Masa kemunduran Islam 1 tahun 1250 sampai 1500 Masehi – Setelah sebelumnya telah kita ulas masa disintegrasi Islam, selanjutnya kita melangkah pembahasan tentang sejarah masa kemunduran Islam pertama. Pada masa ini, Jengis Khan dan keturunannya datang membawa penghancuran ke dunia Islam. Jengis Khan berasal dari Mongolia. Setelah berhasil menduduki Peking pada tahun 1212 M, ia mengalihkan serangan-serangannya ke arah barat. Satu demi satu kerajaan Islam jatuh ke tangannya.
Transoxania dan Khawarizm dikalahkan pada tahun 1219/20 M, Kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azarbaijan pada tahun 1223 M, dan Saljuk di Asia Kecil pada tahun 1243 M. Dari sini ia meneruskan serangannya ke Eropa dan ke Rusia.
Serangan ke Baghdad dilakukan oleh cucunya bernama Hulagu Khan. Ia mengalahkan Khurasan di Persia terlebih dahulu, kemudian ia menghancurkan Hasysyasyin di Alamut.
Pada permulaan tahun 1258 M, ia sampai ke tepi kota Baghdad. Ketika perintah untuk menyerah ditolak oleh Khalifah Al-Musta’sim dan kota Baghdad dikepung, akhirnya pada tanggal 10 Pebruari 1258 M, benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan.
Khalifah dan keluarga serta sebagian besar dari penduduk dibunuh. Beberapa dari anggota keluarga Bani Abbas berhasil melarikan diri, dan di antaranya akhirnya ada yang menetap di Mesir.
Baca juga: Fase kemunduran Islam 2 1700 sampai 180 M
Keganasan Dinasti Timur Lenk
Dari sini Hulagu meneruskan serangannya ke Suria, dan dari Suria ia ingin memasuki Mesir. Akan tetapi, di Ain Jalut (Goliath) ia berhasil dikalahkan oleh Baybars, Jenderal Mamluk dari Mesir pada tahun 1260 M.
Baghdad dan daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah oleh Dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah gelar yang diberikan kepada Hulagu. Daerah yang dikuasai dinasti ini ialah daerah yang terletak antara Asia Kecil di barat dan India di timur.
Dinasti Ilkhan berumur hampir 100 tahun. Hulagu bukanlah beragama Islam dan anaknya yang bernama Abaga (1265 – 1281 M) masuk Kristen. Diantara keturunannya yang paling pertama kali masuk Islam adalah cucunya Tagudar dengan nama Ahmad, tetapi mendapat tentangan dari para jenderalnya.
Ghasan Mahmud (1295-1304 M) juga masuk Islam, demikian juga Uljaytu Khuda Banda (1305-1316 M). Uljaytu yang pada mulanya beragama Kristen adalah Raja Mongol besar terakhir. Kerajaan yang dibentuk Hulagu akhirnya pecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Antara lain sebagai berikut :
- Kerajaan Jaylar (1336 – 1411 M), beribukota di Baghdad.
- Kerajaan Salghari (1148 – 1282 M) di Paris
- Kerajaan Muzaffari (1313 – 1393 M) juga di Paris
Dalam hal iut, Timur Lenk, seorang yang berasal dari keturunan Jengis Khan berhasil menguasai Samarkand pada tahun 1369 M. Dari Samarkand ia mengadakan serangan-serangan ke sebelah barat dan dapat menguasai daerah-daerah yang terletak di antara Delhi dan Laut Marmara.
Dinasti Timur Lenk berkuasa hingga pertengahan kedua dari abad ke-15. Kedatangannya ke daerah-daerah ini juga membawa penghancuran. Keganasan Timur Lenk digambarkan oleh pembunuhan massal yang dilakukannya di kota-kota yang tidak mau menyerah, tetapi melawan kedatangannya.
Di kota-kota yang telah ditundukkan ia mendirikan piramid dari tengkorak rakyat yang telah dibunuh. Di Delhi misalnya, ia menyembelih 80.000 orang penduduknya. Di Aleppo, lebih dari 20.000 orang dibunuh. Masjid-masjid dan madrasah dihancurkan. Dari Masjid Umawi di Damaskus hanya tinggal dindingnya saja. Di mana saja ia datang membawa penghancuran.
Baca juga: Sejarah kemajuan Islam 2 zaman 3 kerajaan besar tahun 1500-1700 Masehi
Bangsa Mamluk berkuasa di Mesir
Di Mesir, khilafah Fatmiah digantikan oleh Dinasti Salah Ad-Din Al-Ayubi pada tahun 1174 M. Dengan datangnya Salah Ad-Din, Mesir masuk kembali ke aliran Sunni. Aliran Syi’ah di sana hilang dengan hilangnya Khilafah Fatimiah. Salah Ad-Din dikenal dalam sejarah sebagai sultan yang banyak membela Islam dalam Perang Salib.
Dinasti Al-Ayuhi jatuh pada tahun 1250 M, dan kekuasaan di Mesir berpindah ke tangan kaum Mamluk. Kaum Mamluk berasal dari budak-budak yang kemudian mendapat kedudukan tinggi dalam pemerintahan Mesir. Sultan Mamluk yang pertama adalah Aybak (1250 – 1257 M), dan salah satu yang termasyhur di antara mereka adalah Sultan Baybars (1260 – 1277 M) yang dapat mengalahkan Hulagu di ‘Ain Jalut.
Kaum Mamluk berkuasa di Mesir sampai tahun 1517 M. Merekalah yang membebaskan Mesir dan Suria dari peperangan Salib dan juga membendung serangan dari kaum Mongol di bawah pimpinan Hulagu dan Timur Lenk. Sehingga Mesir terlepas dari penghancuran seperti yang terjadi di dunia Islam lain.
