Nigeria adalah salah satu di antara negara-negara yang paling menarik di Afrika. Di sana terdapat kota besar dengan segala kemewahan kehidupan modern dan desa terpencil tanpa fasilitas listrik atau air bersih. Terdapat pula daerah pedesaan dengan tanah berpasirnya, pesisir dengan rawa-rawanya, dataran berumput dengan pepohonan dan semak belukarnya, serta hutan belantara yang panas dan lembap.
Nigeria dihuni oleh lebih banyak orang Afrika dibandingkan dengan negara lain yang mana pun di benua itu. Di sana terdapat 250 kelompok suku bangsa, tetapi suku bangsa Hausa, Fulani, Yoruba, dan Ibo mencakup kira-kira 60% dari seluruh penduduk.
Ditemukannya gerabah yang berukiran indah, uang logam, perhiasan dengan penggarapan yang rumit, serta patung-patung kecil yang terbuat dari terakota menunjukkan bahwa di beberapa daerah telah ada suatu kebudayaan yang maju lebih dari 2.000 tahun yang silam.
Kunjungi Peta Nigeria atau di google map
Geografi Nigeria
Republik Federal Nigeria terbentang ke pedalaman dari ujung timur Teluk Guinea sampai ke Republik Niger di sebelah utara, Kamerun terletak di perbatasan sebelah timur, Benin di barat, dan Chad di timurlaut.
Negara ini berwilayah 933.770 km2 dengan topografi yang bhineka. Garis pantai yang panjang terbentang sepanjang kira-kira 800 km dari Benin sampai Kamerun. Kedua teluk besar yakni Teluk Benin dan Teluk Bonny, adalah bagian dari Teluk Guinea.
Di sepanjang pantai dan daerah pedalaman sampai sejauh 100 km, lahannya tertutup rawa bakau dan diseling oleh sungai dan anak sungai yang tak terhitung banyaknya.
Membentang ke arah utara lahannya menjadi hutan belantara tropis yang berkesinambungan, hanya diselingi oleh lahan terbuka di sana-sini dengan lahan pertanian yang kecil.
Ternak tidak dapat dipelihara dengan mudah karena adanya lalat tsetse yang membawa penyakit tidur kepada hewan. Dahulu gajah berkeliaran di daerah ini, tetapi kini telah punah, mungkin sebagai akibat diperkenalkannya senjata api. Di daerah rawa terdapat beberapa kawanan reptilia.
Hutan tersebut sedikit demi sedikit berbaur menjadi lahan hutan dan sabana di Nigeria tengah, dataran yang rata dan tak berpohon banyak terdapat di ujung utara negeri ini.
Meskipun pada umumnya Nigeria merupakan negeri tanah rendah, beberapa daerah di Dataran Tinggi Jos di bagian tengah negeri ini mencapai ketinggian 1.800 m.
Sungai
Sungai terpenting di Nigeria adalah Sungai Niger, yang namanya diambil sebagai nama negara ini. Dengan panjang 4.180 km, sungai ini merupakan salah satu di antara yang terpanjang di dunia.
Sungai Niger mengalir ke timurlaut dari Plato Fouta Djallon di perbatasan antara Sierra Leone dan Republik Guinea. Sewaktu mencapai Mali sebelah timur, Sungai Niger membelok tajam ke selatan dan bergerak melintasi Nigeria.
Sungai Benue adalah anak sungai utama Sungai Niger. Sungai yang bermata air di Kamerun ini mengalir ke barat memasuki Nigeria, bergabung dengan Sungai Niger di Lokoja, sebuah kota di bagian tengah selatan negara itu. Titik temu Sungai Benue dan Sungai Niger terpecah menjadi banyak sungai kecil di daerah delta di Nigeria sebelah selatan.
Iklim
Iklim Nigeria adalah negara tropis dengan suhu rata-rata tinggi yang sama di setiap tempat sepanjang tahun. Di daerah hutan belantara tropis di selatan, musim panasnya panas dan lembap dengan curah hujan lebih dari 250 cm, antara bulan April dan Oktober.
Daerah sabana di sebelah utara jauh lebih kering. Pada musim dingin dari bulan November sampai Maret, angin yang kering dan panas yang disebut harmattan bertiup ke selatan dari Gurun Sahara dengan membawa serta endapan pasir dan debu halus.
Kota Besar Nigeria
Nigeria mempunyai kira-kira 25 kota besar dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa sehingga kehidupan perkotaan lebih dominan di negeri ini daripada di kebanyakan negara Afrika lainnya.
