2 jenis pakaian Adat Bali lengkap penjelasannya

Pakaian adat Bali – Ada berbagai jenis pakaian adat suku Bali, Indonesia dengan mode dan corak mirip antara satu dengan yang lain. Tentu saja, setiap pakaian adat dari daerah-daerah yang berada di Bali mempunyai keunikan juga ciri khas simbolik yang ditandai dengan ornamen makna penyampaian yang berbeda-beda.

Pakaian tradisional Bali biasanya dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kedudukan sosial, kedudukan ekonomi, acara pemakaian dari pakaian tersebut, asal dari pengguna pakaian dan masih banyak lagi. Pakaian atau Baju adat Bali pada umumnya digunakan pada saat acara keagamaan atau sembahyang oleh para pemeluk agama Hindu di Bali.

Bacaan Lainnya

Walaupun begitu, dalam kegiatan keseharian sering kita temukan banyak orang Bali yang memakai busana adat ini.

Tidak ada sebutan khusus pada pakaian tradisional Bali. Oleh sebab itu, ketika ada orang daerah yang bertanya hal ini, masyarakat Bali biasanya cukup kebingungan. Mereka akan menyebut pakaian yang dipakainya dengan sebutan “pakaian adat Bali” sambil menerangkan nama-nama perlengkapan aksesoris pakaian adat ini dan fungsinya.

Baca juga: Pakaian adat NTT

Apa Nama Pakaian Adat Bali?

Pakaian Adat Bali
Pakaian Tradisional Bali

Untuk menambah pemahaman Anda mengenai pakaian adat Pulau Dewata, kali ini kami hadirkan pembahasan dengan tema Pakaian Adat Bali Pria Dan Wanita LENGKAP, Dan Penjelasan Makna Filosofisnya. Selamat mengikuti.

1. Busana Adat Pria

Biasanya kaum pria Bali memakai baju adat yang terdiri dari bermacam-macam perlengkapan atau aksesoris antara lain: ikat kepala (udeng), baju, kamen, kampuh (saput), serta selendang pengikat (umpal). Berikut ini penjelasanya secara rinci serta makna filosofisnya.

Pakaian Adat Bali Pria
Pakaian Adat Pria

Udeng (Ikat Kepala)

Udeng Bali
Udeng Bali

Udeng adalah salah satu ciri khas pakaian adat Bali pria. Udeng merupakan penutup kepala berbahan kain yang dikenakan saat beribadah dan kegiatan keseharian. Udeng yang digunakan untuk acara keagamaan atau ibadah adalah udeng yang berwarna putih.

Sementara untuk aktivitas keseharian udeng yang dipakai adalah udeng dengan motif batik. Desainnya yang khas dan adanya simpul pada tengah depan mengandung makna filosofis bahwa penggunanya harus bisa bernalar jernih dan konsentrasi pada saat sembahyang atau beribadah.

Baju

Baju atau busana atasan yang dipakai dalam aksesoris busana adat Bali yaitu sebuah baju tertutup yang desainnya menyerupai baju safari. Walaupun begitu, pada dasarnya baju yang dikenakan tidak mempunyai aturan khusus, asalkan rapi, bersih, dan sopan.

Kamen

Labali tidak memakai celana sebagai pakaian bawahan. Peran celana digantikan oleh Kamen atau kain dengan panjang 2M dan lebar 1M. Kain tersebut diikatkan pada pinggang melingkar dari kiri ke kanan. Ikatan ini menggambarkan darma.

Sedangkan penggunaan pada tepi bawahnya harus sejengkal jaraknya dari telapak kaki disertai ujungnya yang lancip dan menghadap ke bawah menyentuh tanah menggambarkan makna penghormatan pada ibu pertiwi.

Saput (Kampuh)

Sesudah memakai Kamen, ada satu lagi kain penutup bagian bawah yang harus dipakai. Kain ini disebut dengan nama Saput atau Kampuh. Saput ini pemakaiannya diikatkan pada pinggang secara melingkar berlawanan arah dengan jarum jam.

