Pengaruh kebudayaan India di Indonesia – Menjelang masuknya pengaruh budaya India, kehidupan masyarakat Indonesia telah memiliki tata kehidupan yang teratur dan memiliki kebudayaan yang cukup tinggi.
Masyarakat Indonesia telah mengenal bercocok tanam, pelayaran dengan perahu bercadik, penguasaan pengetahuan perbintangan (astronomi) baik untuk keperluan berlayar maupun bertani.
Pola kehidupan dengan rumah panggung telah dibuatnya bangunan-bangunan dari batu besar (megalit), telah memiliki kepercayaan animisme dan kepercayaan dinamisme.
Di samping hal tersebut, masyarakat awal Indonesia telah memiliki masyarakat yang teratur dengan kelompok suku, mengenal pemujaan terhadap toh nenek moyang, mengenal teknik perundagian dan terkenal sebagai bangsa pelaut yang ulung.
Dengan demikian, ketika budaya India masuk ke Indonesia pada awal tarikh masehi melalui hubungan perdagangan, maka dengan mudah masyarakat awal Indonesia dapat menerima budaya India tersebut.
Pengaruh India dalam perkembangan sejarah Indonesia terlihat cukup besar dan berhasil masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Buktinya dengan keberadaan masyarakat Indonesia yang beragama Hindu-Budha dan munculnya kerajaan-kerajaan di Indonesia yang mendapat pengaruh dari India, seperti Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Holing dan lain-lain.
Baca kembali artikel Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia
Pengaruh kebudayaan India di Indonesia
Pengaruh kebudayaan India tumbuh subur di Indonesia, namun unsur budaya asli Indonesia masih dominan dalam masyarakat. Pengaruh kebudayaan India tersebut dapat dilihat pada hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem Kasta
Di India, sistem kasta lahir dan berkembang bersamaan dengan munculnya agama Hindu. Ketika agama dan kebudayaan Hindu mulai berkembang di Indonesia, sistem kasta tidak berlaku mutlak seperti di India.
Masyarakat Hindu Indonesia mengenal sistem kasta dalam ajaran agamanya, tetapi tidak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menyesuaikan sistem kasta dengan keadaan masyarakat Indonesia.
2. Bidang Seni
Sampai sekarang para ahli belum dapat menyimpulkan dan menghubungkan dengan pasti gaya seni bangunan candi di Indonesia dengan di India. Bangunan candi yang ada di Indonesia sebenarnya bukanlah kebudayaan asli nenek moyang Indonesia. Bangunan candi ini diadaptasi dari kebudayaan India pada masa Hindu-Buddha.
Bangunan candi di India berfungsi sebagai tempat pemakaman, sedangkan di Indonesia berfungsi sebagai tempat pemujaan. Diperkirakan para seniman Indonesia hanya menggunakan berbagai teori dalam Kitab Silpasastra (buku petunjuk untuk membuat arca dan bangunan).
Jadi, bangsa Indoensia hanya mengambil unsur kebudayaan India sebagai inspirasinya dan hasilnya tetap bercorak Indonesia.
3. Adanya Konsep Raja dan Kerajaan
Di Indonesia belum mengenal konsep raja dan kerajaan sebelum kebudayaan India masuk. Di Indonesia baru mengenal konsep kesukuan dengan wilayah yang terbatas dan dipimpin seorang kepala suku (primus interpares).
Seorang kepala suku ini dipilih berdasarkan pada kekuatan fisik dan kekuatan magis yang dimiliki. Setelah kebudayaan India masuk, konsep raja dan kerajaan mulai dikenal. Hal ini dapat ditelusuri dari munculnya Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.
Menurut para ahli sejarah Kerajaan Kutai pada mulanya hanya setingkat suku yang dipimpin oleh kepala suku. Kepala suku dalam hal ini adalah Kudungga. Kutai mulai tampak menjadi sebuah kerajaan sejak pemerintahan Raja Aswawarman.
Jadi, kebudayaan India cukup berperan dalam lahirnya konsep raja dan kerajaan di Indonesia.