Siapakah kira-kira yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia ini nanti? Setidaknya ramalan Jayabaya telah membuktikan satu nama kebenaran ramalan tersebut, yakni Susilo Bambang Yudoyono (presiden keenam Indonesia yang telah menjabat selama 2 periode), di mana akhiran namanya adalah No, seperti tertera pada ramalan No-to-na-go-ro yang sedikit di ulas pada artikel Notonagoro mitos yang diyakini benar.
Dengan demikian, ramalan Notonagoro pun dimulai dari wal lagi. Oleh karena itu, SBY dapat disebut sebagai pemimpin Indonesia versi Notonagoro tahap II.
Siapakah Pengganti SBY?
Lalu siapakah pengganti SBY di tahun 2014 ini nanti? Benarkah pengganti SBY yang memiliki akhiran nama No adalah orang yang bernama To?
Inilah yang menarik untuk disimak, mengingat persaingan memperebutkan kursi nomor 1 RI 2014 sangat ketat. Perhatikan saja persaingan kedua calon presiden saat ini, 2 calon presiden yang bersaing ketat.
Meski hanya sebatas ramalan yang bisa jadi benar dan bisa jadi salah, namun kita dapat menjadikan ramalan Notonagoro itu sebagai acuan untuk memprediksi presiden terpilih 2014 nanti. Untuk itu, mari kita mulai bermain dengan ramal-meramal mengenai presiden Indonesia tahun ini.
Untuk membuktikan kebenaran ramalan Jayabaya ini, tentu kita harus menunggu sampai pemilihan umum tersebut dilaksanakan. Baru setelah hasilnya diumumkan, kita dapat mengatakan bahwa ramalan Jayabaya benar atau salah.
Tetapi, sekarang tidak ada salahnya kita berandai-andai terlebih dahulu mengenai prediksi presiden Indonesia terpilih 2014.
Pertama-tama kita harus mengetahui terlebih dahulu calon-calon. Siapakah calonnya? Tentu saja bagi kita tidak asing lagi, yaitu calon urutan no.1 yaitu Prabowo Subianto yang biasa dipanggil Prabowo dan Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi. Bagi yang ingin lebih jelas baca : Siapa saja calon presiden indonesia 2014.
Dari kedua calon tersebut, jika dilihat berdasakan hanya sebatas ramalan Jayabaya (Notonagoro) tersebut, tentunya hanya Prabowo Subianto saja yang berpeluang menjadi the next president RI 2014 mendatang.
Mengapa? Sebab, dari kelima nama itu yang memiliki akhiran To hanyalah Prabowo Subianto. Ramalan ini makin diperkuat dengan danya alasan logis seperti survei dan pengukuran popularitas tokoh.
Ramalan Jayabaya No, To, dan Ro
Jika pemilik nama berakhiran No, To, dan Ro terpilih dalam pemilihan 2014 nanti, maka ada prediksi sederhana, yaitu yang bersangkutan akan mampu mencapai tahap “purna bhakti” lima tahun, tetapi pada pilpres 2014 akan mengalami kekalahan. Sang kepala negara yang bersangkutan, yang incumbent, tidak akan bisa memenangkan pilpres untuk masa periode kedua kalinya.
Sedangkan bagi siapa pun yang kela terpilih sebagai kepala negara RI pada 2014 dan memiliki akhiran nama di luar notonagoro atau menggunakan jalur alternatif lain, maka dapat diprediksi secara sederhana bahwa masa pemerintahannya tidak dapat bertahan hingga purna bhakti, karena dihentikan di tengah jalan.
Nah menarik untuk ditunggu, benarkah Prabowo Subianto akan menjadi the next president Indonesia berdasarkan ramalan Jayabaya itu? Kita lihat saja penghitungan suara pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 ini. Meski ramalan itu terkenal, namun kesemuanya kembali kepada Yang Maha Kuasa, hanya Dialah yang menentukan segalanya.
Semoga Negara Kesatuan Republik Indonesia dipilihkan pemimpin yang sanggup membawa keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa. Amin.