Perubahan besar dalam pemakaian minyak yang terjadi setelah Perang Dunia II menyebabkan naiknya permintaan akan minyak bakar. Industri yang tadinya membuat perlengkapan perang, kini berubah menjadi industri yang membuat barang-barang yang diperlukan di masa damai.
Minyak bakar menjadi penting sebagai sumber energi. Batubara sebagai sumber bahan bakar tradisional sudah tidak cukup lagi. Industri-industri telah merubah bahan bakarnya keminyak. Berbagai bidang industri telah mengganti pabriknya dari berbahan bakar batubara menjadi berbahan bakar minyak. Kini dibangun pabrik-pabrik baru dengan tanur dan ketel yang dibakar oleh minyak.
Pabrik yang memakai bahan bakar minyak dijalankan secara otomatis, dan karena itu akan menghemat tenaga kerja. Pabrik yang menggunakan bahan bakar minyak serta yang dijalankan dan dirawat dengan baik akan menimbulkan sedikit asap dan membantu mencegah pencemaran udara. Ini adalah beberapa sebab mengapa minyak bakar telah menjadi suatu bahan bakar yang penting bagi dunia industri.
Di antara bermacam-macam tanur yang menggunakan minyak terdapat tanur baja “open-hearth” dan tanur-tanur untuk membakar barang-barang keramik yang bisa memberi keuntungan sebagai barang eksport.
Panas minyak bakar bisa dipakai untuk melebur bahan pembuat gelas. Bahkan batubara yang dipakai untuk membuat rumah ada yang dibakar dengan tungku menggunakan minyak. Dahulu, bensin merupakan hasil utama kilang minyak, dan minyak bakar hampir dianggap sebagai ampas. Tetapi kini minyak bakar tak kalah pentingnya.