Iklim Eropa – Iklim adalah faktor terpenting dalam lingkungan fisik manusia. Iklim mempengaruhi kehidupan, pekerjaan, dan produk-produknya. Beberapa ahli geografi yakin, misalnya, bahwa kebudayaan Barat dilahirkan di daerah Laut Tengah karena iklim di daerah itu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, tidak terlalu banyak hujan dan tidak terlalu kering.
Hal ini menurut mereka memungkinkan orang dapat bekerja dengan efisien setahun penuh tanpa harus menyediakan baju khusus untuk melindungi diri, atau bangunan khusus untuk melindungi hasil panennya, yang dapat bertanam dengan mudah di iklim yang sejuk.
Baca juga: Eropa Dalam Sejarah Panjangnya
Manusia secara pelan-pelan berkembang menjadi lebih mahir dalam membangun rumah dan memanasi rumah mereka dan menggunakan berbagai peralatan. Mereka menemukan cara bercocok tanam pada iklim yang lebih ekstrem dan kemudian menghindarkan tanaman dari kebusukan.
Kunjungi Peta Eropa atau di google map
Semua perkembangan ini memungkinkan manusia mendiami bagian-bagian benua yang mempunyai iklim yang tidak sebaik di benua belahan selatan.
Hal ini telah menunjukkan bahwa iklim di Eropa sebelah baratlaut dengan cuaca dingin (tetapi tidak terlalu dingin) di musim dingin dan cuaca panas (tetapi tidak terlalu panas) di musim panas dan hujan yang berlimpah-limpah-mungkin menjadi iklim yang ideal bagi manusia untuk hidup dan bekerja.
Karena Eropa terletak pada garis lintang yang jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat, titik yang paling selatan Eropa kira-kira mempunyai garis lintang yang sama dengan Tanjung Hatteras, Karolina Utara, dan sebagian besar benua Eropa terletak pada garis lintang Labrador sebelah selatan.
Ciri-ciri khusus iklim Eropa disebabkan oleh Arus Atlantik Utara dari Arus Teluk, yang membasuh pantai-pantai Eropa baratlaut dan menyebabkan udara laut yang sejuk dapat menghangatkan suhu di musim dingin.
Tiga daerah utama Eropa yang berkaitan dengan iklim adalah daerah Atlantik, yang sangat dipengaruhi oleh samudra; daerah kontinental, khusus di sebagian besar Uni Soviet; dan daerah Mediteran di selatan.
Musim Dingin Iklim Eropa
Di daerah Atlantik di musim dingin, massa udara bergerak dari arah barat, tetapi ditahan di sebelah timur daerah ini oleh massa udara kontinental yang menetap. Oleh sebab itu, terdapat perbedaan yang besar antara iklim pantai barat dan iklim di pedalaman.
Pantai barat khususnya mempunyai suhu yang relatif panas. Massa udara Atlantik juga menembus ke dalam daerah mediteran, tetapi badai pada musim dingin kurang keras, dan kira-kira separuh dari musim dingin, langit menjadi terang. Suhu, kira-kira 10°C, membuat daerah mediteran merupakan tempat yang menarik untuk dihuni dan memikat para wisatawan.
Baca juga: Geografi Eropa
Sebelah timur bagian Eropa dipengaruhi oleh sistem tekanan tinggi kontinental. Moskow pada bulan Januari rata-rata bersuhu -9°C. Jauh di timur di Siberia, suhu ini menjadi lebih dingin.
Verkhoyansk pada bulan Januari bersuhu rata-rata 50°C dan suhu rendah yang paling dingin 70°C. Curah hujan di daerah iklim kontinental agak rendah, tetapi salju yang jatuh tidak mencair dan angin mengembuskannya menjadi onggokan.
Tidak ada perubahan yang mencolok antara iklim Atlantik dan iklim kontinental. Pertentangan antara keduanya-yaitu usaha massa udara Atlantik untuk masuk ke pedalaman dan dihalangi terus-menerus oleh massa udara kontinental.
Cuaca dingin yang membekukan kadang-kadang begitu dekat ke pantai barat. Massa udara panas sekali-sekali menerjang Uni Soviet. Sementara itu, daerah mediteran yang sejuk kadang-kadang diganggu oleh massa udara kontinental yang dingin, sedangkan salju mungkin akan jatuh di sekitar Roma dan menutupi Pegunungan Apennine.
Negeri Belanda di Eropa utara juga mengalami berbagai pola yang lazim ini. Cuaca musim dingin yang lazim adalah berawan, berangin, dan berhujan, dengan suhu mendekati 5°C.
Namun, biasanya dalam waktu yang singkat, massa udara dari timur bergerak masuk; suhu jatuh di bawah suhu beku, es menutupi kanal-kanal, dan orang Belanda bermain sepatu luncur.
