Botswana, #83 Negara Terbaik Untuk Bisnis

Tanjung News – Botswana menempati urutan ke-83 sebagai Negara Terbaik Untuk Bisnis. Sampai awal resesi global pada tahun 2008, negeri ini mempertahankan salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia sejak kemerdekaannya pada tahun 1966.

Botswana pulih dari resesi global pada tahun 2010, tetapi hanya tumbuh sedikit hingga 2017, terutama karena penurunan global pasar berlian, meskipun kekurangan air dan listrik juga berperan.

Melalui disiplin fiskal dan manajemen yang baik, Botswana telah mengubah dirinya dari salah satu negara termiskin di dunia lima dekade lalu menjadi negara berpenghasilan menengah dengan PDB per kapita sekitar $ 18.100 pada tahun 2017.

Botswana juga menempati peringkat sebagai salah satu negara yang paling korup dan tidak korup. tempat terbaik untuk melakukan bisnis di Afrika sub-Sahara. Karena sangat bergantung pada ekspor intan, ekonomi Botswana sangat mengikuti tren harga global untuk satu komoditas itu.

Penambangan intan memicu banyak ekspansi ekonomi Botswana di masa lalu dan saat ini menyumbang seperempat dari PDB, sekitar 85% dari pendapatan ekspor, dan sekitar sepertiga dari pendapatan pemerintah.

Pada 2017, ekspor Diamond meningkat ke level tertinggi sejak 2013 di sekitar 22 juta karat output, mendorong pertumbuhan ekonomi Botswana menjadi sekitar 4,5% dan meningkatkan cadangan devisa menjadi sekitar 45% dari PDB.

De Beers, sebuah perusahaan berlian internasional utama, menandatangani kontrak 10 tahun dengan Botswana pada 2012 dan memindahkan divisi penyortiran dan perdagangan batu kasarnya dari London ke Gaborone pada 2013.

Langkah ini diarahkan untuk mendukung pengembangan industri berlian hilir Botswana yang baru lahir. Pariwisata adalah penghasil sekunder dari devisa dan banyak orang Botswana terlibat dalam layanan terkait pariwisata, pertanian subsisten, dan pemeliharaan ternak.

Menurut statistik resmi pemerintah, pengangguran sekitar 20%, tetapi perkiraan tidak resmi berjalan jauh lebih tinggi. Prevalensi HIV/AIDS adalah yang tertinggi kedua di dunia dan mengancam keuntungan ekonomi negara yang mengesankan.

Semua data ekonomi untuk 2017.
Peringkat: 1 = terbaik dalam kategori
Sumber: Heritage Foundation; Forum Ekonomi Dunia; Transparansi Internasional; Rumah kebebasan; Bank Dunia; Badan Intelijen Pusat; Aliansi Hak Properti.