Hongaria negeri kecil yang sibuk 1000 tahun

Hongaria – Di jantung Eropa terletak sebuah negeri kecil yang selama lebih dari 1000 tahun telah sibuk dalam perjuangan keras melawan berbagai kekuasaan besar dan penguasa asing untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Negeri itu adalah Republik Rakyat Hongaria, tempat tinggal bangsa Magyar, bangsa yang tidak berhubungan darah dengan salah satu dari banyak tetangganya: bangsa Yugoslavia, Austria, Rumania, Ceko dan Slowakia, ataupun Rusia.

Peta Hongaria

Kunjungi Peta Hongaria atau di google map

Penduduk Hongaria

Pada akhir abad ke-9 ratusan ribu orang yang berbondong-bondong seolah-olah tak akan habis-habisnya menyeberangi pegunungan Karpatia timurlaut memasuki apa yang sekarang ini disebut Hongaria. Di sela-sela puncak yang tertutup pohon cemara dan menjulang tinggi membelai awan, celah gunung Karpatia dipadati oleh kehidupan dan warna.

Di sana terdapat penunggang kuda liar yang mengenakan jas kulit panjang, topi berbulu yang lancip, dan sepatu bot kulit Pedang, busur, dan tabung panah mereka menggelantung dari sabuk yang berhiaskan perak.

Para wanita dan anak kecil yang duduk di karpet dan kulit berbulu, berada dalam pedati besar beratap yang ditarik oleh lembu jantan bertanduk panjang. Pedati-pedati lain mengangkut alat-alat pertanian, bajak besi, cangkul, sabit ataupun perkakas pembuat senjata, sadel, busur, periuk belanga, dan pembuat hiasan perak.

Di belakang pedati beriringan kawanan lembu, kuda, kerbau, dan biri-biri. Lembu-lembu digiring oleh anjing, yaitu komondor besar berbulu putih tebal dan panjang serta puli hitam kecil dan lincah. Gelombang orang dan ternak turun ke padang yang luas.

Para ahli sejarah berpendapat bahwa dalam penyerbuan ini terdapat sekitar 500.000 orang Magyar. Mereka datang dari wilayah sebelah utara Laut Hitam. Dalam waktu sekitar 10 tahun penunggang kuda liar ini menyerap atau mengalahkan suku Slavia dan Avar yang mendiami sebagian besar cekung Karpatian. Penakluk itu adalah nenek moyang bangsa Magyar sekarang, yang dikenal juga sebagai bangsa Hongaria.

Cara Hidup

Sejak Perang Dunia II dan kedatangan komunisme terjadilah pergolakan sosial yang sangat hebat di Hongaria. Sebelum Perang Dunia II, masyarakat terbagi secara jelas antara kelas penguasa dan apa yang disebut ”rakyat”-yaitu pemilik tanah kecil, petani, dan pekerja industri. Kekuasaan politik mula-mula berada di tangan tuan tanah besar serta para pemimpin industri, militer, dan agama. Hongaria mereka dikenal karena cara hidupnya yang periang.

Perbedaan dalam kekayaan dapat disamaratakan selama periode demokrasi setelah perang. Sebagian besar tanah yang dapat ditanami didistribusikan kepada para petani dan banyak industri dinasionalisasikan. Ketika kaum komunis mengambil-alih, mereka menyita sebagian besar milik pribadi. Pemerintahan komunis juga menciptakan kelas baru yang terdiri atas para petugas partai dan pejabat pemerintah.

Pengolektifan secara paksa atas tanah pertanian mengakibatkan sejumlah besar pekerja tani berimigrasi. Migrasi ke kota ini mengakibatkan terjadinya kekurangan perumahan yang besar. Banyak pekerja tinggal dalam penginapan dan mengunjungi keluarganya sewaktu-waktu.

Yang lain lagi pergi bekerja dari satu kota ke kota lain. Banyak wanita harus bekerja karena kebanyakan keluarga harus bergantung kepada dua sumber gaji guna menjamin kehidupan yang memadai. Anak dapat dirawat dalam taman kanak-kanak yang diurus oleh pemerintah.

Harga pakaian dan keperluan rumah tangga sangat tinggi, sedangkan sewa apartemen dan biaya pengangkutan rendah. Pendidikan dan perawatan kesehatan gratis.

Pendidikan, yang kini merupakan wajib belajar sampai kelas delapan, telah hampir meniadakan buta huruf. Di sana disediakan sekolah akademi dan sekolah teknik bagi mereka yang ingin melanjutkan studinya.

Izin belajar ke universitas di Hongaria sulit didapat. Hanya siswa terbaik yang diterima. Selama beberapa tahun, hanya anak-anak pekerja dan petani yang disukai, tetapi sekarang kecakapan siswa menjadi ukuran utama bagi penerimaan.

