Latar belakang Yugoslavia – Yugoslavia adalah negara federasi yang terdiri dari Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Macedonia, dan Montenegro. Mayoritas negara ini didiami etnis Slavia Selatan. Namun sejak reskontrukturisasi politik (demokratisasi), Yugoslavia, Kroasia, Macedonia, Bosnia-Herzegovina dan Slovenia menjadi negara merdeka.
Selama beberapa abad, hampir seluruh Slavia Selatan terbagi-bagi dan dikuasai oleh kekuasaan asing, khususnya Australia, Hongaria dan Kerajaan Ottoman. Menjelang akhir abad ke-18, hanya Serbia dan Montenegro yang merdeka.
Pada saat itu, beberapa negara di Slavia Selatan memiliki ide pembentukan Yugoslavia (yang berarti tanah orang Slavia Selatan) untuk menyatukan orang-orang Slavia yang bebas dan memerintah sebuah negara sendiri.
Berdirinya Yugoslavia
Yugoslavia berdiri sejak tahun 1918. Pada tahun 1941, kekuatan poros Jerman menginvasi dan memecah Yugoslavia selama Perang Dunia 2, Yugoslavia mulai dibangun kembali, tetapi pada tahun 1991 konflik etnik dan politik menimbulkan disintegrasi untuk kedua kalinya.
Yugoslavia merupakan sebuah federasi yang terdiri dari Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Slovenia, Macedonia, Serbia dan Montenegro.
Sebenarnya masalah utama dalam mendirikan Yugoslavia adalah konflik antara ide pembentukannya dan kenyataannya dan kenyataan bahwa orang-orang yang akan tinggal di dalamnya memiliki banyak perbedaan.
Sebelumnya, mereka tidak pernah tergabung dalam sistem politik yang sama, aspirasi dan keinginan untuk bersatu hanya dilandaskan pada kemiripan asal-usul dan sama-sama terjajah selama berabad-abad.
Perbedaan sejarah dan pengalaman telah menimbulkan berbagai konflik tentang nilai-nilai dan budaya yang berbeda, seperti bangsa Kroasia dan Slovenia beragama Katolik Roma dan menggunakan huruf Latin, sedangkan bangsa Serbia, Montenegro, dan Macedonia beragama Kristen Ortodoks dan menggunakan huruf Cyrilik, serta bangsa Bosnia yang beragama Islam.
Setiap bangsa tersebut mendiami wilayah sendiri-sendiri yang berbentuk republik otonom dalam negara Federasi Yugoslavia.
Presiden Joseph Broz Tito
Pada masa pemerintahan Joseph Broz Tito, walaupun terjadi konflik antarnegara bagian namun tidak pernah terjadi konflik militer secara brutal. Joseph Broz Tito berhasil meredam gejolak etnik tersebut.
Ia membentuk pemerintahan sendiri. Masing-masing republik mempunyai perwakilan dalam dewan kepresidenan yang bersifat kolektif, sehingga tercipta keseimbangan kekuasaan antarnegara bagian.
Baca juga: Sejarah konflik di Yugoslavia
Tindakan Joseph Broz Tito lainnya adalah menciptakan sistem politik satu partai dan sistem ekonomi sentralistik. Sistem pemerintahan seperti ini didukung oleh kekuatan militer nasional. Dengan kebijakan tersebut, maka semua gerakan yang ingin melepaskan diri dari Yugoslavia dapat ditumpas.