Setelah kita tahu sejarah bagaimana pengaruh Islam terhadap dunia barat yang telah dibahas pada artikel Sumbangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dunia barat, kali ini Sejarah Nasional dan Dunia akan membahas sejarah bagaimana pengaruh Islam terhadap dunia Timur.
Islam lahir pada saat dunia sedang mengalami kemerosotan, baik dalam bidang politik, peradaban, dan sosial budaya maupun dalam bidang moral dan spiritual. Peperangan-peperangan antar satu kerajaan dengan kerajaan lainnya seringkali terjadi, dan itu telah meruntuhkan peradaban-peradaban yang pernah lahir.
Keadaan yang kacau yang ditimbulkannya ikut pula menghambat perkembangan peradaban-peradaban tersebut. Perbudakan merajalela, si lemah selalu tertindas. Yang kuat dengan semaunya memperlakukan yang lemah. Hukum rimba berlaku di mana-mana, keadilan sirna dan nilai-nilai kemanusiaan diabaikan.
Pada saat dunia mengalami malapetaka seperti itulah Islam lahir di Timur Tengah, di mana agama-agama besar dunia pernah lahir. Dalam waktu singkat Islam berhasil merubah masyarakat Arab, yang pada mulanya terpecah belah dengan kehidupan bersuku-suku yang saling bermusuhan, menjadi suatu masyarakat yang kokoh bersatu.
Selengkapnya silahkan baca kembali artikel sejarah: Saat masyarakat Arab masih feodal materialistis
Pengaruh Islam terus melebar ke Timur dan ke Barat, ke barat hingga Andalusia dan ke timur hingga mencapai India, sebagian negeri Tiongkok dan Indonesia. Baca Proses masuknya Islam ke Indonesia
Kini di negeri-negeri Timur Islam dianut oleh sebagian penduduk Afrika, negara-negara Timur Tengah, Turki dan sekitarnya, anak Benua India, dan negara-negara Asia Tenggara. Dari sini dapat dilihat penyebaran Islam dan pengaruhnya di negeri-negeri Timur.
Dalam sejarah Islam dapat diketahui bahwa penyebaran Islam dan perluasan wilayahnya tidak terjadi dengan kekerasan dan paksaan. Memang Islam sendiri mengajarkan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.
Tetapi bangsa-bangsa ini menganut agama Islam karena melihat sistem kemasyarakatan yang terdapat di negara Islam pada waktu itu. Dan itu mendorong mereka untuk berpihak kepada negara Islam dan bangkit menentang kemunduran dan kebobrokan yang terjadi di daerah mereka sendiri.
Seperti disebutkan di atas, bahwa memang dunia termasuk dunia timur sedang mengalami kemunduran moral spiritual, nilai-nilai kemanusiaan terabaikan, perbudakan merajalela, penindasan si kuat terhadap si lemah merupakan suatu kebiasaan, dan dengan nilai-nilai kebenaran yang sesuai dengan fitrah kejadian manusia.
Islam memandang bahwa setiap bangsa, suku bangsa, kaya dan miskin, warna kulit dan sebagainya adalah sama. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak lebih merupakan suatu pembilahan yang harus digunakan justru untuk saling kenal-mengenal, dan untuk menjalin silaturrahmi.
Islam mengajarkan bahwa umat manusia ini berasal dari asal-usul yang sama dan akan kembali kepada suatu tujuan akhir yang sama pula. Manusia pada dasarnya merdeka, tetapi dalam masyarakat kemerdekaan seluruh warga masyarakat dapat terpelihara.
Untuk itu perlu ditegakkan nilai-nilai demokrasi dan nilai-nilai keadilan sebagai usaha mempertemukan kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Dengan demikian adalah wajar pada saat itu penduduk daerah-daerah yang bertetangga dengan negeri Islam mereka tertarik untuk mengikuti sistem kemasyarakatan Islam tersebut. Dan dengan cara demikianlah Islam menyebar ke berbagai wilayah dunia belahan timur.
Bagaimana pemerintahan kerajaan Islam di Indonesia? silahkan baca: Susunan pemerintahan kerajaan Islam di Indonesia
Banyak kerajaan Islam berdiri silih berganti di wilayah timur ini, baik kerajaan kecil maupun kerajaan besar. Setiap kerajaan ini telah mengembangkan sayapnya menyebarkan ajaran Islam.
Dengan demikian struktur masyarakat setempat berhasil dirubah dan disesuaikan dengan ajaran Islam. Banyak penduduk yang masuk Islam dan mereka ini kemudian menjadi penopang masyarakat Islam yang didirikan di daerah tersebut.
Namun, Islam tidak saja mendatangkan perubahan terhadap para penganutnya saja, tetapi juga membawa pengaruh dan perubahan terhadap masyarakat non-muslim. Hal itu disebabkan karena Islam selalu mendirikan satu masyarakat atau kerajaan dengan warganya yang tidak terbatas pada orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Terhadap warga non-muslim tersebut Islam telah meninggalkan pengaruh tersendiri. Bahkan terhadap negara-negara tetangga pun Islam telah mempengaruhi dan mendatangkan perubahan, baik secara langsung maupun tidak langsung.