Generasi muda bangsa Hongaria masih menyukai kenikmatan hidup di kedai, teater, dan dansa. (Dansa Barat modern lebih populer daripada dansa Hongaria yang cepat dan ruwet). Mereka kurang romantis tetapi lebih praktis daripada generasi yang lebih tua.

Kesabaran yang ditunjukkan oleh generasi tua dalam wajah yang penuh dengan tahun-tahun penjebolan, ancaman, pengeboman, dan kelaparan adalah bukan untuk generasi muda, Mereka ini justru tertarik untuk menabung untuk pesawat televisi, rumah, sepeda motor, atau mobil.

Mereka mendengarkan radio dan membaca koran, serta mengetahui banyak tentang dunia luar. Seandainya mereka dapat membayar dan diizinkan untuk melakukannya, mereka akan pergi ke luar negeri.

Meskipun tidak tersedia statistik yang saksama tentang agama di Hongaria, dipercayai bahwa sekitar dua pertiga orang di negeri ini adalah Katolik Roma, sedangkan sisanya kebanyakan adalah Protestan, terutama Kalvinis.

Sejak kaum komunis berkuasa, gereja telah diawasi secara ketat oleh negara. Kehadiran di gereja seringkali hanya merupakan cara untuk menunjukkan sikap anti pemerintah dan tidak ada hubungannya dengan upacara keagamaan.

Salah satu tingkat kehidupan yang dinikmati oleh semua orang Hongaria adalah makanan yang baik, yang merupakan rasa seni ataupun hiburan. Mereka mungkin membelanjakan pendapatannya lebih banyak untuk makanan daripada untuk lainnya.

Makanan sangat berlimpah, sedangkan memasak-yang menggunakan bumbu-bumbu yang dicampur dengan daging, ikan, dan ayam-adalah luar biasa. Hongaria seringkali dikatakan mempunyai lebih banyak restoran yang baik daripada semua restoran di Eropa Timur digabung.

Culyas dan paprika ayam merupakan hidangan yang terkenal. Paprika merah, terbuat dari lada yang tumbuh di negeri ini, merupakan bumbu nasional. Bangsa ini juga mempunyai minuman anggur asli, brendi aprikot segar, salami sedap, pate’ hati angsa, dan aneka kue lembut.

Bangsa Hongaria selalu merupakan olahragawan berambisi besar. Persentase besar penduduk terdaftar dalam perkumpulan olahraga, tempat mereka berperan serta dalam peristiwa atletik, renang, polo air, sepak bola, anggar, angkat beban, senam, menembak, tinju, dan gulat. Mereka telah memenangkan banyak medali di Pertandingan Olimpiade karena hasil olahraga mereka yang menarik.

Bahasa

Walaupun sejumlah kosa kata Hongaria satu per satu mungkin terdengar biasa oleh telinga orang Barat dan walaupun digunakan abjad Romawi, bahasanya sendiri merupakan bahasa unik, yang tidak berhubungan dengan salah satu bahasa Jerman, Romawi, atau Slavia. Ternyata bahasa itu adalah keluarga bahasa Ural, yang juga meliputi bahasa Finlandia dan Estonia.

Tekanan dalam bahasa Hongaria ditempatkan pada suku kata pertama, sedangkan huruf abjad selalu menggambarkan suara yang sama sehingga menjadikan ucapan relatif mudah. Bahasa itu merupakan bahasa yang bersifat ekpresif dan luwes sehingga mudah terjadi penyesuaian yang baik dengan kesusastraan.

Karena sifat lentur yang besar dalam bahasa itu, penerjemahan dari bahasa Hongaria menjumpai rintangan yang hampir tidak dapat diatasi. Berlusin-lusin karya sastra yang penting sama sekali tidak terpahami kecuali bagi orang di negeri ini.

Hanya beberapa karya telah diterjemahkan, sandor Petbfi, yang meninggal pada tahun 1849 dalam usia 26, menulis syair yang bersemangat memuji kemerdekaan dan persamaan.

Penulis novel abad ke-19 Mor Jokai menulis untuk memberi inspirasi kepada suatu bangsa yang dikalahkan oleh kaum Habsburg, Austria. Ceritanya yang menggetarkan hati masih sangat populer. Imre Madach menulis dan sekaligus menyatakan gagasannya dalam syair drama kekuasaan besar.

Drama filsafatnya yang paling terkenal, yang disebut Tragedi Manusia, menceritakan sejarah kemanusiaan seperti yang ditunjukkan kepada Adam oleh Lucifer.