Saput adalah kain dengan model klasik yang biasanya dikenakan saat acara keagamaan atau ibadah. Maksud dari pemakaian Saput adalah sebagai penutup lekuk tubuh dan aurat.

Umpal (Selendang Pengikat)

Sebagai penguat Kamen dan Saput, dikenakan selendang berukuran kecil dengan warna kuning yang disebut Umpal. Ikatan yang dipakai adalah simpul hidup yang diletakan pada sebelah kanan. Cara mengikat ini mengandung makna filosofis bahwa pria Bali harus bisa mengendalikan segala hal jelek dalam segala aktivitas hidupnya.

Pada saat acara tertentu misalnya pernikahan, busana adat Bali bagi laki-laki juga dilengkapi dengan aksesoris lain misalnya keris, baju kemeja, jas, dan alas kaki.

Baca juga: Pakaian adat NTB

2. Busana adat Wanita

Pakaian adat Bali bagi wanita juga sarat dengan nilai-nilai filosofis keagamaan, sama dengan pakaian tradisional yang di kenakan para pria. Pakaian ini terdiri dari beragam aksesoris yakni kebaya, kamen, senteng atau selendang, bulang pasang, sanggul, dan bunga sebagai penghias rambut.

Pakaian Adat Bali Wanita
Pakaian Adat Wanita

Kebaya

Kebaya atasan yang dikenakan pada busana wanita adat Bali yaitu kebaya bermotif sederhana dan warna yang cerah. Pemilihan kebaya dianggap bisa semakin menambah kecantikan dan keanggunan perempuan Bali. Sedangkan untuk kebutuhan ibadah, kebaya yang dikenakan harus sopan dari sisi mode, juga rapi dan bersih.

Kamen

Untuk busana bawahan, pakaian tradisional Bali untuk wanita juga dilengkapi dengan kamen. Kamen dikenakan sebagai penutup tubuh bagian bawah hingga sebatas satu telapak tangan dari lutut. Batasan tersebut diatur supaya perempuan Bali lebih bebas untuk bergerak melangkah dan berjalan, namun masih nampak sopan dan anggun.

Selendang (Senteng)

Kaum perempuan Bali biasanya juga memakai selendang atau senteng yang disampirkan pada bahu. Penggunaan selendang memiliki makna filosofis yaitu wanita Bali harus selalu ingat akan ajaran darma, juga siap mendidik putra putrinya kelak supaya patuh terhadap orang tua.

Bulang Pasang

Untuk menguatkan ikat kamen, dipakai sebuah selendang berwarna kuning dengan nama Bulang Pasang yang diikatkan pada pinggang. Penggunaan selendang Bulang Pasang dalam pakaian adat Bali wanita ini mempunyai makna filosofis agar wanita Bali bisa menjaga rahimnya dan mengendalikan tingkah lakunya dari segala hal kejelekan.

Sanggul

Untuk perempuan Bali, pengaturan rambut serta aksesorisnya mempunyai aturan khusus. Paling tidak ada tiga macam model tata rambut atau Sanggul yang dapat dipakai, yaitu Pusung Gonjer, Pusung Tagel, dan Pusung Kekupu.

Untuk model Pusung Gonjer dikhususkan bagi kaum perempuan yang belum menikah atau masih lajang, Pusung Tagel dikhususkan bagi perempuan yang telah menikah, sementara Pusung Kekupu atau Pusung Podgala dikhususkan bagi wanita yang berstatus janda.

Baca juga: Pakaian adat Papua

Bunga dan Aksesoris Lainnya

Guna mempercantik penampilan dan sebagai perlengkapan beribadah, perempuan adat Bali biasanya juga akan menyelipkan setangkai bunga pada telinga atau rambutnya. Bunga yang dipilih yaitu bunga cempaka kuning, cempaka putih, dan atau bunga kamboja.

Pakaian adat pengantin

Pakaian adat kartun

Demikian pembahasan mengenai Pakaian Adat Bali Pria Dan Wanita LENGKAP, Dan Penjelasan Makna Filosofisnya. Semoga menggugah kesadaran kita akan tingginya nilai budaya bangsa Indonesia khususnya pakaian adat.

Kunjungi pakaian adat lainnya

Pos terkait