Kemakmuran yang diwujudkan oleh devisa yang diperoleh dari minyak bumi telah mengakibatkan membanjirnya sejumlah besar penduduk ke kota besar dari luar kota dan desa.
Lagos yang terletak di sebelah barat di dekat Benin itu adalah ibu kota, pelabuhan utama, dan kota terbesar di Nigeria. (Pembangunan ibu kota federal yang baru, Abuja, di Nigeria tengah, telah dimulai, tetapi kapan rampungnya masih belum dapat dipastikan.)
Semula Lagos terletak di sebuah pulau, tetapi kota itu cepat membengkak ke daratan dan pulau-pulau lain di sekitarnya. Semua bagiannya dihubungkan oleh jembatan dan jalan lintas air.
Gedung bertingkat tinggi, toserba yang modern, sekolah, gereja, dan rumah sakit baru-baru ini telah bermunculan di sepanjang jalan di Lagos. Masih jelas terlihat atap gedung bertingkat satu yang dahulunya bertebaran di seluruh kota.
Lagos merupakan pusat industri dan perdagangan yang penting serta tujuan akhir di sebelah barat dari sistem perkeretaapian Nigeria. Kota ini membanggakan bandara internasionalnya.
Ibadan
Ibadan, kota terbesar kedua, adalah bekas ibu kota Daerah Barat lama. “Kota ini didirikan oleh suku bangsa Yoruba kira-kira pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.
Kota ini merupakan pusat perdagangan dan industri utama dan mempunyai salah satu pasar terbuka yang terbesar di Afrika. Gedung-gedung bertingkat tinggi telah didirikan, tetapi gedung satu tingkat dan dua tingkat masih terlihat di mana-mana. Universitas Ibadan terletak di kota ini.
Ogbomosho
Ogbomosho, sebuah kota penting kira-kira 75 km di timurlaut Ibadan didirikan pada abad ke-17 dan dahulunya merupakan benteng pertahanan suku bangsa Yoruba. Kini kota itu merupakan pusat pertanian dan poros pemanufakturan tekstil.
Kano
Kano adalah kota terpenting di Nigeria utara. Kota kuno yang berbenteng ini didirikan pada abad ke-16 di lokasi pemukiman yang telah dihuni sejak abad ke-10. Selama tahun 1800-an, Kano merupakan pasar barter utama pada jalur kafilah trans Sahara.
Bagian lama dari kota yang dikelilingi tembok ini terdapat ribuan rumah yang dibangun dari batu bata lumpur. Arsitektur rumah-rumah tersebut berkaitan dengan gaya Moor yang terdapat di Afrika Utara.
Sebagian besar rumah itu berbentuk persegi dengan atap datar dan terdiri atas satu atau dua tingkat. Terdapat sebuah masjid yang megah di Kano tempat kaum muslimin bersujud dan berdoa menghadap ke Kiblat (Mekah). Berbagai gedung pemerintah yang modern, masjid, dan rumah sakit telah dibangun.
Kaduna
Kaduna telah menjadi ibu kota Nigeria bagian utara sejak masa pemerintahan Inggris pada awal tahun 1900-an. Pada tahun-tahun terakhir, kota itu telah menjadi pusat perdagangan dan industri yang penting. Karena tingkat pertambahan penduduknya yang tinggi, pembangunan perumahan baru telah dilaksanakan di daerah pinggiran kota.
Port Harcourt
Port Harcourt, bandar laut terbesar kedua di negara ini, adalah pusat industri minyak. Kapal dari seluruh penjuru dunia berlabuh di sini dengan muatannya dan mengangkut minyak dan batubara dari Nigeria.
Kota ini merupakan tujuan akhir jalur kereta api yang datang dari tambang batubara Enugu. Kompleks pengilangan minyak yang besar telah dibangun di daerah Port Harcourt.
Kota besar lainnya yang penting adalah Zaria, pusat daerah penanaman kapas utama; Kota Benin, yang terkenal sebagai pusat peradaban kuno; lfe, pusat spiritual suku bangsa Yoruba; los, pusat industri tambang timah; Enugu, pusat Daerah Timur lama dan pusat kawasan tambang batubara; dan Calabar, permukiman dan bandar sungai tertua di timur.
Penduduk Nigeria
Nigeria dengan penduduknya yang 98,1 juta jiwa merupakan negara yang berpenduduk paling padat di Afrika. Penduduknya dibagi menjadi berbagai kelompok, ada di antaranya yang hanya terdiri atas 1.000 jiwa dan ada pula yang berjumlah jutaan.