Penyair Endre Ady, yang menulis pada awal abad ke-20 menghidupkan kembali bentuk syair Hongaria kuno untuk menyatakan lewat bahasa simbolis tentang kekuatan hebat perlunya ada perubahan.

Bangsa Hongaria menganggap Attila Jozsef sebagai penyair modern terbesar. Namun, karyanya jarang diketahui di luar negeri, karena sulit diterjemahkan dengan baik.

Penulis terkenal Hongaria yang memperoleh nama harum di luar tanah airnya adalah Ferenc Molnar (1878-1952). Sandiwara romantisnya seperti Liliom yang menjadi Pesta yang musikal itu merupakan sukses yang sangat populer.

Perkembangan musik Hongaria datang lebih lambat daripada perkembangan kesusastraan, tetapi musik dan ahli musik di negeri ini memperkaya dunia Barat. Franz (Ferenc) Liszt, pianis abad ke-19, menciptakan syair simfoni.

Ia juga menggubah konser, sonata, balada, rapsodi, dan etude, yang sangat mempengaruhi penggubah generasi berikutnya. Ia menjadi direktur pertama Akademi Musik Hongaria, yang sejak itu telah mendidik dirigen dan seniman konser yang dikenal di banyak negeri.

Dua tokoh yang kemudian menjulang dalam dunia musik, Béla Bartok (1881-1945) dan Zoltan Kodaly (1882-1967), mempelajari musik rakyat Magyar. Memulai dengan musik rakyat sebagai bahan sumbernya, Bartok lalu mencipta seni Indah abad ke-20 untuk instrumen perorangan dan untuk orkes. Karya paduan suara besar Kodaly Juga berakar dalam musik rakyat Hongaria.

Musik Hongaria didengar dalam restoran dan kedai di seluruh dunia. Orkes gipsi menghibur orang di mana saja mereka berkumpul. Konser dan opera selalu berdesakan. Banyak operet seperti operet Franz (Ferenc) Lebar, yang menulis The Merry Widow (Janda Riang) menjadi populer di seluruh dunia Barat.

Ilmu

Hongaria bangga akan jumlah besar ilmuwan yang dihasilkan oleh bangsanya yang kecil. Janos Bolyai, penemu ilmu ukur non-Euclide, menyumbangkan gagasan modern tentang relativitas fisika ruang. Ignaz Semmelweis, yang menemukan sebab demam peurperal (persalinan), dikenal dalam sejarah kesehatan sebagai juru selamat para ibu.

Orang Hongaria telah membuat penemuan praktis seperti karburator gas, turbin untuk instalasi listrik tenaga air, dan jaringan telepon yang bekerja atas asas kekuatan dorong jet.

Dua orang ahli fisika, Leo Szilard dan Edward Teller, memberikan sumbangan penting pada perkembangan tenaga atom ketika bekerja di Amerika Serikat. Tiga orang pemenang hadiah Nobel Hongaria dalam ilmu pengetahuan Ceorg von Békésy, Albert Szent-Gybrgvi, dan Eugene P. Wigner yang hidup dan bekerja di Amerika Serikat.

Geografi Hongaria

Sebagai akibat Perang Dunia I, Hongaria diperkecil sampai seperempat luasnya dahulu. Negeri itu sekarang menjadi daratan tertutup.

Sungai Donou, yang merupakan bagian perbatasan Cekoslowakia-Hongaria, membelok ke selatan, memotong melalui negeri ini, mengalir ke arah lebih ke selatan. Di sebelah paling timur terdapat tanah rendah luas Padang Besar (Alfold).

Ke selatan dan barat Sungai Donou terdapat Transdanubia (pedesaan di seberang Donou). Kawasan ini merupakan perbukitan bergelombang, lembah luas, dan hutan pohon beech dan ek. Ke arah baratlaut terdapat Dataran Kecil disebut Alfold Kecil (Kis Alfold).

Di sebelah utara Hongaria, khususnya sebelah timurlaut, bukit dan barisan gunung rendah berdiri menentang horison. Di sebelah utara, tanah pegunungan tengah merupakan gunung-gunung yang dahulunya berapi Borzsony, Cserhat, Matra, Bukk, dan Zempleni yang dipisahkan oleh lembah sungai.

Gunung-gunung ini membentuk salah satu sistem gua terbesar di Eropa dan banyak pengunjung datang untuk menyelidiki dunia bawah tanah stalaktit. Gunung Kekes, 1.015 m, puncak tertinggi negeri itu, menjulang di pegunungan Matra.

Sungai Donou, yang melalui Alfold Kecil, menerjang beberapa bukit rendah dan terus ke selatan melalui Dataran Besar dalam perjalanannya ke Laut Hitam. Sungai itu memberi jalan dagang penting antara Hongaria dan tetangga-tetangganya. Anak sungai utama Donou adalah Sungai Tisza, yang juga membelah seluruh negeri dari utara ke selatan.