Keadaan ini mungkin berubah menjadi bersalju dan berkabut tebal. Biasanya, semakin jauh ke timur Eropa, periode musim dingin ini menjadi lebih sering dan masa berakhirnya pun menjadi lebih lama.
Musim Panas Iklim Eropa
Pada musim panas, keadaan itu berubah. Daerah Atlantik yang bersuhu dingin mempengaruhi lahan yang lebih panas. Angin barat masih berhembus, tetapi badan siklon menjadi kurang dahsyat dan angin bertiup kurang kencang. Masih banyak turun hujan, tetapi ada juga saatnya matahari bersinar dan cuaca menyenangkan.
Bulan Juli, suhu rata-rata relatif masih rendah, yaitu 16°C; sementara suhu rata-rata di Paris pada bulan Juli hanya 18°C. Daerah kontinental yang tinggi di sebelah timur digantikan oleh daerah bertekanan rendah sehingga massa udara Atlantik bergerak ke Siberia tanpa mengalami rintangan.
Baca juga: Apakah Eropa itu benua?
Suhu lebih panas daripada di daerah sebelah barat-yang suhunya serendah 20°C tapi sebagian besar daratan Uni Soviet, khususnya Siberia, terletak pada garis lintang yang tinggi dan matahari tampak bersinar dengan lemah. Keadaan ini merupakan musim hujan untuk wilayah Eropa timur dan juga Eropa tengah meskipun curah hujan tidak tinggi.
Pegunungan mendapat hujan lebih banyak dan selama musim panas di Swiss misalnya, cuaca seringkali dingin dan basah. Pada kenyataannya, tercatat bahwa salju jatuh pada bulan Juli di ketinggian 1.220 m.
Kondisi musim panas di Eropa selatan agak berbeda sebab daerah ini telah termasuk daerah tekanan tinggi subtropis. Langit biasanya cerah, hujan jarang turun, dan suhu meningkat menjadi 20°C-30°C.
Di musim panas terdapat daerah peralihan antara daerah Mediteran dan daerah Eropa lainnya. Italia sebelah utara, misalnya, masih panas, tetapi juga turun hujan, sehingga merupakan gabungan yang menguntungkan bagi petani.
Setiap daerah dari ketiga daerah iklim utama itu mempunyai kebaikan dan keburukan, tetapi manusia mampu hidup dan menyesuaikan kehidupan dan ekonominya dengan keadaan itu.
Namun, dua jenis iklim tambahan memainkan peran di benua Eropa dan keduanya tidak’menyenangkan bagi manusia, sebab iklim itu terlalu kering sekaligus terlalu dingin. Pada iklim kering, kekurangan air menghalangi hasil panen, kecuali jika tersedia irigasi.
Hal ini terjadi di bagian Meseta Spanyol, yang berbentuk lembah yang dikelilingi pegunungan yang menahan masuknya angin lembap. Sebelah tenggara Rusia Eropa, di balik Pegunungan Karpatia juga kering.
Iklim lain yang tidak menyenangkan adalah iklim yang suhunya selalu pada titik beku atau musim tanam berjalan sangat singkat. Iklim yang dingin ini dijumpai di pegunungan yang tinggi dan sepanjang pantai Samudra Arktik yang disebut daerah tundra.
Tumbuhan Iklim Eropa
Tundra dan Taiga. Daerah tundra yang menutupi Uni Soviet utara dan Laplandia mengambil namanya dari kata Fin yang berarti ”bukit tandus”. Selama setahun tanah yang ditumbuhi oleh tundra ini membeku secara tetap, dan angin kencang tidak memungkinkan tumbuhnya pepohonan.
Hanya selama musim panas yang sangat singkat di daerah Arktik sajalah suhu meningkat sehingga dapat mencairkan susunan tanah bagian atas.
Sebelah selatan daerah tundra Arktik terdapat daerah yang selalu hijau. ”Taiga” adalah nama daerah yang luas, yang berawal dari Norwegia dan terus melewati Swedia, Finlandia, dan Uni Soviet sampai sejauh Samudra Pasifik.
Bagian hutan yang lebat ini masih belum tersentuh, tetapi pinus dan sejenis pohon cemara di daerah ini adalah sumber hasil kayu yang terkenal di Eropa.
Baca juga: Eropa dan Pengaruhnya Bagi Dunia Modern
Hutan Campuran dan Padang Rumput
Di daerah yang musim seminya lebih lama, hutan campuran yang terdiri atas pohon beech, ek, dan pinus menggantikan taiga. Banyak hutan campuran ini yang sudah digunduli oleh manusia untuk membuat lahan pertanian dan padang rumput, tetapi sebagian besar hutan ini masih ada, sedangkan Dataran Rendah Tengah masih merupakan daerah yang mempunyai banyak pepohonan.
