Asal-usul bangsa Indonesia

Sejarah Negara Com – Dari mana asal-usul bangsa Indonesia? Bagaimana penyebaran serta bagaimana corak kehidupannya? Asal-usul suatu bangsa tidak terlepas dari permasalahan ras.

Ras di Dunia

Ada beberapa ras di dunia ini, antara lain ras Kaukosaid, Mongoloid, Negroid dan ras-ras khusus.

Bacaan Lainnya

1. Ras Kaukasoid

Ras Kaukasoid merupakan ras yang di dalamnya termasuk subras:

  • Nordik (Eropa Utara/Jerman).
  • Alpin (sebagian besar bangsa Eropa)
  • Mediteranian (Timur Tengah/Arab)
  • Indic (India)

2. Ras Mongoloid

Ras Mongoloid merupakan ras yang didalamnya termasuk subras:

  • Asiatik Mongoloid (Cina, Jepang dan Korea)
  • Malayan Mongoloid (Melayu)
  • American Mongoloid (suku Indian)

Baca juga: Ras Asia

3. Ras Negroid

Ras Negroid merupakan ras yang di dalamnya termasuk subras African Negroid (Negara Afrika) dan Negrito (penduduk asli Filipina).

4. Ras-ras khusus

Ras-ras khusus adalah ras yang memiliki ciri-ciri khas tertentu. Yang termasuk dalam ras khusus ini adalah:

  • Australoid (penduduk asli Australia)
  • Polynesia (Bangsa Pasifik)
  • Melanesia (Papua/Pasifik)
  • Micronesia (Pasifik)
  • Ainu (Jepang)
  • Dravida (India)
  • Bushman (Afrika Selatan)

Bertolak dari ras-ras di atas dapat disimpulkan bahwa bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid.

Penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia

Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, di wilayah Indonesia sudah ada suku Wedoid dan Negrito. Kedua suku tersebut menurut penyelidikan Mme Madeline Colani berasal dari daerah Tonkin.

Pendapat ini diperkuat dengan penemuan tulang belulang jenis Papua Melanesoid (termasuk suku Negrito) dan Europacide (termasuk suku Wedoid). Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia Belakang dan ke Indonesia hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.

Dengan kedatangan bangsa Melayu Austronesia ke Indonesia, kedua suku tersebut terdesak dan melarikan diri. Mereka mendiami tempat-tempat terasing dan menutup diri. Sisa-sisa suku bangsa tersebut yang sekarang masih bertahan hidup seperti berikut:

  1. Sisa-sisa suku Wedoid adalah suku Sakai di Siak, suku Kubu di Jabi dan suku Lubu di Palembang.
  2. Sisa-sisa suku Negrito boleh dikatakan sudah lenyap di Indonesia.

Menurut pendapat Kern dan Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia, terutama dari daerah Yunan (Hindia Belakang). Mereka berangkat dari Yunan menyebar ke selatan, kemudian mereka berpindah lagi dan menyebar antara lain ke Indonesia.

Penyebaran nenek moyang Indonesia melalui dua periode, yaitu pada tahun 1500 SM dan tahun 500 SM (sebelum Masehi).

1. Periode penyebaran tahun 1500 sebelum Masehi

Pada sekitar tahun 1500 SM terjadi penyebaran periode pertama ke Indonesia yang disebut Proto Melayu. Penyebaran itu terjadi melalui dua jalur, yaitu jalur barat/selatan dan jalur timur/utara.

  • Penyabaran jalur barat/selatan, berawal dari Yunan melalui Malaya – Sumatera dan Jawa – Kalimantan.
  • Penyebaran jalur timur/utara, berawal dari Yunan melalui Vietnam – Filipina – Sulaweis dan Irian.

Penyebaran periode Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru atau neolithicum. Kebudayaan batu baru ini berpusat di Bascon Hoabinh di Indo Cina. Kebudayaan batu baru ini menyebar menuju ke Indonesia.

Hal ini tampak dengan ditemukannya hasil-hasil kebudayaannya, seperti kapak persegi dan kapak lonjong.

2. Periode penyebaran tahun 500 sebelum Masehi

Akhir zaman prasejarah nenek moyang kita sudah memiliki cara hidup seperti berikut:

  • Mereka telah mengenal hidup menetap, bercocok tanam dan beternak.
  • Mereka telah bertempat tinggal di pantai serta hidup dari hasil perikanan, pelayaran dan perdagangan.
  • Mereka telah hidup menetap serta membentuk kampung desa.

Menjelang memasuki zaman sejarah, nenek moyang bangsa Indonesia telah menguasai 10 macam kepandaian, yaitu:

  • berlayar
  • bersawah
  • mengenal astronomi
  • mengatur masyarakat
  • seni macapat
  • seni wayang
  • seni gamelan
  • seni batik
  • seni membuat barang dari logam
  • berdagang

Mereka juga telah mengenal kepercayaan, yaitu animisme dan dinamisme. Suatu kepercayaan yang meyakini bahwa setiap makhluk dan benda mati memiliki roh/jiwa/nyawa disebut animisme. Sedangkan suatu kepercayaan yang meyakini bahwa setiap makhluk hidup dan benda mati memiliki kekuatan gaib disebut dinamisme.

Baca juga:

Pos terkait