Beberapa di antara kelompok itu nomadik, sebagian lagi tinggal di desa swasembada, dan ada pula yang menjadi bagian dari negara besar yang bersejarah. Dewasa ini, masing-masing daerah di Nigeria didominasi oleh satu kelompok besar penduduk; di utara, campuran antara suku bangsa Hausa-Fulani, di baratdaya, suku bangsa Yoruba; dan di tenggara, suku bangsa Ibo.
Kelompok lainnya yang penting adalah Tiv, Ijaw (Ijo), Ibibio, Nupe, Kanuri, Efik, dan Edo (Bini). Semua kelompok tersebut memiliki ciri khas tata cara budaya dan bahasa mereka masing-masing.
Suku Bangsa Ibo
Suku bangsa Ibo berbagi dengan tetangganya di tenggara suatu daerah yang terbentang ke selatan kira-kira dari Sungai Benue sampai ke Samudra Atlantik dan ke timur dari Sungai Niger sampai ke Kamerun. Dari tahun 1967 sampai 1970 sebagian dari Daerah Timur ini, terutama sektor yang berbahasa Ibo, menyatakan diri sebagai Republik Biafra.
Bagian dari Nigeria itu merupakan salah satu daerah yang paling padat penduduknya di Afrika. Daerah ini penuh sesak dengan desa dan lahan pertanian. Sebagian besar penduduknya adalah petani, dan tanaman pangan utamanya adalah ubi dan singkong. Di sana ditanam pula sayur mayur, jeruk sitrun, dan pisang.
Desa suku Ibo yang biasanya dikelilingi tembok itu menampung banyak rumah. Sejumlah besar anggota satu keluarga tinggal bersama di desa tersebut. Keluarga besar itu terdiri atas ayah, isterinya (kadang-kadang beberapa orang isteri, masing-masing tinggal di rumahnya sendiri yang kecil), saudara lelakinya, isteri mereka, anak mereka, dan cucu.
Bagi beberapa penduduk pedesaan Afrika, poligini (beristri sekaligus lebih dari satu orang) merupakan bagian kehidupan yang mendasar. Istri diperlukan untuk menggarap ladang, memasarkan hasil pertanian, mengasuh anak, serta mengerjakan tugas kerumahtanggaan.
Seringkali istri pertama mendorong suaminya untuk menikah lagi sehingga istri muda ini dapat membantu pekerjaan rumah tangga. Semua anak diasuh secara gotong-royong, sedangkan wewenang atas mereka ada dalam tangan bibi atau paman serta ayah dan ibu. Dengan demikian, keluarga besar merupakan tonggak kehidupan desa suku Ibo.
Langkanya lahan mempengaruhi suku Ibo; sebagai akibatnya, tahun demi tahun banyak di antara mereka yang pindah ke daerah lain di Nigeria. Akan tetapi, ke mana pun suku Ibo pergi, mereka tetap menjaga kesinambungan hubungan dengan keluarga mereka, desa mereka, dan kerabat mereka.
Jika ada yang sakit atau meninggal dunia, orang Ibo meminta bantuan kepada para anggota marganya yang lain. Mereka adalah orang yang rajin dan haus akan pendidikan dan kesejahteraan hidup.
Banyak orang Ibo yang menjadi insinyur, pegawai negeri, buruh kereta api, kerani, dan pengusaha di negeri itu. Banyak pula orang Ibo yang bekerja di kilang minyak yang besar di Port Harcourt. Suku bangsa Ibo mudah menyesuaikan diri dengan urbanisasi dan telah membangun berbagai kota kecil dan kota besar di negerinya.
Orang Ibo mengenakan pakaian yang sama dengan yang dikenakan orang di Eropa dan Amerika ataupun pakaian tradisional mereka yang terdiri atas kaftan dan celana pendek. Kaum wanita di negeri ini biasanya mengenakan sorban, blus, dan rok lilit panjang berwarna mencolok.
Suku Bangsa Yoruba
Orang Yoruba terutama tinggal di bagian baratdaya Nigeria. Daerah ini merupakan daerah pertanian yang kaya dengan cokelat, kacang kola, minyak kelapa, karet, dan kayu untuk ekspor.
Suku Yoruba mempunyai sejarah yang dapat dilacak sampai ratusan tahun yang lalu. Pada suatu waktu sebelum tahun 1200 Masehi mereka bermukim di daerah yang sekarang disebut Nigeria dan mendirikan banyak kerajaan, yang terpenting di antaranya adalah Oyo dan Ife.
Orang Yorubalah yang pertama kali berhubungan dengan para pedagang dan misi Eropa. Hal tersebut memberikan keuntungan dalam pengembangan industri dan teknologi.