Perebutan kekuasaan Dinasti di India
Sementara itu, di India juga terjadi persaingan dan peperangan untuk merebut kekuasaan, sehingga penguasa pun silih berganti. Dinasti timbul untuk kemudian dijatuhkan dan diganti dengan yang lain. Kekuasaan Dinasti Ghaznawi yang dipatahkan oleh pengikut-p[engikut Ghaur Khan yang berasal dari salah satu suku bangsa Turki.
Mereka masuk ke India pada tahun 1175 M, dan bertahan sampai tahun 1206 M. India kemudian jatuh ke tangan Qutbuddin Aybak, yang selanjutnya menjadi pendiri Dinasti Mamluk India (1206 – 1290 M), kemudian jatuh ke tangan Dinasti Khalji (1296 – 1316 M).
Berikutnya Dinasti Tughluq (1320 – 1413 M, dan dinasti-dinasti lain, sehingga Babur datang pada permulaan abad ke-16 dan membentuk Kerajaan Mughal di India.
Perang Dinasti Islam dan Raja Kristen di Spanyol
Sementara itu, di Spanyol timbul peperangan antara dinasti-dinasti Islam yang ada di sana dengan raja-raja Kristen. Dalam peperangan tersebut raja-raja Kristen menggunakan politik adu domba antar dinasti-dinasti Islam tersebut. Sedangkan raja-raja Kristen mengadakan persatuan, sehingga satu-persatu dinasti-dinasti Islam dapat dikalahkan.
Cordova jatuh tahun 1238 M, Seville tahun 1248 M, dan akhirnya Granada jatuh pada tahun 1491 M. Orang-orang Islam dihadapkan pada dua pilihan, masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Pada tahun 1609 M boleh dikatakan tidak ada lagi orang Islam di Spanyol. Umumnya mereka pindah ke kota-kota di pantai utara Afrika.
Pada masa kemunduran Islam pertama ini disentralisasi dan disintegrasi dalam dunia Islam meningkat. Pada zaman ini pula terjadi kehancuran khilafah secara formal. Ilam tidak lagi memiliki khalifah yang diakui oleh semua umat sebagai lambang persatuan dan ini berlaku hingga Kerajaan Utsmani mengangkat khalifah baru di Istambul pada abad ke-16. Bagian yang merupakan pusat dunia Islam jatuh ke tangan non-Islam untuk beberapa waktu, dan terlebih dari itu, Islam hilang dari Spanyol.
Perbedaan antara kaum Sunni dan kaum Syi’ah menjadi bertambah nyata. Demikian pula, antara Arab dan Persia. Dunia Islam terbagi ke dalam dua bagian, yaitu bagian Arab yang terdiri atas Semenanjung Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir, Afrika Utara, dan Sudan dengan Mesir sebagai pusatnya dan bagian Persia yang terdiri atas daerah Balkan, Turki, Persia, Turkistan, dan India dengan Persia sebagai pusatnya.
Namun demikian, kekuasaan pada umumnya terletak di tangan dinasti-dinasti yang berasal dari dari suku bangsa Turki. Kebudayaan Persia meningkat di dunia Islam bagian Persia serta mengambil bentuk internasional dan mulai mendesak lapangan kebudayaan Arab.
Disamping itu, pengaruh tarikat-tarikat bertambah mendalam dan meluas di dunia Islam. Pendapat yang ditimbulkan pada zaman disintegrasi bahwa pintu ijtihad telah tertutup diterima secara umum pada zaman itu.
Antara Madzhab yang empat terdapat suasana damai dan di madrasah-madrasah diajarkan madzhab yang empat. Perhatian pada ilmu-ilmu pengetahuan sedikit sekali. Sebaliknya, Islam mendapat pemeluk-pemeluk baru di daerah-daerah yang selama ini belum pernah dimasuki Islam.
Timbulnya Kerajaan Utsmani (Ottoman Empire)
Di daerah Balkan, Islam dibawa oleh Utsman, seorang kepala suku bangsa Turki yang menetap di Asia Kecil. Utsman dan anak buahnya pada mulanya mengadakan serangan-serangan terhadap Kerajaan Bizantium di Asia Kecil.
Sebelum meninggal pada tahun 1326 M, Bursa telah dapat dikuasainya. Serangan diteruskan oleh anaknya Orkhan I (1326 – 1357 M) sampai ke bagian timur dari Benua Eropa. Benteng Tzimpe dan Gallipoli jatuh ke tangannya. Sultan Murad I (1359 – 1389 M) menakhlukkan Andrianopel pada tahun 1365 M. Kota ini kemudian dijadikan ibukota.
Tidak lama sesudah itu, Macedonia jatuh ke bawah kekuasaannya. Pada tahun 1385 M, Sofia, ibukota Rumelia berhasil diduduki. Dengan demikian kesultanan kecil yang dibentuk oleh Utsman berubah menjadi kerajaan besar yang kemudian dikenal dalam sejarah dengan nama Kerajaan Utsmani (Ottoman Empire).
Sultan Bayazid (1389 – 1402 M) memperluas daerah kekuasaan Kerajaan Utsmani di eropa dengan menakhlukkan sebagian dari Yunani dan daerah-daerah Eropa Timur sampai ke perbatasan Hongaria Salonika. Kemudian, oleh Sultan Murad II (1421 – 1451 M), wilayah kekuasaan kerajaan Utsmani sampai ke Albania. Kemajuan-kemajuan lain pun dibuat sultan-sultan yang datang sesudahnya.