Bahama – Ketika Christopher Columbus untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya di Dunia Baru pada tanggal 12 Oktober 1492, lahan yang didaratinya tersebut adalah Bahama yaitu suatu gugusan pulau yang terletak di sebelah tenggara Florida dan di sebelah utara Kuba. Kemungkinan dia mendarat di sebuah pulau kecil yang sekarang bernama San Salvador.
Columbus mendapati bahwa orang Indian di Bahama itu ramah dan dia bahkan mempekerjakan beberapa orang di antara mereka sebagai pemandu di kapalnya. Mereka mampu membantunya mencapai pulau besar Kuba.
Menjelang tahun 1508 orang Spanyol telah mengosongkan seluruh Kepulauan Bahama yang telah diklaim oleh Columbus atas nama Spanyol. Orang-orang Indian yang cinta damai itu diangkut ke permukiman Spanyol di Hispanyola (pulau yang sekarang terbagi menjadi 2 negara yaitu Haiti dan Republik Dominika) dan di Kuba serta dipaksa untuk bekerja sebagai budak.
Sejak saat itu sejarah Kepulauan Bahama penuh dengan kisah petualangan. Selama kira-kira 150 tahun kepulauan itu merupakan tempat persembunyian yang digemari oleh para bajak laut, perompak kapal, serta penyelundup.
Sekarang Kepulauan Bahama merupakan daerah tujuan para wisatawan yang ingin menikmati iklimnya yang nyaman serta pantainya yang berpasir putih dan diteduhi oleh jajaran pohon palem itu, serta sejumlah sarana olahraga berperahu dan memancing di laut-dalam yang terbaik di dunia.
Olahraga menyelam dan menangkap ikan dengan tombak juga lengkap sarananya di kepulauan itu dan menarik sejumlah besar wisatawan setiap tahunnya.
Sejarah Bahama
Pada awal abad ke-16 kapal-kapal yang sarat dengan muatan berharga mulai hilir-mudik dari Dunia Baru ke Eropa. Iring-iringan kapal tersebut tidak lama kemudian menjadi sasaran bajak laut.
Kepulauan Bahama merupakan basis alam bagi bajak laut yang siap menunggu kapal yang melintasinya dari Selat Florida yang berdekatan letaknya. Sejumlah selat yang terlindung di Kepulauan Bahama itu dapat dijadikan tempat bersembunyi manakala mereka dikejar-kejar oleh kapal yang bersenjata lengkap, tetapi tidak mampu melayari perairan dangkal dan karang perintang.
Kunjungi Bahama di google map
Kecuali oleh para bajak laut itu, tidak ada permukiman yang didirikan di Kepulauan Bahama sampai pertengahan kedua abad ke-17. Meskipun Columbus telah mengklaim kepulauan itu atas nama Spanyol, tidak ada catatan tentang upaya pendirian permukiman di sana oleh orang Spanyol.
Para penjelajah Inggris pun telah akrab dengan kepulauan itu dan, karena orang Spanyol belum mengkolonisasinya, maka Inggris mengklaim Kepulauan Bahama pada abad ke-17. Pada tahun 1648 para Petualang Eleuthera, yakni sebuah kelompok kecil pemukim dari Bermuda dan Inggris, mendirikan sebuah koloni di pulau Eleuthera.
Proses pemukiman di Kepulauan Bahama berjalan lambat sampai seusai Perang Revolusi Amerika, ketika beberapa ribu Kaum Loyalis Inggris bermigrasi dari Amerika Serikat dengan membawa serta budak belian mereka.
Kedatangan para pendatang baru ini telah melipatgandakan penduduk kepulauan itu. Namun, hanya sedikit permukiman yang didirikan sesudah itu karena kepulauan itu tidak memiliki sumber mineral yang berharga serta tidak pula memiliki tanah yang layak untuk pertanian besar.
Baru belakangan ini derap pembangunan kepulauan itu berubah-dan perubahan itu sangat dramatis. Diawali pada tahun 1950-an penerbangan dengan pesawat jet telah mempersingkat perjalanan dari berbagai kota besar utama Amerika ke Kepulauan Bahama menjadi hanya beberapa jam saja dan serta-merta para wisatawan mulai membanjiri kepulauan itu.
Hotel bermunculan di mana-mana dan kegiatan kepariwisataan melonjak luar biasa. Lebih dari 1.800.000 wisatawan mengunjungi Kepulauan Bahama setiap tahunnya.