Petani Yoruba cenderung tinggal di desa dan setiap hari pergi ke lahan pertaniannya yang terletak di luar kota. Keluarga yang lahan pertaniannya jauh sekali dari kota tempat tinggal mereka telah membangun rumah kecil di lahan pertanian sehingga mereka dapat tinggal di sana selama memuncaknya kegiatan bertani.
Hanya sedikit orang Yoruba yang bekerja di pabrik, sedangkan di antara mereka ada yang mempunyai keahlian khusus dalam kerajinan tangan, seperti menenun, memahat, kerajinan kulit, dan kerajinan kuningan.
Meskipun pakaian gaya barat banyak pula dipakai orang di kota-kota di Nigeria baratdaya, sebagian besar orang Yoruba masih mengenakan pakaian tradisional yang disebut agbada, yakni jubah besar yang dipakai bersamasama dengan kain kaftan dan celana komprang dari bahan yang ringan. Agbada seringkali dibuat dari kain yang berwarna mencolok dan disulam pada bagian leher dan lengannya.
Suku Bangsa Hausa dan Fulani
Suku bangsa Hausa dan Fulani hidup di bagian utara Nigeria. Daerah ini merupakan dataran besar yang terbentang dari perbatasan Dahomey terus sampai ke Danau Chad dan jauh ke selatan sampai Ilorin.
Kekayaan daerah utara Nigeria ini terletak pada produksi kacang tanah dan kapas serta ternak yang dipelihara oleh suku Fulani yang nomadik. Tanaman budidaya utama yang ditanam oleh orang Hausa dan Fulani adalah bulgur, kacang-kacangan, polong-polongan, jagung, tomat, gandum, dan ubi jalar.
Salah satu produk terpenting daerah ini adalah kulit yang dibuat dari kulit kambing mentah. Produk ini dikapalkan ke pasar-pasar di Afrika Utara dan di sana dikenal sebagai kulit Maroko.
Orang Hausa adalah petani ulung, pengrajin gerabah, penenun, pandai logam serta pengrajin sulaman yang trampil. Akan tetapi, mereka mungkin sangat terkenal sebagai pedagang.
Berdagang merupakan profesi yang telah diwariskan turun-temurun di lingkungan keluarga selama ratusan tahun. Pedagang itu biasanya berkeliling dari kota ke kota naik sepeda, lalu menggelar barang dagangannya yang berupa patung kayu, perhiasan, dan barang tenunan di penginapan, losmen, atau hotel di kota besar.
Banyak wanita Hausa yang masih mengenakan busana Muslim. Wajah mereka ditutup rapat dengan cadar, kecuali pada bagian mata, sedangkan tubuhnya dari kepala sampai kaki ditutup rapat dengan jubah longgar yang panjang. Kaum pria biasanya mengenakan jubah panjang dan celana komprang.
Orang Fulani semula adalah peternak sapi dan penggembala nomadik yang pindah dari daerah yang sekarang disebut Senegal ke bagian utara Nigeria kira-kira seabad yang lalu.
Meskipun ada di antara orang Fulani yang masih nomadik, kebanyakan kini banyak yang menetap di desa dan kota kecil. Rumah orang Fulani terbuat dari batu bata yang dikeringkan dengan cara dijemur, dengan atap datar berteras dan halaman dalam.
Para prianya jarang berburu dan menangkap ikan, dan lebih senang menekuni kegiatan bertani. Suku Fulani yang masih nomadik berkelana dalam kelompok, tinggal di kamp-kamp yang terdiri atas gubuk yang dapat dibawa ke mana-mana dengan menggunakan hewan beban sewaktu kampnya dipindahkan.
Keluarga suku Fulani nomadik biasanya terdiri atas si pemilik ternak, seorang istri atau lebih, dan anak yang menjadi tanggungan mereka. Mereka berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, hidup dari produk hewan perah dan menukarkan kelebihan produksinya dengan padi-padian di pasar petani di daerahnya.
Ternak adalah milik sang ayah. Sedikit demi sedikit dia wariskan beberapa ekor di antara ternaknya itu kepada anak sulungnya sehingga anaknya itu akan dapat memulai kegiatan beternaknya sendiri setelah menikah.
Bahasa Nigeria
Bahasa Inggris dibawa masuk ke Nigeria oleh para pedagang dan anggota misi pada abad ke-18 dan ke-19. Bahasa tersebut telah menjadi bahasa internasional dan dewasa ini hampir semua anak sekolah belajar bahasa Inggris.
Penduduk Nigeria menggunakan sebanyak 250 bahasa yang berbeda-beda. Banyak di antara bahasa-bahasa itu yang mempunyai satu logat atau lebih sehingga komunikasi menjadi sulit, bahkan di kalangan sesama kelompok.
Meskipun semua orang Ibo berbahasa lbo, orang dari kelompok yang tinggal di tempat yang jauh terpisah akan mengalami kesulitan dalam memahami orang dari kelompok lain.
Bahasa Hausa adalah bahasa utama penduduk yang tinggal di utara, sedangkan bahasa Yoruba digunakan oleh mereka yang tinggal di Nigeria bagian barat.
Pendidikan
Misi Kristen memperkenalkan sistem sekolah ke Nigeria pada awal tahun 1800-an. Selama seabad berikutnya mereka mendirikan berbagai sekolah misi di seluruh negeri.
Akan tetapi, mereka tidak sepenuhnya berhasil. Sebelum pertengahan abad ke-20 tidak sampai sepertiga anak usia sekolah Nigeria bersekolah di sekolah tersebut. Pada tahun 1954 semua fasilitas sekolah berada di bawah pengawasan pemerintah daerah.
Akan tetapi, kurangnya tenaga pengajar, ruang belajar, dan peralatan telah menghambat upaya-upaya untuk meningkatkan pendidikan. Pemerintah menunjang suatu program yang pada akhirnya bakal menjadikan pendidikan dasar tidak dipungut bayaran dan wajib bagi semua anak.
Pada pertengahan tahun 1980-an, tingkat melek huruf diperkirakan sebesar 30%. Nigeria mempunyai sejumlah universitas dan perguruan tinggi.
Agama
Sejak akhir abad ke-14 Daerah Utara Nigeria telah berada di bawah pengaruh Islam. Dewasa ini kurang lebih 75% dari suku Hausa-Fulani adalah pemeluk agama Islam. Penduduk utara lainnya beragama Kristen atau menganut tradisi animisme.
Kaum misi memasukkan agama Katolik ke lingkungan penduduk Nigeria tenggara. Akan tetapi, banyak penduduk daerah ini yang masih menjalankan agama Afrika mereka sendiri.
Meskipun sebagian besar orang Yoruba beragama Kristen, ada pula yang masih menganut kepercayaan tradisional mereka. Pemujaan roh nenek moyang merupakan unsur penting dalam kepercayaan mereka.
Roh leluhur yang sudah meninggal dianggap selalu mendampingi mereka dan kekuatan vital inilah yang melestarikan mereka untuk selama-Iamanya. Dalam agama ini terkandung tradisi moral dan etika yang sangat tinggi.
Ide keluhuran, kebaikan, kebenaran, keramahtamahan, dan perhatian terhadap sesepuh dianggap sebagai yang paling penting dalam kehidupan suku Yoruba.
Ekonomi Nigeria
Sejak ditemukannya minyak di daerah Port Harcourt pada tahun 1950an. minyak bumi telah mendominasi perekonomian Nigeria. Dewasa ini Nigeria merupakan produsen minyak bumi terbesar keenam di dunia dan menjadi anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Minyak mentahnya yang bermutu tinggi merupakan satu-satunya sumber pendapatan paling besar negara ini dan ekspor minyak mentah telah menjadikan Nigeria negara terkaya di Afrika hitam.
Nigeria juga merupakan salah satu di antara sejumlah kecil negara Afrika yang memiliki batubara yang bernilai komersial. Mineral lainnya antara lain adalah timah dan kolumbit, yang di tambang di daerah Plato los.
Meskipun negara ini kaya akan minyak, kira-kira 65% penduduknya masih terlibat dalam kegiatan pertanian. Di daerah-daerah yang tanahnya berpasir di utara, kacang tanah dan kapas merupakan tanaman utama.
Di selatan, terutama di daerah hutan rimba, terdapat banyak perkebunan kelapa yang menghasilkan minyak palem yang digunakan untuk membuat sabun, minyak goreng, dan minyak pelumas.
Pohon kelapa itu juga menghasilkan tuak, yakni minuman yang banyak digemari orang. Tanaman perdagangan lainnya mencakup kacang kola, karet, dan kayu.
Pendapatan dari ekspor minyak bumi telah memungkinkan Nigeria lepas-landas menuju industrialisasi. Kilang minyak banyak sekali terdapat di daerah Port Harcourt. Di utara, telah dibangun pabrik tekstil. Barang kerajinan tangan, bahan bangunan, serta produk logam merupakan industri utama lainnya.
Sejarah Nigeria
Asal usul penduduk pertama yang menghuni daerah yang kini disebut Nigeria ini tidak diketahui dengan pasti. Banyak di antaranya yang mungkin bermigrasi dari daerah gurun yang kering di Afrika bagian utara untuk mencari tanah subur guna usaha tani dan hewan buruan.
Kebudayaan pertama yang dikenal di Nigeria adalah kebudayaan Nok yang tinggal di daerah Plato los di wilayah tengah. Penggalian arkeologi mutakhir telah berhasil menemukan patung-patung tanah liat di desa Nok. Penemuan itu membuat para ahli sejarah yakin bahwa peradaban besar telah ada di daerah itu sejak tahun 500 sebelum Masehi.
Kerajaan Kuno
Sejarah tertulis Nigeria, yang diambil dari catatan kronologi Arab, diawali dengan didirikannya kerajaan Kanem-Bornu pada bagian awal abad ke-9. Kerajaan ini merupakan negara besar dan kuat yang pertama dikenal di bagian utara.
Kanem-Bornu mungkin didirikan oleh sekelompok suku nomad yang berasal dari daerah Sahara di Afrika Utara. Suku tersebut pindah ke selatan ke daerahdaerah yang lebih subur di Sudan bagian tengah dan barat (Senegal, Mali, dan Niger).
Selama 5 abad berikutnya, Kanem Bornu menjadi tempat persinggahan penting bagi mereka yang mengadakan perjalanan bisnis melalui jalur trans-Sahara.
Di sebelah barat Kanem-Bornu terdapat ketujuh negara-kota suku Hausa. Ketujuh negara-kota itu mungkin didirikan antara tahun 100 sebelum Masehi sampai tahun 1200 Masehi.
Suku Hausa mengembangkan negara-negara itu menjadi pusat perdagangan yang penting. Selama berabad-abad mereka saling berbaku hantam berebut supremasi, tetapi bahu-membahu untuk mempertahankan diri manakala ada serangan dari kekuatan luar.
Disebarkannya Islam oleh para saudagar yang mengadakan perjalanan melintasi gurun dari Mesir, yaitu sekitar abad ke-14, membawa berbagai perubahan besar pada negara-negara tersebut.
Pengembangan berbagai sistem administrasi yang canggih, sistem hukum dan perpajakan Islam, serta pembangunan tentara adalah beberapa di antara. kemajuan yang telah dicapai di bawah pengaruh Islam.
Pada awal abad ke-19, Usman dan Fodio, seorang pemimpin spiritual suku Fulani, menaklukkan ketujuh negara-kota Hausa itu. Dia telah bertempur di seluruh negeri Hausa dalam upayanya untuk memurnikan agama Islam. Usman dan Fodio mengangkat dirinya sendiri sebagai sultan dan menunjuk sejumlah emir Fulani sebagai penguasa negara-negara Hausa.
Dalam abad ke-14 tiga kerajaan yang kuat mekar di daerah hutan di Nigeria selatan. Ketiga kerajaan itu adalah Ife, Benin, dan Oyo. Ife, yang merupakan salah satu di antara kota Yoruba tertua, mungkin didirikan sebagai sebuah kerajaan kecil pada abad ke-1 Masehi.
Menurut legenda Yoruba, di kota inilah Tuhan menciptakan manusia. Oyo dan Benin dianggap sebagai anak Ife, dan ketiga kota tersebut terkenal karena keagungan seninva,
Berlainan dengan kerajaan utara Kanem-Bornu dan ketujuh negarakota Hausa, pertumbuhan lfe, Benin dan Oyo tidak dipengaruhi oleh Islam.
Kepentingan Eropa
Pada akhir tahun 1400-an, para pelaut Portugis menjelajahi perairan lepas pantai Nigeria sekarang. Tidak lama kemudian mereka disusul oleh orang Spanyol, Belanda, dan Inggris.
Segera setelah kedatangan orang Eropa, dimulailah perdagangan budak Atlantik. Kegiatan tersebut berlangsung selama lebih dari 350 tahun, dan jumlah budak yang diperdagangkan mencapai 20.000.000.
Imperium Inggris banyak terlibat dalam masalah Nigeria pada abad ke-19. Tujuan utama pertama adalah menghapuskan perdagangan budak pada tahun 1807. Sewaktu menjelajahi pedalaman untuk membuka pasar bagi produk Revolusi Industri, Inggris mendapat tantangan keras dan baru pada awal abad ke-20 seluruh wilayah Nigeria jatuh ke dalam kekuasaan Inggris.
Pada tahun 1861 Lagbs menjadi koloni Inggris dan ditunjuklah seorang gubernur untuk daerah tersebut. Pada tahun 1885 Inggris menyatakan daerah-daerah di sepanjang pesisir Teluk Guinea di Niger sebagai wilayah protektoratnya.
