Bermuda koloni kecil Inggris di Samudera Atlantik

Bermuda, yaitu sebuah koloni kecil Inggris di Samudera Atlantik, hanya memiliki sejumlah kecil bahan mentah, pertanian, atau industri. Negeri ini makmur berkat negeri itu sendiri-yang merupakan negeri rona bunga, cuaca yang terus-menerus seperti musim semi, serta pantainya yang indah dengan pasir koral yang berwarna merah jambu.

Daya tarik itu mampu menarik kira-kira 250.000 wisatawan ke koloni itu setiap tahunnya. Bermuda mempunyai penduduk tetap sebanyak kira-kira 50.000 jiwa. Kurang lebih 60% penduduknya berkulit hitam atau berdarah Afrika.

Geografi Bermuda

Kepulauan yang membentuk Bermuda itu merupakan gugusan pulau karang. Kepulauan itu terbentuk selama berabad-abad oleh menumpuknya karang pada puncak-puncak gunung berapi besar yang telah mati di bawah permukaan laut.

Peta Politik Bermuda

Kunjungi di google map

Kepulauan, yang terletak 965 km di sebelah timur Karolina Utara, sebenarnya bukan merupakan kepulauan tropis. Suhu rata-rata di bulan Januari adalah kira-kira 17°C sehingga agak dingin untuk berenang.

Iklim yang lembut sepanjang tahun itu telah memungkinkan tumbuh suburnya berbagai bunga yang tak kalah indahnya dengan yang ada di kepulauan Karibia. Kembang bugenfil dan kembang sepatu memancarkan warnanya yang kemilau pada dinding putih bersih atau di atas rumah batu kapur yang berwarna merah jambu dan biru.

Pepohonan yang berbunga, tanaman tropis, serta berbagai macam kaktus tumbuh dengan suburnya, demikian pula bunga lili Paskah yang menjadi lambang Bermuda dan salah satu komoditi ekspornya yang terbatas itu.

Menurut taksiran, terdapat sekitar 300 buah pulau-pulau kecil atau sekadar batu besar di kepulauan ini yang sebagian besar di antaranya tidak berpenghuni. Nama ”Bermuda” itu sendiri biasanya terkait dengan 7 pulau utama di gugusan tersebut, yang melengkung menyerupai mata kail raksasa.

Pulau-pulau utama itu dihubungkan oleh jaringan jalan lintas air yang luas, seluruhnya kira-kira 54 km2. Pulau yang terbesar, yaitu Pulau Bermuda, mencakup kira-kira dua pertiga seluruh wilayah gugusan pulau itu. Ibu kota dan kota terbesar di wilayah ini, Hamilton, terletak di pulau ini.

Cara Hidup Bermuda

Dalam hal gaya, Bermuda masih mempertahankan beberapa di antara sikap-sikap kolot yang terkait dengan kolonialisme Inggris. Kecuali di pantai, orang yang tampil di muka umum dengan baju renang atau celana pendek minim dipandang sebagai tidak senonoh, begitu pula dengan memakai jepit penggulung rambut di depan umum.

Namun, kehidupan di negeri ini pun diwarnai dengan gaya dan rona. Para penari, penyanyi lagu kalipso, serta kelompok pemusik pop memeriahkan berbagai klub malam, dan di hari raya Natal dan Paskah penduduk yang disebut ”penari Gombey’ mengenakan kostum mencolok serta menari di jalan. Para bobby (polisi) mengenakan celana pendek.

Sejarah dan Pemerintahan Bermuda

Nama Bermuda terkait dengan nama penjelajah Spanyol Juan de Bermudez, yang menemukan kepulauan itu pada tahun 1503. Karena kepulauan itu jelas tidak banyak mempunyai sumber alam, bangsa Spanyol sama sekali tidak berupaya mendirikan koloni di sana.

Baru pada tahun 1612 didirikan permukiman tetap pertama. Enam puluh orang penduduk baru dari Inggris mendirikan kota St. George pada tahun itu. Sampai sekarang kota St George masih mirip dengan sebuah kota abad ke-17.

Karena terbatasnya sumber alam yang ada, penduduk negara ini dapat dikatakan selama ini hidup dari kejeliannya, dengan memanfaatkan kedudukannya yang strategis di Samudra Atlantik. Sejak dahulu ekonomi pulau itu bertumpu pada pembuatan kapal dan perbaikan kapal.

Bermuda menyediakan berbagai kemudahan bagi perbaikan kapal angkatan laut Inggris serta berbagai kapal lainnya yang sedang berada jauh dari pelabuhan induknya. Sekali waktu penduduk juga menjadi awak kapal keamanan; di waktu lain mereka justru menjadi pedagang budak.

Selama berkecamuknya Perang Saudara di Amerika, sejumlah penduduk bekerja sebagai pendobrak blokade, membantu kapal-kapal Konfederasi menembus blokade Uni di berbagai pelabuhan Selatan.

Industri kepariwisataan di pulau ini mencapai puncaknya pada zaman Larangan (1920-1933) ketika pembuatan dan penjualan minuman keras dinyatakan terlarang di Amerika Serikat.

Kepulauan itu menjadi oasis yang paling disenangi orang Amerika yang kehausan-yang juga menikmati keindahan pantainya. Selama Perang Dunia II Bermuda menjadi pangkalan militer Sekutu.

Bermuda adalah sebuah koloni yang berpemerintahan sendiri dalam urusan dalam negerinya. Sebagian besar kekuasaan politik berada di tangan DPR koloni itu, yang para anggotanya dipilih oleh rakyat.

Diulas oleh KANTOR PENERANGAN PARIWlSATA PEMERINTAH BERMUDA
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait