Hideki Yukawan mendapatkan Nobel berkat penemuannya tentang gaya nuklir dan gaya elektromagnetik. Ia menerapkan teori medan kuantum, di mana elektron dan proton saling terikat melalui foton. Keterikatan nukleon juga diakibatkan oleh fenomena pertukaran kuantum medan gaya inti interaksi kuat.
Ide tentang gaya ini pertama kali dicetuskan oleh Yukawa pada tahun 1935 untuk menjelaskan gaya yang mengikat proton dan neutron di dalam deuteron. Ia mengusulkan, gaya kuat dimediasi oleh partikel yang tidak mematuhi larangan Pauli yang akhirnya di kenal sebagai pion.
Teori modern saat ini menjelaskan, bahwa gaya kuat bekerja pada partikel paling elementer, yaitu quark. Quark-quark itu diikat dengan kuat oleh partikel mediator yang disebut gluon (dari kata glue).
Akan tetapi, eksperimen memperlihatkan bahwa quark tidak pernah bebas dari penjara yang disebut fisikawan partikel sebagai confinement.
Quark hanya dapat eksis berduaan dengan antinya (membentuk meson) atau bertiga membentuk nukleon (proton dan neutron). Penemuan terakhir memperlihatkan adanya kemungkinan quark dapat juga eksis berlima membentuk partikel eksotik pentaquark.
Ketakberdayaan quark untuk hidup sendirian di luar proton telah menghasilkan problem tersulit dalam fisika partikel saat itu. Eksperimen memperlihatkan, jika dua buah quark di dalam proton dicoba untuk dijatuhkan, gaya ikat kedua quark tersebut akan semakin besar.
Kalaupun hal ini dipaksakan dengan cara menambah energi kinetik pada kedua quark tersebut, hukum kekekalan energi akhirnya turun tangan. Dua partikel baru yang juga disusun oleh quark terbentuk.
Baca juga siapa Yukawan di artikel sejarah : Biografi singkat Hideki Yukawa