Pergerakan nasional India pada mulanya bersifat gerakan sosial dan pendidikan. Corak politik baru kelihatan setelah All Indian National Congres (Partai Kongres). Anggotanya terdiri atas golongan Hindu dan Muslim. Pada umumnya mereka adalah para intelektual.
Dalam perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dari Inggris, Partai Kongres berasaskan kooperasi, yaitu kerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris.
Kemerdekaan Jepang atas Rusia pada tahun 1905 membawa dampak terhadap pergerakan nasional India. Keyakinan akan kekuatan dan kemampuan sendiri semakin kuat. Sebagian dari mereka, terutama golongan muda, kurang puas terhadap cara bekerja Partai Kongres yang dianggap terlalu lamban.
Sejak itu mulai terdengar slogan-slogan revolusioner dalam rapat Partai Kongres. Seorang tokoh muda, Bahadar Tilak membakar semangat rakyat untuk melawan Inggris. Akibatnya Tilak ditangkap.
Siasat Inggris menghadapi pergerakan India
Untuk melunakkan dan melemahkan gerakan-gerakan nasional itu, pemerintah kolonial Inggris menggunakan politik devide at impera. Pada tahun 1909, rakyat India diberi kebebasan untuk memilih wakil-wakil yang akan duduk dalam lembaga perwakilan rakyat.
Masyarakat India yang pluralistik saling berebut pengaruh untuk menguasai dewan perwakilan. Perpecahan antar golongan tidak dapat dihindarkan. Golongan Muslim memisahkan diri dan membentuk Liga Muslim pada tahun 1906 yang dipimpin oleh Mohammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Liga muslim bercita-cita mendirikan negara Islam.
Pada tahun 1919 Inggris memberikan pemerintahan sendiri (home rule) kepada India. Akan tetapi, para pemimpin nasional India menuntut kemerdekaan penuh. Untuk memperkuat tuntutannya, mereka melakukan aksi boikot dan mogok.
Pihak Inggris bertindak keras. Di Amritsar beberapa orang tokoh pergerakan ditangkap. Pada tanggal 10 April 1919, terjadi demonstrasi menuntut pembebasan mereka. Inggris bertindak keras terhadap aksi ini. Pasukan Inggris menembaki para demonstran dan jatuh ratusan korban.
Setelah peristiwa itu, Mohandas Karamchand Gandhi muncul sebagai pemimpin India dengan memperkenalkan ahimsa, yaitu dalam menentang lawan, tidak menggunakan kekerasan. Gandhi yang lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi menerapkan ahimsa dalam pergerakan nasional India.
Berdasarkan prinsip ini, Gandhi memperolah banyak pengikut. Mereka dianjurkan untuk tidak bekerja sama (nonkooperasi) dengan orang-orang Inggris. Rakyat India harus mandiri dengan barang-barang hasil produksi sendiri.
Gerakan yang dikenal dengan gerakan swadesi itu sempat menggoyahkan kegiatan industri Inggris di India. Gandhi ditangkap dan dipenjarakan. Dalam penjara, dia melakukan puasa sebagai protes terhadap tindakan-tindakan Inggris.
Kemerdekaan India
Di samping Gandhi, tokoh pergerakan kemerdekaan India adalah Jawaharlal Nehru. Di bawah Nehru, pejuang kemerdekaan India menuntut kemerdekaan penuh.
Pada tahun 1935, diadakan Konferensi Meja Bundar di London yang menghasilkan “Government Act of India”. Kemerdekaan India diakui tetapi kekuasaan tertinggi masih berada di tangan Inggris. Politik luar negeri serta pertahanan masih di pegang Inggris.
Pihak-pihak yang belum puas terhadap keputusan tersebut masih tetap menuntut kemerdekaan penuh bagi India. Barulah pada tahun 1947 India memperoleh kemerdekaan penuh.