Di sebelah barat terdapat Danau Balaton, 600 km2, yang merupakan danau terluas di Eropa tengah. Danau yang seringkali disebut Laut Hongaria itu, menarik sekitar 1.000.000 pengunjung setahun, yang datang untuk berenang, berlayar, dan memancing di airnya yang biru kehijauan dan segar menawan.

Gunung api yang sudah mati menyatu dengan kaki langit di tepi utara dan di lembah sekitarnya terdapat pohon-pohon tua, tanaman langka, dan bunga eksotik. Di tanah paya di sudut sebelah baratdaya danau, burung pengembara termasuk bangau putih-salju, undan, cormorant, bustard dan burung-burung langka lainnya-datang untuk berkembang-biak.

Iklim

Iklim di Hongaria adalah kontinental, dengan musim yang hampir sama lamanya. Di sebelah barat Transdanubia hujan lebih banyak turun daripada di Dataran Besar sebelah timur, sedangkan di barat musim dingin dan musim panas lebih sedang daripada di timur.

Cuaca tampak lebih cerah di Hongaria daripada di negeri-negeri lain pada garis lintang yang sama, sedangkan musim gugur yang panjang, panas, dan cerah membantu menghasilkan buah yang bagus dan anggur yang manis.

Sumber alam

Hongaria hanya mempunyai sedikit kekayaan mineral. Di sana terdapat beberapa batubara keras, sejumlah lebih besar lignit, atau batubara cokelat, dan gas alam. Namun, sejumlah batubara tambahan, minyak bumi, kokas, dan bijih besi untuk produksi baja harus diimpor.

Bijih terutama diimpor dari Uni Soviet dan Cekoslowakia serta dikapalkan dengan perahu Donou. Karena datarannya yang rata tidak memberi Hongaria sumber tenaga air, batubara digunakan untuk membangkitkan listrik.

Endapan boksit yaitu bahan mentah aluminium-yang besar sekali merupakan kekayaan mineral terbesar Hongaria. Banyak di antaranya yang diekspor karena, untuk membuat aluminium, diperlukan sejumlah besar tenaga.

Ekonomi Hongaria

Pertanian

Saat ini, walaupun Hongaria memiliki persentase tanah pertanian yang lebih tinggi daripada negeri Eropa lain, kurang dari sepertiga rakyatnya bekerja di pertanian. Hampir semua usaha tani dikerjakan di perusahaan tani negara atau koperasi.

Di perusahaan tani negara, yang disebut pabrik gandum, pekerja menerima upah tetap, sama seperti pekerja pabrik. Di dalam usaha tani kolektif, anggota ikut serta dalam menentukan kerja dan pendapatan bersih kolektif.

Mereka dijamin dengan gaji tahunan oleh negara. Mereka menanam gandum, gandum hitam, jagung, kentang, bit gula, dan tembakau. Ternak seperti lembu, biri-biri, babi, dan kuda biasanya dimiliki baik secara kolektif maupun oleh negara. Di sana ada juga kebun buah dan kebun anggur yang luas.

Anggota usaha tani kolektif biasanya diberi sepetak kecil tanah untuk keperluan sendiri. Mereka diizinkan memasarkan hasil dari sebidang tanah itu.

Susu, sayuran, dan buah hasil dari petak kecil tanah ini (kira-kira 10% dari seluruh tanah yang diusahakan di Hongaria) memberi makanan kepada segenap anggota koperasi dan menyediakan setengah bagian pendapatan nasional di sektor pertanian. Petak tanah ini menghasilkan 33% daging sapi, 50% telur, 25% unggas, dan lebih dari 25% buah dan minuman anggur yang diekspor ke Barat.

Industri

Karena kurangnya bahan mentah untuk industri berat, maka Hongaria mencari pengembangan industri andal dalam industri yang menuntut banyak keahlian tetapi sedikit bahan.

Industri penting Hongaria meliputi pembuatan mesin, perkakas mesin, dan perkakas transportasi Perleng kapan listrik (radio, pesawat televisi, telepon, mesin cuci), mesin pertanian, truk, dan sepeda adalah di antara produk yang dibuat.

Di Hongaria terdapat pertumbuhan industri kimia, khususnya produk obat-obatan. Banyak kekayaan pertanian diproses menjadi makanan kaleng, anggur, dan bir.

Walaupun negara mengawasi industri, perdagangan, dan pertanian, perubahan akhir-akhir ini memberi lebih banyak kelonggaran dalam sistem ekonomi yang diurus negara.

Di Hongaria masih ada perencanaan pusat, tetapi manajer diizinkan membuat banyak keputusan berdasarkan kondisi lokal. Berbagai bonus khusus telah diberikan sebagai rangsangan dalam meningkatkan produksi dan penjualan.

Penetapan harga pemerintah telah dikendurkan. Beberapa industri negara bahkan telah diizinkan memperluas usahanya dengan membawa perusahaan Barat masuk ke dalam persetujuan rekan patungan.

Hongaria juga telah mengizinkan pendirian toko milik pribadi. Kini puluhan ribu orang telah bekerja secara penuh sebagai pemborong, tukang reparasi, dan berbagai jenis pengrajin. Sebagian pekerja ini juga mempunyai pekerjaan tetap sebagai pegawai pemerintah.

Pembaruan ekonomi telah mendorong ekonomi. Rakyat merasa bahagia mampu membeli barang-barang buatan Barat. Orang Hongaria, yang dapat membayar, boleh membeli sepatu dari Spanyol, pakaian rajutan dari Italia, minyak wangi dan sutera Prancis, atau radio dan barang lain dari Belanda, Jepang, dan Jerman Barat.

Kota di Hongaria

Budapest, ibu kota negara, berpenduduk lebih dari 2.000.000 jiwa seperlima penduduk Hongaria. Terletak di utara tengah, dekat perbatasan Cekoslowakia, Budapest merupakan salah satu kota utama di Eropa Timur.

Budapest ibu kota Hongaria

Budapest sebagai pusat jaringan jalan, kereta api, dan jalan air yang luas sekali-adalah pintu gerbang ke Hongaria bagi para pelancong yang tiba dengan kapal terbang, kereta api, kapal api Donou, ataupun dengan hidrofoil.

Sungai Donou yang sangat besar membelah Hongaria dan juga ibu kotanya Buda, di tepi barat, dan Pest, di tepi Timur-yang dahulu merupakan kota-kota yang berdiri sendiri.

Kedua kota itu bergabung pada tahun 1873 yang lalu diikuti oleh Obuda, sebuah kota tua lain di tepi barat Donou yang berbukit. Pest, yang didirikan di tanah datar di ujung Dataran Besar, adalah lebih modern daripada Buda, sedangkan pabrik, gudang, dan galangan kapal terletak di sepanjang Donou di bagian luar Pest. Lebih dari 50% industri Hongaria terpusat di dalam atau di dekat ibu kota.

Budapest, sebagai kota indah yang unik, dihiasi oleh delapan jembatan yang menyeberangi Donou. Bagian utara kota terletak di perbukitan yang permai dengan lereng berhutan dan taman yang besar sekali. Di sana terdapat 123 mata air panas di dalam kota, yang menjadikan kota itu sebagai Spa terbesar di dunia.

Kota itu juga merupakan sebuah pusat budaya yang besar-dengan 20 teater, 2 gedung opera, dan 3 orkes simfoni utama. Kota itu juga terkenal karena sejumlah besar restorannya yang baik. Di tengah Sungai Donou terdapat banyak pulau, termasuk Pulau Margaret yang molek, dengan tamannya yang sangat besar dan hotelnya yang terkenal mewah.

Budapest mempersembahkan sebuah buku gambar yang hidup tentang sejarah Hongaria. Di perbatasan utaranya terdapat galian peninggalan kolonisasi Keltik Zaman Tembaga. Tidak jauh dari batas kota terdapat reruntuhan Aquincum, ibu kota Pannonia Romawi, tempat Valentinian II dinobatkan sebagai kaisar pada tahun 375 Masehi.

Lebih dekat dengan pusat kota terdapat amfiteater Romawi, yang digali, yang dibuat untuk memuat sekitar 16.000 penonton, sedangkan di dekatnya lagi terdapat reruntuhan gereja Kristen kecil dari abad ke-4 yang menandai pemunculan pertama agama Kristen di Hongaria.

Negeri ini juga penuh dengan gedung-gedung cantik yang bergaya barok, Romawi dan Gotik. Bukit Istana, lokasi kuno raja-raja Hongaria, telah dipugar sesuai dengan bentuk aslinya setelah di bom dalam Perang Dunia II.

Di sana terdapat gereja Penobatan Matthias bergaya Gotik yang terkenal, tempat raja-raja Hongaria dahulu dinobatkan. Di sebuah bukit yang menghadap ke Sungai Donou ada turbe (makam) Gul Baba (Ayah Bunga Mawar) orang suci Islam yang merupakan tanda atas pendudukan Turki yang lama di Buda.