Pepohonan berjajar sepanjang jalan, mengelilingi rumah-rumah petani, dan seringkali membentuk batas antara tanah milik. Pemandangan taman di Inggris terkenal karena pepohonannya yang besar, yang diatur di atas padang rumput.
Di sepanjang pantai Atlantik, dengan anginnya yang basah, kencang, dan kurangnya sinar matahari, rerumputan menggantikan hutan. Irlandia dikenal sebagai Pulau Zamrud karena pemandangan padang rumputnya yang selalu hijau, sedangkan Negeri Belanda dikenal karena kehijauan padang rumputnya.
Di Pegunungan Alpen yang tinggi, di atas batas pepohonan dapat tumbuh, dijumpai padang rumput Alpen dengan bunga-bunga hutan yang indah dan ternak yang merumput di musim panas.
Mediteran
Daerah ini mempunyai tumbuhan yang khas-berbagai tanaman dan pepohonan mampu bertahan terhadap musim-musim panas yang panjang dan kering karena akar-akarnya yang dalam, kulit kayunya yang tebal, berduri, atau daun-daunnya yang liat.
Pohon-pohon ek (misalnya ek gabus), cemara, cedar, zaitun, dan kayu putih lazim tumbuh di Mediteran. Karena manusia menebang pepohonan ini dalam jumlah yang banyak, maka pepohonan ini sudah digantikan oleh campuran tanaman semak belukar yang lebat, yang disebut maquis. Maquis berbunga di musim semi tetapi berubah cokelat dan kurang dapat hidup di musim panas. .
Tumbuh-tumbuhan Stepa
Di daerah stepa-dataran yang rata yang ber-‘ pohon sedikit di daerah Donou hilir dan Rusia Eropa sebelah selatan-yang beriklim kering, rerumputan muncul kembali. Sebagian besar padang rumput ditimbun untuk menyediakan lahan tanaman.
Di daerah yang lebih kering, seperti di sekitar Laut Kaspia, tumbuhlah semak-semak yang mengandung garam.
Baca juga: Penduduk Eropa yang Kompeks dan Asal Usulnya
Kehidupan Binatang di Eropa
Binatang liar-seperti banteng, ibeks, bison, dan kijang berbulu halus, yang dulu ditemukan dalam jumlah yang banyak di Eropa-sekarang harus dilindungi dari pemburu-pemburu dan kehidupan modern dengan undang-undang khusus, cagar alam, atau dikurung di kebun binatang.
Untuk melihat bison Eropa, yang kini sudah jarang tampak, orang harus pergi ke Hutan Bialowieza, taman nasional di Polandia sebelah timur. Ibex dan chamois-yaitu kijang Alpen yang dapat berlari cepat-dapat dijumpai di Taman Nasional Gran Paradiso di Italia; sejenis kijang berbulu halus, lynx, dan beruang cokelat terdapat di cagar alam Pegunungan Tatra Tinggi.
Beberapa binatang masih hidup bebas-seperti beruang kutub dari Spitsbergen, anjing hutan, dan babi hutan di Eropa Timur. Mouflon, domba hutan dengan tanduk melingkar, berkelana di bukit-bukit pegunungan di Korsika dan Sardinia, jauh di pantai barat Italia. Saiga, antelop yang hanya terdapat di Eropa, hidup di daerah stepa yang kering antara Sungai Wolga dan Pegunungan Ural.
Kelinci, terwelu, kijang, dan rubah masih diburu di Eropa; tetapi jenis binatang yang bulunya dapat dipakai-seperti cerpelai, mink, dan musang kecil, yang sangat terkenal di Rusia khususnya, dewasa ini dikembangkan (diternakkan) dengan hati-hati pada peternakan bulu karena binatang ini sudah hampir musnah oleh ulah para pemburu.
Burung Eropa ternyata mampu bertahan hidup dengan lebih baik daripada binatang berkaki empat kecuali jika burung itu diganggu oleh manusia dengan menjadikannya makanan yang lezat-seperti burung belibis, bebek liar, burung pekicau, dan ayam hutan.
Burung-burung lain yang sudah tidak asing lagi-seperti burung elang malam, skylark, dan burung bulbul masih tampak dan terdengar suaranya.
Ikan, seperti jenis ikan air tawar, jenis ikan gurami, dan sturgeon dari Laut Kaspia (yang ditangkap untuk diambil telurnya, yang disebut kaviar) juga masih berlimpah-Iimpah. Namun, karena sungai-sungai dan danau-danau yang terdapat di benua industri ini tercemar, maka ikan juga terancam bahaya kemusnahan.