Geografi dan Penduduk Bahama
Kepulauan Bahama merupakan kepulauan besar yang terletak tepat di sebelah utara Laut Karibia di Samudra Atlantik. Lahannya sangat mirip dengan lahan di pesisir dan pulau lepas pantai di sebelah selatan Florida.
Lahan di kepulauan itu pada umumnya rata dan tidak ada yang menjulang lebih dari 120 m di atas paras laut. Di kepulauan itu terdapat banyak sekali rawa bakau, pantai yang berpasir putih lembut, serta pulau karang.
Suhu rata-rata di musim dingin di kepulauan itu kurang lebih 20°C, sedangkan di musim panas biasanya sekitar 30°C. iklim yang nyaman di kepulauan itu sebagian berkat adanya Arus Teluk yang melintasinya.
Salah satu keuntungan yang disebabkan oleh iklimnya itu adalah mekarnya bunga-bungaan sepanjang tahun di sana. Semua pulau sejati di Kepulauan Bahama berpenghuni. Namun, banyak pula pulau kecil yang tersebar di kepulauan itu yang sama sekali tidak berpenghuni. Ada 30 pulau yang berpenghuni di sana.
Selain itu, terdapat 670 pulau kecil, atau pulau koral lepas pantai, yang tak berpenghuni, serta lebih dari 2.000 petak lahan yang tak berpenghuni yang demikian kecilnya sehingga disebut pulau karang.
Berbagai pulau, pulau koral lepas pantai, serta bebatuan di Kepulauan Bahama itu bertebaran di suatu lengkung raksasa yang panjangnya 1.200 km. Pulau Andros, pulau yang terbesar, panjangnya 167 km dan lebarnya 64 km pada bagiannya yang paling lebar.
Ibu kotanya-dan sejauh ini merupakan kota terpenting di Kepulauan Bahama-adalah Nassau, yang terletak di Pulau Providence Baru. Sebenarnya wilayah kota itu kecil saja dan hanya mencakup sebagian kecil kawasan perumahan dan wisata yang luas yang membentang kira-kira 13 km di sepanjang pesisir bagian utara Pulau Providence Baru.
Kira-kira 140.000 orang-atau hampir 55% dari seluruh penduduk tetap di Kepulauan Bahama-tinggal di Nassau dan daerah sekitarnya. Kota ini penuh dengan jaringan jalan yang berliku-liku, jajaran rumah mungil berdinding merah jambu, serta gereja Anglikan yang putih bersih.
Lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Nassau daripada ke berbagai kota lainnya di kepulauan itu, sedangkan pelabuhannya yang sibuk adalah pelabuhan yang paling ramai di Kepulauan Bahama. Nassau juga merupakan pusat keuangan internasional, karena undang-undang perpajakan di negeri itu telah menggalakkan pertumbuhan perbankan internasional.
Kedudukan penting Nassau dalam berbagai masalah yang dihadapi oleh penduduk Bahama adalah demikian besarnya sehingga berbagai pulau lainnya selain Pulau Providence Baru disebut pulau seberang dan penduduknya disebut penduduk pulau seberang.
Kira-kira 85% penduduk kepulauan itu berkulit hitam; sebagian besar di antara penduduk Bahama adalah keturunan para budak yang dibawa masuk ke kepulauan itu pada abad ke-17 dan ke-18. Sampai akhir-akhir ini sebagian besar kekuasaan serta kekayaan di Kepulauan Bahama masih berada di tangan golongan minoritas kulit putih.
Namun, pada tahun 1967 sebuah partai yang semua anggotanya praktis berkulit hitam-yakni Partai Liberal Progresif-telah berhasil menguasai parlemen, dan untuk pertama kalinya seorang perdana menteri berkulit hitam, yaitu Lynden O. Pindling, memimpin negara kepulauan ini.
Pemerintahan Bahama
Pada tanggal 10 Juli 1973, Kepulauan Bahama menjadi negeri yang merdeka penuh. Namun, negeri ini masih mempertahankan kesetiaannya kepada Mahkota Inggris. Parlemen dua kamarnya, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat yang para anggotanya dipilih oleh rakyat, dan Senat yang para anggotanya ditunjuk.
Sebagian besar wewenang pemerintahan berada di tangan Dewan Perwakilan Rakyat. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, yang merangkap menjadi ketua partai yang memegang mayoritas di DPR.
Diulas oleh WlLLIAM H. KALIS, Kepala Dinas Penerangan Pemerintah Bahamas News Bureau
Editor: Sejarah Negara Com