Kehidupan ekonomi pada masyarakat modern itu sebenarnya sudah kurang menjadi perhatian bagi para ahli sosiologi dan antropologi. Namun untuk membandingkan dengan ekonomi pada masyarakat tradisional perlu dikemukakan secara garis besarnya saja.
Pada prinsipnya modernisasi itu mencakup transformasi total dari tata kehidupan bersama yang tradisional ke arah pola-pola kehidupan ekonomi, politik, sosial dan budaya yang rasional-obyektif. Di dalam proses modernisasi tentu terjadi perubahan-perubahan hampir di segala bidang dengan arah-arah tertentu yang didasarkan pada suatu perencanaan yang matang.
Terwujudnya kehidupan ekonomi masyarakat modern itu tidak tercipta secara tiba-tiba, tetapi harus diperjuangkan lewat pembangunan bidang ekonomi secara terprogram, teratur, terarah dan terpadu dengan bidang-bidang lain serta dilaksanakan tahap demi tahap.
Pembangunan ekonomi modern tidak cukup hanya dengan menyediakan syarat-syaratnya saja, seperti: modal, bahan mentah, alat-alat produksi, tenaga terlatih, pimpinan yang ahli, transportasi yang lancar, perlindungan hukum yang kuat dan sebagainya.
Baca juga: Struktur sosial ekonomi Indonesia memasuki jaman modern
Selain syarat-syarat di atas, masih diperlukan adanya keterpaduan dengan unsur-unsur lain, yaitu adanya perubahan-perubahan dalam masyarakat yang dapat mendukung suksesnya pembangunan ekonomi dan menghilangkan hambatan-hambatan, misalnya:
- Sifat boros dan konsumerisme harus diubah menjadi sifat hemat dan produktif .
- Cara kerja yang tradisional-statis harus diubah dengan cara kerja yang modern (mekanis) dan dinamis (terus menerus bergerak maju).
- Cara berpikir yang religius-magis harus diubah dengan cara berpikir yang ekonomis-rasional dan obyektif.
- Kebiasaan berkeluarga besar harus diubah menjadi keluarga kecil agar dapat hidup bahagia dan sejahtera.
Baca juga: Ciri-ciri pokok masyarakat modern