan sebagai “Hari jadi Kota Kudus”.
B. Keraton
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa keraton adalah sebagai berikut:
1. Keraton Kaibon (Banten)
Keraton ini merupakan peninggalan kerajaan Islam Banten. Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Faletehan setelah memisahkan diri dari Demak abad ke-16. Peninggaln ini masih dapat dilihat karena mash dalam keadaan utuh.
2. Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon ini merupakan peninggalan Kerajaan Islam Cirebon. Kerajaan tersebut pecah menjadi 2, yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Keraton Kasepuhan ini juga masih dapat dilihat, karena bangunannya masih berdiri tegak.
C. Makam
Peninggalan sejarah Islam di Indonesia yang berupa makam adalah sebagai berikut:
1. Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik
Maulana Malik Ibrahim adalah wali pertama di Jawa yang berasal dari negara asing. Ada beberapa pendapat mengenai asal mula Maulana Malik Ibrahim.
Ada yang berpendapat dari Persia, sehingga mendapat sebutan “Maulana Maghribi” yang berarti ulama dari barat. Sedangkan pendapat lain menyebutkan bahwa dia berasal dari daerah Maghribi Maroko, Afrika Utara.
Makam tersebut bercirikan khas Islam dan berpahatkan huruf Arab, dapat dijumpai di daerah Gresik, Jawa Timur.
2. Makam Islam Talo
Makam ini merupakan peninggalan sejarah Islam di Makasar dan diperkirakan dibangun pada tahun 1616 Masehi. Makam tersebut sebagai bukti bahwa sejak awal bad 17 Islam telah berkembang di Talo, Sulawesi Selatan.
3. Makam Sunan Bayat di Klaten
Bentuk gapura makam Sunan Bayat seperti bangunan candi Hindu, sehingga oleh masyarakat disebut Candi Bentar. Dari bangunan ini dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Islam banyak berpadu dengan kebudayaan pra-Islam.
4. Nisan pada kuburan Raja Islam
Batu nisan ini memberikan petunjuk bahwa raja-raja nusantara memeluk agama Islam sejak awal berkembangnya Islam di Indonesia.
D. Peninggalan-peninggalan lain
Peninggaln lain yang merupakan peninggalan Islam adalah seperti berikut:
1. Benteng
Benteng ini dibangun pada masa pemerintahan kerajaan Islam di Banten, yang merupakan bagian pertahanan Banten dalam menghadapi serangan musuh.
2. Meriam
Meriam Ki Amuk merupakan senjata andalan Banten yang telah beberapa kali dipergunakan dalam pertempuran melawan musuh. Menurut beberapa sumber sejarah, meriam tersebut dibuat oleh Kerajaan Islam Banten sendiri dengan mendatangkan para ahli meriam dari Turki.
3. Kesusastraan
Hasil kesusastraan peninggalan sejarah Islam berisi ajaran khusus seperti tasawuf atau budi pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan juga ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu:
- Suluk: adalah kitab-kitab yang berisi ajaran tasawuf. Beberapa suluk yang terkenal antara lain: Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.
- Syair: beberapa karya sastra syair peninggalan sejarah islam Indonesia karya Hamzah Fansuri antara lain: Syair Perahu dan Syair si Burung Pingai.
- Hikayat: beberapa hikayat peninggalan sejarah Islam Indonesia antara lain; Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Bakhtiar, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Jauhar Manikam dan Hikayat Hang Tuah.
- Babad: adalah cerita sejarah yang biasanya lebih bersifat cerita daripada nilai sejarahnya. Karya-karya babad yang ditemukan andata lain; Sejarah Negeri Kedah, Sejarah Melayu (Salawat Usalatin), Babad Tanah Jawi, Babad Gianti, Babad Banten dan Sejarah Raja-raja Riau.
- Kitab ajaran Budi pekerti: kitab-kitab ini antara lain Nitisruti, Nitisastra dan Astabrata.
- Kitab politik pemerintahan: kitab tentang politik pemerintahan antara lain adalah Sastra Gending.
Kesimpulan
Berbagai bentuk karya budaya peninggalan sejarah Islam menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang memiliki daya cipta dan kreativitas yang tinggi. Peninggalan-peninggalan tersebut menjadi kebanggaan kita semua. Sebagai generasi penerus, bagaimana sikap anda terhadap karya-karya budaya tersebut?
Demikian Peninggalan sejarah Islam di Indonesia, semoga menjadi catatan sejarah kita sebagai bangsa Indonesia, baca juga: 5 bentuk peninggalan sejarah di Indonesia