Terdapat juga Museum Nasional, tempat penyair Petofi membacakan ”Lagu Nasional”-nya sambil berdiri di tangganya dan, dengan demikian, menyulut api yang memulai Revolusi 1848 di Hongaria. Sebagian dari Istana Raja dibangun kembali dan dijadikan Perpustakaan Nasional, di tahun 1970-an. Sebuah museum besar ditempatkan dalam satu bagian istana itu.

Kota-kota lain, Pea, di selatan, sekaligus merupakan pusat pertambangan dan kota universitas. Di sekeliling kota terdapat pertambangan batubara terbesar dan pertambangan uranium. Universitas Hongaria tertua didirikan di sana pada tahun 1367.

Pecs juga memiliki katedral abad ke-11 yang terkenal, Miskolc, kota industri yang sedang tumbuh, merupakan pusat kegiatan pertambangan di sebelah utara. Debrecen, di timur, adalah kota sekolah tinggi tua dengan gedung-gedung bersejarah.

Szeged, ke barat pada Sungai Tisza, memiliki lapangan katedral neo-Romawi yang digunakan untuk pertunjukan drama dan opera pentas terbuka. Di sisi lapangan terdapat Ruang Kemasyhuran dengan patung-patung sebatas dada dan relief keagungan bangsa Hongaria.

Pemerintahan Hongaria

Negeri ini diperintah menurut Konstitusi 1949, yang mencontoh Konstitusi Soviet, Partai Komunis, yang disebut Partai Buruh Sosialis Hongaria, merupakan satu-satunya partai politik. Parlemen terdiri atas 352 wakil yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun.

Gedung parlemen Hongaria

Parlemen memilih 21 anggota Dewan Kepresidenan, yang melaksanakan fungsi parlemen bila parlemen tidak bersidang Presiden Dewan Kepresidenan adalah kepala negara nominal.

Parlemen juga memilih Dewan Menteri yang kepalanya, yaitu perdana menteri, adalah kepala pemerintahan. Kekuasaan sebenarnya berada pada pemimpin partai dan Politbiro, yaitu komite partai yang memerintah. Seringkali terjadi bahwa pemimpin yang sama bertugas baik pada Politbiro maupun pada Dewan Menteri.

Sejarah Hongaria

Bangsa Hongaria memberi tarikh awal negerinya dari tahun 896, yaitu ketika bangsa Magyar menaklukkan daerah itu. Sebenarnya wilayah ini telah mengalami banyak penyerbuan sebelum bangsa Magyar. Dahulu merupakan bagian Kekaisaran Romawi dan kemudian diserbu oleh suku Hun, Slavia, dan jerman.

Bangsa Magyar menetap di kawasan itu, dan Stephen I (Istvan, dalam bahasa Hongaria) menjadi penguasa Kristen pertama. Ia meminta Paus mengakuinya sebagai Raja Hongaria dan pada Hari Natal, tahun 1000 Masehi, ia dinobatkan dengan mahkota yang dikirimkan oleh Paus.

Ia kemudian dinyatakan suci dan Santo Stephen menjadi orang kudus pelindung Hongaria. Selama lebih dari 900 tahun mahkota Santo Stephen merupakan mahkota raja-rajanya.

Raja Stephen mengorganisasi negaranya menjadi propinsi-propinsi menurut model kekaisaran Charlemagne. Ia memperkenalkan banyak pembaharuan dan memperluas tapal batas dunia Kristen jauh ke arah timur di Eropa.

Ketika angkatan perang Jerman menyerbu Hongaria, ia mengusir mereka dari negeri itu. Bangsa Jerman berkali-kali berusaha kembali menaklukkan negeri ini, tetapi mereka selalu dikalahkan. Pada abad ke-12 bangsa ini diancam oleh kekaisaran Bizantium (Yunani), tetapi percobaan ambil-alih ini juga gagal.

Pada abad ke-13, bangsa Mongol (Tartar) menerjang Hongaria, membantai seperdua penduduk dalam waktu 2 tahun. Setelah merampok dan membakar dusun-dusun, mereka pergi dan bangsa Magyar membangun kembali negeri mereka.

Pada tahun 1301, dinasti Arpad yang andal, keturunan pendiri Hongaria, punah dan setelah melalui suatu masa pergolakan, dinasti Prancis Anjou mulai memerintah. Selama abad ke-14, di bawah Charles Robert dan Louis yang Agung, wilayah ini menjadi kekuasaan utama Eropa Tengah.

Menjelang pertengahan abad ke-15 Turki Usmani mengancam semenanjung Balkan dan mereka segera menyerbu Hongaria. Dari tahun 1443-1456 pemimpin besar tentara, Janos Hunyadi, memerangi mereka.

