Kota Penting Uni Soviet – Dua puluh kota di Uni Soviet berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa tetapi beberapa di antaranya adalah kota industri yang tidak memiliki daya tarik bagi para wisatawan.
Tempat tujuan wisata utama pelancong luar negeri adalah ibu kota Moskow, ibu kota kuno Kiev, dan Leningrad, atau salah satu kota di Asia Tengah seperti Tashkent.
Moskow
Kunjungi Rusia di google map
Moskow, ibu kota Uni Soviet, di atas segalanya, merupakan suatu tempat yang kontras dan tempat kegiatan yang paling ramai, tempat orang dapat melihat berbagai perubahan yang telah terjadi dalam kehidupan Soviet.
Moskow pernah disebut “Kota 40 X 40 Gereja” karena gedung pencakar langitnya didominasi oleh kubah-kubah. Sekarang, setiap mata yang menengadah akan terhalang oleh puncak menara berbagai gedung pencakar langit yang berwarna abu-abu yang dibangun semasa Stalin.
Salah satu di antaranya adalah gedung Kementerian Luar Negeri, sedangkan yang lain adalah Universitas Moskow yang menjulang di atas Bukit Lenin. Di sepanjang bangsal kayu kuno di belakang jalan terdapat bangunan apartemen modern yang berblok-blok sehingga menciptakan daerah pinggiran kota baru di sekeliling kota.
Jalan trotoar di Moskow selalu penuh sesak. Dengan diikat ketat karena dingin di musim dingin, orang yang berjalan cenderung kelihatan sama. Di musim panas, perbedaan dalam pakaian dan kesukubangsaan akan begitu mencolok sekali.
Ada wanita petani yang memakai ikat kepala sambil membawa karung dan keranjang terbuka yang tiba di Moskow dua hari sebelumnya untuk menjual barang produknya yang masih segar.
Wanita petani itu berbaur dengan penduduk kota, banyak di antara penduduk kota itu mengenakan pakaian modal Barat yang menarik. Banyak orang sibuk kian-kemari karena kota Moskow ini merupakan pusat pemerintahan dan segala percaturan politik yang berlangsung di Uni Soviet.
Jantung kota Moskow adalah Kremlin (istana berbenteng), yang menjadi titik pusat pemekaran kota, Kremlin dikelilingi oleh dinding batu bata yang sangat besar dan hias yang dibangun di abad ke-15.
Di dalam dinding itu terdapat banyak katedral yang mewah tempat Tsar Rusia dinobatkan serta berbagai istana yang menjadi tempat mereka tinggal dan bercengkerama. Katedral itu kini menjadi museum, sedangkan istananya diubah menjadi gedung kongres, kantor pemerintah, museum dan teater.
Terdapat juga bangunan yang baru selesai dibangun pada tahun 1961, Istana Kongres, tempat diselenggarakannya pertemuan penting dan besar. Kremlin, yang di zaman Stalin dahulu akrab dengan rakyat sekarang menjadi tempat favorit bagi para turis dalam dan luar negeri. Mereka berdiri antre, berjam-jam, untuk melihat jasad Lenin di Mausoleum, tepat di luar Lapangan Merah Kremlin.
Moskow memiliki banyak teater, yang sangat terkenal adalah balet dan opera Bolshoi dan Teater Seni Moskow. Para musisi tenar dunia memberikan pertunjukan dan pelajaran konser di konservatorium musik. Di Balai Seni Tretyakov, yang didirikan oleh dua bersaudara Tretyakov, terdapat banyak patung Rusia kuno yang indah-berupa lukisan keagamaan di atas kayu.
Leningrad
Leningrad merupakan kota yang luar biasa besar dan megah. Sungainya yang besar, Sungai Neva, dibatasi oleh istana yang nyaman serta alun-alun yang luas. Jalan raya utamanya, Nevski Prospekt, merupakan salah satu jalan yang paling cantik di Eropa.
