Setelah kita bahas Hubungan antara iklim dengan relief bumi, selanjutnya akan kita bahas artikel geografi hubungan antara iklim dengan vegetasi alam. Vegetasi alam Indonesia sesuai dengan iklim dan posisinya antara kontinen Asia dan Australia merupakan vegetasi transisi. Karena banyaknya curah hujan, pengaruh Asia dalam vegetasi lebih dominan dari pada Australia. Jumlah spesies flora Australia relatif kecil dan hanya terbatas di daerah yang paling kering di Indonesia Timur (NTT dan NTB).
Ciri utama vegetasi alam Indonesia
Ciri-ciri utama vegetasi alam Indonesia adalah sebagai berikut:
- Selalu hijau (evergreen), walaupun jenis yang berdaun lebar ada yang gugur pada musim kering, seperti pohon jati. Beberapa jenis pohon-pohonan daunnya gugur, tetapi daun baru (tunas) segera keluar sebelum seluruh daunnya gugur. Bunga-bunga juga pada umumnya berkembang sepanjang tahun.
- Jumlah spesiesnya banyak dan jumlah tipe endemiknya juga relatif tinggi. Yang dimaksud tipe endemik yaitu spesies yang terbatas terdapat di daerah tertentu.
- Terdapat sejumlah besar epifit (tanaman yang tumbuh di ranting-ranting pohon, seperti anggrek), tumbuhan memanjat seperti rotan. Bambu tumbuh di daerah yang pohon-pohon besarnya jarang dan jenis palma tumbuh di hutan demikian, walaupun daerah pertumbuhannya terbatas pada ketinggian kurang dari 1000 meter.
- Di daerah hutan tropik terdapat juga jenis tumbuhan yang menghasilkan getah, misalnya getah perca di Sumatra Utara.
Suatu periode pada zaman yang lalu, hampir seluruh Indonesia ditutupi hutan lebat karena curah hujan selalu tinggi. Sebagai buktinya misalnya batubara yang banyak terdapat di Sumatra dan Kalimantan haruslah berasal dari hutan lebat yang luas pada Zaman Tersier. Ternyata penyebaran kandungan batubara meliputi seluruh pulau di Indonesia.
Luas hutan primer di Indonesia sekarang sudah sangat berkurang, sedangkan bekas hutan yang telah ditebang manusia tumbuh menjadi hutan sekunder. Pada masa sekarang banyak hutan yang ditanami jenis kayu tertentu yang disebut homogen.
Hutan Indonesia meliputi sejumlah jenis kayu-kayuan, yang terpenting adalah jenis dipterocarp, yang kayunya sangat keras, tinggi dan tidak bercabang di bawah ketinggian 25 meter atau biasa disebut kayu besi. Phon-pohonnya tumbuh terus sepanjang tahun (ditandai dengan tidak adanya lingkar tahun).
Karena jenisnya banyak, maka secara ekonomis hutan hujan tropik kurang menguntungkan, sehingga kalau ini diusahakan haruslah mengusahakan daerah hutan yang luas.
Modifikasi Vegetasi Alam Indonesia
Walaupun sebagian besar vegetasi alam Indonesia terdiri atas hutan hujan tropik, alam sendiri memodifikasinya, misalnya sebagai berikut:
1. Vegetasi yang berkembang sebagai akibat dari pola curah hujan dan bentukan permukaan bumi. Di daerah yang curah hujannya tinggi dan topografinya datar terbentuklah rawa-rawa yang luas, karena kurang baiknya drainase. Rawa-rawa ini ditutupi hutan rawa, dengan tumbuhan yang tumbuh misalnya jenis palem, di antaranya sagu.
2. Di sepanjang pantai Indonesia terutama di daerah yang menghadap ke laut yang dangkal terdapat rawa-rawa pasang. Tumbuhan di rawa ini berlainan dengan rawa di dataran rendah. Rawa tersebut ditumbuhi tanaman yang tahan di air payau, yang sangat banyak tersebar yaitu jenis mangrove (bakau).
Jenis pohon ini digunakan untuk menyamak kulit dan kayu bakar. Jenis tanaman yang bisa beradaptasi dengan air payau juga adalah nipah. Pohon nipah tumbuh sepanjang esturia seperti esturia Barito. Di daerah itu air laut masuk ke pedalaman sekitar 75 km, bahkan lebih dalam lagi pada musim kemarau.
Hutan payau merupakan akibat dari cukup besarnya jumlah curahan dan tidak baiknya drainase di pantai.
3. Sebagai akibat dari periode kering yang terjadi di bagian timur Indonesia. Di daerah ini musim kering berubah-ubah terus dari tahun ke tahun dalam panjangnya maupun intensitasnya. Perubahan seperti itu dapat mengubah vegetasi alam.
Di sana terdapat hutan musim dan terdapat pula jenis vegetasi Australia seperti eucaliptus dan kausarina.
Beberapa jenis pinus terdapat di beberapa daerah ditandai dengan rumput-rumputan dan bambu sebagai vegetasi alamnya. Di beberapa daerah bagian timur Indonesia pohon-pohon bisa bertahan dalam musim kering, walaupun rumput-rumput tidak bisa bertahan. Hal ini disebabkan jenis pohon-pohon ini mempunyai akar yang panjang sehingga bisa mencapai air tanah yang letaknya dalam.
