Dimensi waktu sifat sejarah diakronis – Terkait dengan sifat diakronis dalam ilmu sejarah yang telah kita bahas pada artikel 5 sifat ilmu sejarah, Sejarawan Kuntowijoyo menambahkan bahwa dalam dimensi waktu dapat terjadi empat hal, yaitu perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
Uraian selengkapnya mengenai dimensi waktu tersebut sebagai berikut:
1. Perkembangan Sejarah
Dalam hal perkembangan, sejarah akan melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukkan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain, biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.
Contoh: perubahan kehidupan manusia dari masa berburu dan meramu berubah ke arah masa bercocok tanam dan berubah lagi menjadi masa perundagian dan seterusnya. Perubahan satu masa ke masa selanjutnya menunjukkan adanya perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pada zaman itu.
2. Kesinambungan Sejarah
Dalam hal kesinambungan, sejarah mengkaji bagaimana masyarakat baru mewarisi lembaga-lembaga atau prakrik-prakrik lama sehingga terjadi kesinambungan (kontinuitas). Sebagai contoh : kebijakan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia menarik pajak dari daerah-daerah kekuasannya hanyalah meniru perilaku dan kebiasaan raja-raja pribumi.
3. Pengulangan Sejarah
Dalam hal pengulangan, sejarah mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau yang terjadi lagi pada masa sekarang. Di sini yang berulang adalah fenomenanya, bukan peristiwanya, karena sebuah peristiwa tidak dapat diulang.
Misalnya, pada masa kolonialisme para pemilik modal dari negara-negara Barat berlomba-lomba datang ke Indonesia, seperti Belanda dengan VOC-nya dan Inggris dengan EIC-nya. Mereka datang dengan tujuan yang sama, yaitu berdagang, mencari rempah-rempah, serta mencari pasar bagi barang-barang hasil industrinya.
Saat ini, kita masih dapat menyaksikan para kapitalis Barat kembali datang ke Indonesia untuk melakukan kerja sama dalam bidang ekonomi, seperti membuka industri, terlihat dalam kegiatan perdagangan, dan lain-lain.
4. Perubahan Sejarah
Dalam hal perubahan, sejarah mengkaji masyarakat yang mengalami pergeseran: mirip dengan perkembangan, namun di sini pergeserannya terjadi besar-besaran dan dalam kurun waktu relatif singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh dari luar, misalnya perang, bencana alam, revolusi, krisis ekonomi, reformasi, dan globalisasi.
Peristiwa-peristiwa tersebut membawa perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Contoh perubahan dari luar adalah pindahnya pusat Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, yang diakibatkan oleh letusan dahsyat Gunung Merapi yang menghancurkan pusat Kerajaan Mataram Kuno.