Dari sebuah pulau di sungai, terdapat sebuah patung suci stiletto emas yang menjulang tinggi ke atas langit utara, yang sering terlupakan dan merana. Sebenarnya, Leningrad merupakan kota muda-sekitar 100 tahun lebih muda dari kota New York.
Mulai dibangun pada tahun 1703, Leningrad dahulunya bernama St. Petersburg dengan mengambil nama rasul Santo Petrus, tetapi setiap orang percaya bahwa St. Petersburg sebenarnya merupakan kota Petrus lain-yaitu Tsar Petrus, pendiri yang sebenarnya sama sekali bukan orang suci. Di Leningrad masih terdapat sebuah rumah kayu sederhana, tempat tinggal Peter yang Agung selama tahun-tahun pertama pembangunan kota itu.
Kota dengan gayanya yang nyaman ini merupakan karya seorang arsitek asli Italia, Rastrelli. Ciptaannya yang Agung, Istana Agung Musim Dingin, berdiri membentang luas sepanjang sungai Neva. Di dalam istana itu terdapat Museum Pertapaan terkenal, yang dahulunya merupakan koleksi seni pribadi keluarga raja.
Kaum komunis mengagungkan St. Petersburg sebagai kota kelahiran Revolusi 1917, yang segera setelah itu diganti menjadi Leningrad sebagai penghormatan kepada Lenin.
Leningrad adalah kota pusat industri, jauh sebelum revolusi; Leningrad memproduksi traktor, turbin, dan kapal negara yang pertama. Tempat kenangan yang menyedihkan adalah Makam Piskarevsky, yaitu kuburan massal 600.000 orang Leningrad yang mati selama pengepungan 900 hari dalam Perang Dunia II.
Kiev
Kiev, ibu kota republik Ukraina, dahulunya merupakan ibu kota Rusia Iama-suatu tempat, yang seperti diberitakan oleh catatan sejarah, ”dari tempat itulah wilayah suku bangsa Rusia meluas”.
Tinggi di atas bukit menghadap ke sungai terletak patung Pangeran Vladimir yang sedang memegang salib besar. Dia memperkenalkan agama Kristen kepada suku bangsa Rusia di abad ke-10.
Nama jalan utama di Kiev-jalan Kreshchatik, diduga berasal dari kata kerja krestit, yang berarti ”mengkristenkan”, karena Pangeran Vladimir mengkristenkan ke-12 putranya di anak sungai yang dahulu mengalir melalui lembah yang kini telah menjadi jalan itu.
Selama Perang Dunia II, Kreshchatik hampir semuanya hancur, begitu juga kota Kiev selama 2 tahun pendudukan oleh tentara Nazi. Kiev adalah pusat kebudayaan Ukraina, yang mencapai puncaknya dalam karya penyair abad ke-1 9, Taras Shevchenko.
Tashkent
Tashkent lama di Asia Tengah adalah sebuah kota beratap datar, tak berloteng dan berdinding sejenis batako, dengan susunan jalanan yang sempit berliku-liku. Jendela di setiap rumah menghadap halaman dalam yang dikelilingi tembok, sedangkan di tembok luar tidak berjendela untuk mencegah kaum wanita melihat atau dilihat oleh kaum pria yang sedang lewat.
Pada zaman itu wanita Uzbek tidak pernah muncul di hadapan umum tanpa mengenakan chachvan, cadar hitam, di wajah mereka. Setelah prajurit Tsar menaklukkan Asia Tengah di abad ke-19, sebagian Tashkent Rusia perlahan-lahan mengambil bentuknya sendiri.
Dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak gedung baru dibangun sehingga menjelang tahun 1966 seperempat Tashkent telah berubah menjadi modern. Pada tahun itu juga, Tashkent dilanda gempa bumi yang parah. Lebih dari 28.000 bangunan di kota itu rusak. Untung bahwa bencana itu hanya menelan sedikit korban jiwa.
Pemerintah Soviet menyediakan dana dan dan perhatian yang banyak untuk membangun kembali Tashkent yang merupakan pusat ekonomi dan budaya yang terkemuka di Asia Tengah.