Akhirnya, Inggris mereorganisasi Nigeria menjadi dua wilayah protektorat utama, yakni Utara dan Selatan, plus Koloni dan Protektorat Lagos. Pembauran daerah-daerah selatan dan utara pada tahun 1914 itulah yang melahirkan negara Nigeria yang sekarang.
Seusai Perang Dunia !, semangat kebangsaan mulai munéul, terutama di kalangan orang Nigeria yang berpendidikan dan kaya. Mereka mulai menganggap diri mereka sendiri sebagai bangsa Nigeria dan bukannya Ibo, Hausa, atau Yoruba. Orang Afrika pada titik ini mulai menuntut lebih banyak peran-serta dalam urusan pemerintahan.
Kemerdekaan
Pada tahun 1954 sebuah undang-undang dasar, yang berhasil disepakati, mempertegas batas kekuasaan daerah-daerah tersebut-yakni utara, barat, dan timur-terhadap kekuasaan yang dipegang oleh pemerintah pusat yang kuat.
Undang-Undang Dasar tersebut pada akhirnya menciptakan pemerintahan sendiri bagi Nigeria dan mulai berlaku ketika kemerdekaan berhasil diwujudkan dalam bulan Oktober 1960.
Federasi Nigeria dipersatukan oleh suatu perimbangan yang rawan. Segera setelah mencapai kemerdekaan, Ketiga partai politik daerah itu mulai berlomba untuk memenangkan kekuasaan. Karena Daerah Utara mempunyai penduduk terbanyak, ia mempunyai mayoritas kursi dalam badan legislatif.
Perdana Menteri yang pertama, Sir Abubakar Tafawa Balewa, adalah orang utara. Pada tanggal 15 Januari 1966, terjadi kudeta militer, yang tampaknya didalangi oleh para perwira muda Ibo dari Daerah Timur.
Perdana Menteri Balewa terbunuh dan kekuasaan jatuh ke tangan seorang perwira senior lbo, Mayor Jenderal Johnson Aguiyi-lronsi. Pada mulanya dia mendukung konsep negara federal Nigeria dan mengangkat para penguasa militer untuk masing-masing daerah.
Untuk daerah timur dipilihnya Letnan Kolonel C. Odemegwu Ojukwu, orang Ibo. Keprihatinan semakin besar kalau-kalau pemerintah terlalu condong kepada suku Ibo dan kekuasaan utara akan sirna untuk selama-lamanya.
Kemudian, Jenderal Ironsi berupaya membentuk negara kesatuan Nigeria sehingga persaingan antar daerah akan berakhir. Gerakan tersebut malah semakin mempertajam ketegangan di negara itu, terutama di utara.
Pada musim semi tahun 1966, pemberontakan meletus melawan orang Ibo yang tinggal di utara dan pada tanggal 29 Juli 1966 Jenderal lronsi tewas di tangan para serdadu Hausa.
Da|am bulan September dan Oktober sebanyak 30.000 orang Ibo tewas dan tak terbilang banyaknya yang melarikan diri ke selatan ke tanah air leluhur mereka, meskipun banyak di antara mereka dilahirkan di utara dan seumur hidup mereka tinggal di sana.
Kekuasaan diambil-alih oleh Letnan Kolonel Yakubu Cowon, orang utara yang berupaya mewujudkan kerukunan. Dia memulihkan sistem pemerintahan federal dan menyusun undang-undang dasar baru. Pada saat itu Kolonel Oiukwu, pemimpin militer di Daerah Timur, menuntut ganti rugi atas penduduk Ibo yang tewas dan kerugian harta benda, serta hukuman bagi mereka yang bertanggungjawab.
Pertikaian timbul diantara para pemimpin; serangkaian musyawarah diadakan, tetapi tak satu pun yang berhasil. Ketika pemerintah federal memecah negeri itu menjadi 12 negara bagian dalam upaya untuk memperkecil kekuasaan masing-masing daerah, penduduk Ibo menganggap gerakan tersebut sebagai diarahkan untuk melawan mereka.
Pembagian tersebut menjadikan mereka terpisah dari endapan minyak yang luar biasa besarnya di Port Harcourt dan juga memencilkan mereka dari laut. Karena kekuatan militer Nigeria tidak lebih dari 10.000 pasukan dan karena cadangan minyak dari Daerah Timur dapat memberikan dukungan keuangan yang diperlukan, Kolonel Ojukwu memutuskan untuk mengeluarkan daerahnya dari Federasi Nigeria.
Pada tanggal 30 Mei 1967 dia memproklamasikan Daerah Timur sebagai Republik Biafra yang merdeka.
