Kambi-kambi gelap berhutan di Pegunungan Appalachia, yang merupakan jajaran pegunungan tertua di Amerika Utara itu, banyak artinya bagi rakyat Amerika tantangan dan ketakutan, kebebasan dan kekerasan, kekayaan yang melimpah dan kemiskinan yang memilukan.
Pegunungan Appalachia, yakni jajaran pegunungan di sebelah timur Amerika Utara, membentang kira-kira 2.600 km dari Teluk St. Lawrence sampai ke Alabama tengah. Jajaran pegunungan ini tidak begitu tinggi. Puncak tertinggi pada jajaran itu, yaitu Gunung Mitchell di Karolina Utara, hanya 2.037 m tingginya.
Pegunungan Appalachia merupakan garis pemisah antara riam-riam yang menuju ke Samudra Atlantik dan akhirnya bermuara ke Teluk Meksiko. Berbagai sungai yang menembus jajaran tersebut membentuk pintu gerbang alami (celah air) ke lembah tengah, yang terbentang dari Lembah Hudson di New York ke selatan melintasi Pennsylvania dan Virginia.
Pegunungan Appalachia utara mencakup Pegunungan Putih, Pegunungan Hijau, dan Perbukitan Berkshire di Inggris Baru yang terkenal karena wisma musim panasnya, arena bermain ski, desa seniman, serta festival musiknya.
Pegunungan Adirondack dan Catskill di negara bagian New York kawasan-kawasan wisata yang indah dan terkenal-sebagian besar terletak di jajaran Appalachia pula. Sebagian besar wilayah negara bagian Pennsylvania terletak di wilayah Pegunungan Appalachia, begitu pula hampir seluruh wilayah negara bagian Virginia Barat.
Lebih jauh ke selatan Lembah Besar Appalachia memisahkan Pegunungan Kambi Biru di sebelah timur dari Dataran Tinggi Allegheny di sebelah barat, yang melereng ke Dataran Tinggi Cumberland, Kentucky.
Di sebelah baratdaya, di negara bagian Karolina Utara, menjulang Pegunungan Hitam yang dipenuhi pepohonan yang selalu hijau-merupakan bagian tertinggi Pegunungan Appalachia-serta Pegunungan Great Smokies di Tennessee dan Karolina Utara.
Kunjungi Pegunungan Appalachia di google map
Lahan Perintisan Pegunungan Appalachia
Menjelang tahun 1750, kebutuhan yang mendesak akan lahan telah menggiring para pemukim dan spekulator lahan melintasi berbagai celah air di Pegunungan Appalachia memasuki lembah-lembah pedalaman yang subur, yang sebelumnya hanya dijelajahi oleh para pemburu dan penangkap binatang.
Para pemukim di Inggris Baru mendirikan pondok di pegunungan Putih dan Hijau. Para imigran Jerman, yang banyak di antaranya adalah pengungsi perang dari Eropa, bermukim di sepanjang lembah Sungai Mohawk dan Susquehanna dan berbagai lembah sungai lainnya.
Penduduk baru kelahiran Amerika, yang kebanyakan adalah keturunan pemukim Skot-Irlandia, menyebar ke Lembah Shenandoah di Virginia dan lebih jauh lagi. Mereka adalah orang yang tangguh, biasanya miskin, yang merantau ke barat karena mendambakan lahan pertanian, alam terbuka, dan kebebasan.
Di sebelah selatan mereka dihadang oleh Lahan Allegheny yang menakutkan, sedangkan di seluruh daerah Allegheny perluasan wilayah dihambat oleh berbagai suku Indian yang suka perang serta oleh para pedagang Prancis yang memusuhi mereka.
Namun, pada tahun 1750 Thomas Walker, seorang dokter Amerika yang sekaligus juga serdadu dan penjelajah itu, menemukan Celah Cumberland, yakni sebuah jalan tembus di sela-sela pegunungan Appalachia.
Pada tahun 1763 kemenangan pihak koloni Inggris dalam Perang Prancis dan Indian telah berhasil menyingkirkan rintangan lainnya terhadap ekspansi Amerika. Permukiman mekar dengan cepatnya di Lembah Mohawk dan Pennsylvania.
Pada tahun 1775 Daniel Boone merintis Jalan Lahan Liar melalui Celah Cumberland dan memasuki lahan liar yang kaya dengan hewan buruan yang kelak dikenal sebagai Kentucky. Menjelang tahun 1800 kira-kira 300.000 orang mengikuti jalan rintisan Boone itu.
Selama abad ke-19 sebagian besar pemukim yang menembus perintang besar Pegunungan Appalachia lebih suka meneruskan perjalanan ke lahan pertanian yang tidak begitu bergelombang di Ohio dan Barat Tengah.
Akan tetapi, bagian selatan Pegunungan Appalachia, yang membentang dari Pennsylvania sampai ke Alabama dan membentuk wilayah yang kadang-kadang disebut Appalachia, tetap mempertahankan daya tarik khasnya berupa penduduk yang hidup dalam kekerabatan, sangat mandiri, dan ingin tetap bertahan sebagai orang gunung.
Sejarah Pegunungan Appalachia
Pada abad ke-19 dan ke-20, jalur kereta api dan jalur industri memasuki Pegunungan Appalachia. Para industrialis membeli mineral dan kayu gelondongan di daerah itu dengan harga yang sangat rendah karena orang gunung tidak begitu tahu tentang nilai uang. Perkayuan dan pertambangan, yakni dua di antara perusahaan besar yang diperkenalkan ke daerah itu, merupakan suatu aktivitas yang ”naik turun dengan tajam”.
Pada waktu yang baik, misalnya, tambang batubara mempekerjakan ribuan orang sehingga mampu mengubah orang gunung itu dari petani menjadi penambang. Saat ekonomi lesu, para pekerja kehilangan pekerjaan mereka, sedangkan lahan pertanian mereka yang semakin menurun kesuburannya itu tidak mampu mendukung mereka sepenuhnya.
Depresi tahun 1930an mengakibatkan pengangguran di mana-mana di daerah itu. Pembentukan serikat buruh memberi perlindungan tertentu kepada para penambang, sedangkan kebutuhan akan batubara yang disebabkan oleh Perang Dunia II membuahkan kemakmuran lagi walaupun hanya sejenak.
Pada tahun 1940-an, penambangan alur dan pengeboran mulai memasuki Pegunungan Appalachia. Para operator menganggap metode penambangan ini lebih ekonomis karena membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan penambangan konvensional, yang mencakup pekerjaan membenamkan terowongan tambang dengan biaya yang amat sangat tinggi.
Buldoser membinasakan tanah dan tumbuh-tumbuhan yang bermil-mil luasnya pada waktu memuncaknya kegiatan penambangan alur. Dengan semakin meningkatnya otomatisasi, angka pengangguran pun semakin tinggi sehingga daerah itu terseret kembali ke dalam jurang kemiskinan.
Pada tahun 1960-an dengan rasa terkejut rakyat Amerika mulai menyadari bahwa Appalachia Appalachia telah menjadi salah satu daerah paling miskin di negeri itu. Undang-Undang Pembangunan Kembali Daerah itu (1961) merupakan upaya pertama dari serangkaian tindakan pemerintah federal yang ditujukan untuk merehabilitasi daerah Appalachia.
Diulas oleh HENRY J. WARMAN, Fakultas Geografi, Universitas Clark
Editor: Sejarah Negara Com