Pada tahun 1456 ia mengalahkan Sultan Muhammad II di Beograd (sekarang ibu kota Yugoslavia) dan menyelamatkan Hongaria dan Eropa dari bangsa Turki selama 70 tahun lagi. Anaknya, Raja Matthias Corvinus, menjadikan negeri ini salah satu negara terkuat di Eropa. Istananya menarik para sarjana dan seniman.

Ia mendirikan sebuah universitas, Perpustakaan Corvina yang terkenal, dan sebuah museum yang indah. Setelah wafatnya pada tahun 1490, para bangsawan bertengkar tentang siapa yang menjadi penggantinya sehingga negeri itu penuh dengan perselisihan. Kaum tani, yang ditindas oleh kaum bangsawan yang berkuasa, memberontak pada tahun 1514.

Pemberontakan itu dipadamkan dengan kebengisan yang luar biasa. Kali ini bangsa Turki yang menyerbu mendapati negeri yang lemah dan terpecah. Pada tahun 1526, di dataran dekat Mohacs, tentara Hongaria menderita kekalahan total.

Bahkan hingga sekarang orang Hongaria, jika terjepit, secara berkelakar akan berkata, “Jangan khawatir, lebih banyak lagi yang kalah di Mohacs!”

Hongaria terpecah-belah

Hongaria Tengah dan Selatan, termasuk ibu kota Buda, diduduki oleh Turki selama satu setengah abad. Bagian barat dan utara jatuh ke tangan kaisar Habsburg dari Kekaisaran Romawi Suci. Apa yang tersisa hanyalah Transylvania.

Perwakilan Rakyat Transylvania menetapkan undang-undang yang memberikan kebebasan beragama-kepada Kalvinis, Lutheran, Unitarian, dan Katolik, suatu gagasan revolusioner pada abad ke-16. Pangeran Hongaria yang memerintah memerangi raja Habsburg dan juga melindungi kemerdekaan beragama dan hak konstitusi dari kaum Habsburg untuk sebelah utara dan barat.

Pada tahun 1686 Buda direbut kembali dari bangsa Turki oleh angkatan perang Habsburg dengan bantuan tentara dari negeri-negeri Eropa Barat yang lain. Tentara Turki didesak keluar dari Hongaria, tetapi seluruh negeri kemudian jatuh di bawah kekuasaan Habsburg Austria.

Kebencian terhadap Austria tumbuh, khususnya ketika diadakan upaya yang memaksakan pemakaian bahasa dan adat-istiadat Jerman pada rakyat Hongaria.

Pada tahun 1825, gerakan dimulai oleh Count lstvan Széchenyi, seorang negarawan Hongaria, untuk menghidupkan kembali bangsa tertindas itu secara moral, sosial, dan ekonomi.

Pada tahun 1848 meletuslah revolusi di seluruh Eropa. Hongaria di bawah pimpinan Lajos Kossuth, bangkit untuk menuntut kebebasan dari Austria. Austria, yang dibantu oleh Rusia, menghancurkan pemberontakan itu dan memaksa Kossuth mengasingkan diri.

Bangsa Hongaria lalu menggunakan taktik perlawanan pasif. Mereka demikian berhasil sehingga kaum Habsburg terpaksa berkompromi. Kompromi tahun 1867 menciptakan Kerajaan Kembar Austria-Hongaria, dan Hongaria mengakui Kaisar Austria Franz Joseph sebagai raja.

Austria menyetujui mengakui kedaulatan Hongaria. Hongaria mempertahankan parlemennya sendiri dan pengendalian urusan dalam negerinya sendiri.

Setelah berupaya mencegah perang, Hongaria selama Perang Dunia I berperang di pihak Jerman dan Austria. Kekalahan itu mengakibatkan hilangnya hampir 75% wilayah, sepertiga dari seluruh rakyat Magyar, dan seperdua industri negeri itu.

Revolusi demokrasi pecah tetapi gagal. Pemerintah Komunis berhasil mengambil alih kekuasaan sebentar. Namun, kaum konservatif segera berkuasa kembali di bawah Admiral Miklos Horthy, yang mendirikan kembali kerajaan tanpa raja. Ia memerintah sebagai wali raja.

Bangsa Hongaria, yang berniat merebut kembali wilayahnya yang penduduknya lebih banyak orang pribumi, memihak ke Jerman dan Italia untuk meminta bantuan. Dari tahun 1938-1941, Hongaria, dengan bantuan Jerman berhasil memperoleh kembali bagian wilayahnya yang hilang.

Namun, pada tahun 1944 selama Perang Dunia II, Jerman, yang takut bahwa Hongaria akan mencoba mengadakan perjanjian gencatan senjata secara terpisah dengan Sekutu Barat, menyerbu negeri itu.