Perang Saudara
Pasukan dimobilisasi pada kedua belah pihak dan pertempuran pun meletus pada tanggal 6 Juli 1967. Pada tahap awal peperangan, Biafra mencapai kemajuan besar dan menaklukkan Negara Bagian Barat Tengah yang dihuni banyak orang Ibo.
Akan tetapi, Angkatan Darat Nigeria segera maju ke Biafra. Enugu, ibu kota daerah yang memisahkan diri itu, direbut. Onitsha, sebuah pusat pemasaran yang penting, dihancurkan. Biafra, yang berpenduduk padat itu, membengkak dengan masuknya jutaan pengungsi dan tidak memiliki persediaan pangan untuk mendukung rakyatnya.
Perang saudara berdarah itu terus berkecamuk. Pada tahun 1969 Umuahia, ibu kota sementara Biara, jatuh ke tangan rakyat Nigeria. Daerah yang dikuasai Biafra menciut menjadi kira-kira 7.770 km2, yang berarti sepersepuluh dari luas semula.
Penduduk Biafra bertekad untuk bertahan sampai titik darah yang terakhir. Segala upaya di meja perundingan gagal karena Biafra bersikeras untuk tidak akan bergabung kembali dengan Nigeria kecuali kalau mendapat status otonom sepenuhnya. Nigeria, yang berada di pihak yang menang perang itu, tidak sudi berkompromi.
Pada tanggal 15 Januari 1970 Biafra secara resmi menyerah kepada Nigeria. Pemimpin Biafra, Jenderal Ojukwu, melarikan diri dari Daerah Timur yang memisahkan diri itu, dan penggantinya, Jenderal Philip Effiong, menandatangani dokumen penyerahan diri yang mengakhiri riwayat negara Biafra dan menyatakan kesetiaannya kepada Pemerintah Nigeria.
Konflik tersebut berlangsung selama 30 bulan dan telah mengakibatkan kehancuran yang luas. Pemerintah memulai memulihkan kehancuran akibat perang itu, dengan membangun kembali Nigeria, dan mempersatukan rakyatnya kembali.
Upaya tersebut cepat terlaksana pada kenyataannya, lebih cepat dibandingkan dengan di negara lain mana pun yang telah mengalami perang saudara di zaman modern ini.
Peristiwa Penting
Dalam tahun 1970-an sumber minyak Nigeria telah menghantar negara itu ke kurun waktu kemakmuran ekonomi. Akan tetapi, berbagai kendala politik terus menghantui negara itu.
Sejak tahun 1966, Nigeria telah diperintah oleh pihak militer di bawah kekuasaan Yakubu Cowon, yang kini telah menjadi jenderal dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.
Oposisi terhadap Cowon meningkat ketika berulang kali dia menunda pelaksanaan pemulihan ke pemerintahan yang demokratis, dan pada tahun 1975 dia digulingkan oleh sekelompok perwira muda Angkatan Darat. Sebuah undang-undang dasar baru mulai berlaku pada tahun 1979, ketika Alhaji Shehu Shagari terpilih sebagai presiden pemerintahan sipil.
Merosotnya harga minyak dunia pada awal tahun 1980-an sangat merugikan ekonomi Nigeria dan menimbulkan kesulitan bagi pemerintahan baru itu.
Meskipun Shagari memenangkan pemilihan umum lagi pada tahun 1983, kegagalannya untuk memecahkan berbagai kendala ekonomi di tengah-tengah tuduhan adanya korupsi di kalangan pemerintahannya telah mengakibatkan kejatuhannya pada tahun itu juga, dan kembalinya pihak militer ke tampuk pimpinan negara di bawah kepemimpinan Jenderal Mohammed Buhari.
Pada tahun 1985, dengan semakin memburuknya situasi ekonomi, Buhari sendiri digulingkan oleh Jenderal lbrahim Babangida, yang mengambil-alih pemerintahan.
Pemerintahan Nigeria
Pemerintah Nigeria dipimpin oleh seorang presiden, yang juga mengetuai Dewan Pemerintahan Angkatan Bersenjata (AFRC) dan panglima tertinggi Angkatan Bersenjata.
Dewan tersebut menunjuk Dewan Menteri Nasional, yang juga dikepalai oleh presiden, yang menangani masalah-masalah pemerintahan. Masing-masing dari ke-19 negara bagian Nigeria mempunyai seorang gubernur militer.
Di ulas oleh:
EDWARD H. SCHILLER, Perguruan Tinggi Masyarakat Nassau Diulas oleh EDOHO BASSEY EDOHO, Guru Besar Sejarah Afrika, Universitas Negeri New York di Albany
Editor: Sejarah Negara Com