4. Meskipun padang rumput secara umum terdapat di NTB dan NTT, namun beberapa bagian padang rumput ini bukan asli, melainkan karena telah terjadi perubahan. Salah satu faktor pengubahnya adalah api. Di daerah-daerah yang kering sering terjadi kebakaran hutan, terutama pada bulan-bulan tanpa hujan.
5. Ketinggian di atas permukaan laut juga mempengaruhi vegetasi alam Indonesia, walaupun tidak seperti akibat musim kering. Hutan hujan tersebar hingga ke daerah ketinggian kira-kira 1500 meter. Di atas 3000 meter, pohon-pohonnya kecil dan di atas 3750 meter pohon-pohonan tidak tumbuh.
Vegetasi di beberapa daerah Indonesia
1. Vegetasi alam Pulau Sumatra dan Kalimantan adalah hutan hujan ekuatorial. Karena di daerah ini curah hujan selalu tinggi dan tidak ada musim kering.
Jenis pohon dipterocarps merupakan pohon yang penting, biasanya terdapat di daerah yang tidak bergunung-gunung, yaitu jenis-jenis eboni, kayu besi, mahagoni dan kamper. Di Sumatra hutan pinus tersebar di daerah yang luas (pinus merkusii). Juga terdapat spesies langka yaitu Rafflesia.
Bagaimana sejarah terjadinya bunga Rafflesia? Baca selengkapnya di artikel Kekuasaan Raffles di Indonesia dan Konvensi London
2. Vegetasi alam yang banyak tersebut di Pulau Jawa adalah pohon beringin, dengan akar-akar luarnya.
3. Di daerah Nusa Tenggara terkenal dengan pohon lontar, dan di daerah-daerah batu kapur ditumbuhi kayu sandel, dan seperti telah dijelaskan di atas di daerah ini tersebar pohon eucaliptus.
4. Di Sulawesi vegetasi alam telah banyak dirusak oleh penduduk yang bertani secara berpindah-pindah.
5. Maluku masih diliputi hutan. Hal ini disebabkan penduduknya terutama bermata pencaharian perikanan.
6. Vegetasi yang penting adalah jenis konifera, yaitu agatis alba, terutama tumbuh baik di Ambon dan Obi.
7. Jenis yang tersebar dan penting adalah dari jenis eucaliptus yaitu pohon kayu putih. Jenis pohon ini tumbuh di pulau Maluku dan pulau Buru yang merupakan pusatnya. Sagu yang telah dibudidayakan tumbuh di dataran rendah wilayah ini. Rempah-rempah juga tumbuhan asli daerah ini.
8. Hutan di Irian masih cukup lebat. Vegetasi yang penting adalah damar. Hutan boleh dikatakan masih utuh, karena penduduknya terhitung masih jarang. Di Irian tersebar pohon sagu dan nipah di rawa-rawa dataran rendah dan pohon bakau di rawa-rawa payau.
Aspek yang sangat penting dari pola vegetasi Indonesia adalah erosi dan kebakaran. Di berbagai daerah telah dilakukan penghutanan kembali (reboisasi) atau penghijauan. Di Jawa Tengah misalnya jenis pinus merkusii ditanam di bukit-bukit yang telah mengalami denudasi.
Fauna Indonesia
Fauna Indonesia juga mencerminkan posisinya di antara benua Asia dan Australia. Bagian barat wilayah ini yang termasuk Paparan Sunda memiliki jenis fauna Asia, contohnya : berbagai jenis kera, gajah, macan, tapir, badak, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.
Sumatra memiliki binatang-binatang yang khas seperti gajah, tapir, badak bercula dua, harimau, siamang, dan orang utan Jawa memiliki badak bercula satu, harimau dan banteng. Kalimantan ditempati badak bercula dua, leopard (macan tutul) orang utan, kera berhidung panjang dan beruang madu.
Bagian timur Indonesia ditempati fauna tipe Australia yang terdiri atas kasuari dan kanguru. Di samping itu terdapat pula bermacam-macam burung nuri, parkit, dan sebangsanya serta burung-burung langka yang indah seperti cendrawasih dan merpati berjambul.
Di bagian tengah, seperti Sulawesi terdapat hewan yang khas, yaitu anoa dan di pulau Komodo terdapat biawak besar. Binatang Australia yang terdapat di bagian tengah ini ialah kuskus di Sulawesi.
Diantara jenis reptil seperti 3 dari 6 jenis buaya Asia yang hidup di rawa-rawa dataran rendah dan hanya terdapat 2 jenis kura-kura darat. Biawak dan kadal terdapat di mana-mana. Terdapat 3500 spesies ular. Sejumlah besar insek. Berbagai jenis ikan air tawar menghuni sungai-sungai dan danau.
Baca juga: Flora dan Fauna di Benua Asia
Demikian sekilas pembahasan tentang hubungan antara iklim dengan vegetasi alam, semoga menambah pengetahuan dalam bidang ilmu geografi.