Angkatan perang Soviet mengusir tentara Jerman keluar dari Hongaria antara tahun 1944 dan 1945. Sekali lagi Hongaria dipaksa menyerahkan tanah lamanya dan sekali lagi pendudukan membawa kerusakan dan kekerasan yang menyeluruh.

Pada tahun 1945, timbullah sebuah pemerintah demokratis di Hongaria dan sebuah republik diproklamasikan secara resmi. Tanah dibagikan kepada petani. Namun, beberapa tahun kemudian kaum komunis mengambil-alih.

Menjelang tahun 1949 berdirilah kediktatoran Stalinis di bawah Matyas Rékosi. Lembaga demokrasi dihapus, penindasan meluas, dan diikuti oleh tahun-tahun penuh teror. Setelah Stalin meninggal, Rakosi dipecat. lmré Nagy, yang menggantikan Rakosi, sebagai perdana menteri, mengakhiri pemerintahan teror, membebaskan semua tahanan politik, dan memberi rakyat semakin banyak kebebasan.

Rusia, yang takut kehilangan Hongaria, membantu Rakosi, dan kemudian tangan kanannya Gerd kembali berkuasa. Namun, perjuangan kebebasan tidak dapat dibendung. Pada 23 Oktober 1956 pecahlah revolusi.

Pejuang kemerdekaan, yang dikenal sebagai mahasiswa dan buruh pemberontak, mendapat dukungan dari mayoritas bangsa Hongaria yang luar biasa. Mereka secara cepat menguasai dan mengawasi Budapest, tetapi mereka tidak dapat menahan tentara Soviet.

Dalam 2 minggu pemberontakan, sekitar 20.000 orang Hongaria gugur, sedangkan 200.000 orang melarikan diri ke Barat. Perdana menteri Nagy dan para pejabat pemerintah tinggi lain diadili secara rahasia dan dieksekusi. Pemerintah Komunis baru di bawah Janos Kadar mulai didirikan.

Hongaria Modern

Sejak tahun 1960 terbentuklah salah satu kompromi lemah antara bangsa itu dan pemerintah Kadar dan masih berfungsi. Kecintaan rakyat pada kemerdekaan tidak dihapuskan, tetapi mereka ingat pelajaran tahun 1956.

Sebaliknya, Uni Soviet, yang tidak mau mengambil risiko dengan terjadinya revolusi baru, menerima kebijakan pemerintah Kadar mengenai liberalisasi guna meredakan kerinduan akan kemerdekaan rakyat. Bangsa Hongaria, sebaliknya, harus berhati-hati untuk tidak mengadakan provokasi terbuka terhadap Uni Soviet.

Dalam batas ini mereka telah banyak berhasil. Pembaharuan ekonomi, yang dimulai pada tahun 1968, telah berhasil sehingga keadaan penghidupan menjadi membaik. Banyak orang Hongaria pergi ke Barat. Kegiatan polisi rahasia dibatasi dan amnesti diberikan kepada tahanan politik.

Rata-rata orang Hongaria meskipun masih segan menerima dominasi Soviet karena pada dasarnya pro-Barat berdasarkan ikatan tradisi, budaya, dan agama-harus bersabar hati untuk bersikap netral batin dengan menganggap sepi pemerintah dan kelas baru yang menerima kebajikannya, serta berupaya mengembangkan kehidupan budaya bermutu tinggi guna memelihara identitas bangsa untuk waktu yang lebih baik.

Bangsa Hongaria hidup dengan kesadaran masa lalunya secara tabah. Mereka ingat pada berbagai pelajaran bukan hanya atas kemenangan, tetapi juga atas kekalahan perangnya.

Seorang penulis Hongaria belakangan ini mengingatkan kepada perayaan tahun 1926 atas kekalahan total bangsa Hongaria oleh Turki Usmani pada tahun 1526 dan menulis, “Mungkin tampak seperti mengada-ada merayakan kekalahan sendiri, tetapi mereka yang seharusnya merayakan kemenangannya di sini-kekaisaran dunia Bani Usmani yang adikuat-kini telah tiada”.

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa kekaisaran Habsburg juga telah musnah dan hampir tidak dapat merayakan peperangan yang dimenangkannya atas bangsa Hongaria.

Bangsa Hongaria secara jelas merasa bahwa mereka, yang mampu bertahan hidup dalam kekalahan selama 1.000 tahun, pasti akan tahan lebih lama lagi terhadap kekalahan dalam deretan panjang oleh kekuasaan pemenang sehingga nanti akan dapat merayakan lagi kekalahan perangnya yang lain.

Diulas oleh:
ISTvAN CSICSERY-RONAY, Universitas Maryland
Editor: Sejarah Negara


Terkait Hongaria

Pos terkait