Wilayah Afrika Timur mencakup negara Ethiopia, Somalia, Djibouti, Ruanda, Burundi, Uganda, Kenya, dan Tanzania. Daerah ini adalah suatu kawasan pantai datar, naik sampai ke plato tinggi, yang terputus oleh banyak danau dan gunung yang tinggi. Kebanyakan penduduknya berasal dari orang yang berbahasa Bantu, khususnya yang ada di bagian selatan.
Akan tetapi, di bagian utara sebagian besar penduduknya berbahasa Kushitik, khususnya suku Galla. Orang yang berbahasa Kushitik dan Nilotik juga berada di antara suku Bantu yang dominan di daerah yang lebih ke selatan. Di sana juga terdapat sekelompok kecil masyarakat yang anggotanya masih hidup seperti manusia purba-hidup berburu dan memetik buah murbei.
Di Afrika Timur terdapat ratusan masyarakat keturunan yang berbeda, yang masing-masing bertutur dalam bahasanya sendiri. Namun, bahasa Swahili kini sedang dalam proses menjadi bahasa umum di negeri-negeri sebelah selatan.
Daerah pantai memiliki sejarah yang sama sekali berbeda dengan daerah pedalaman. Daerah ini menjadi bagian kawasan perdagangan Samudra Hindia selama berabad-abad walaupun banyak dagangannya diambil dari penduduk pedalaman.
Kepentingan perdagangan inilah yang menarik orang Arab, Asia, dan Portugis datang ke pantai ini. Banyak orang Arab dan orang dari anak benua India menetap di Afrika Timur. Sejak awal abad ke-20 mereka diikuti oleh orang Eropa, yang menjumpai lahan pertanian yang subur, terutama di Kenya.
Perbatasan negara yang sekarang dibuat menurut kepentingan orang Eropa selama masa kolonial-sehingga kadangkadang membelah persis di tengah-tengah kelompok keturunan. Bangsa Somalia adalah salah satu contoh.
Karena negerinya terpecah-belah, bangsa Somalia tidak hanya di Somalia, melainkan juga di Ethiopia dan Kenya. Keturunan Somalia yang tinggal di Ogaden, Ethiopia telah lama berjuang untuk melepaskan diri dari Ethiopia. Sebagai akibatnya, banyak penduduk daerah ini tinggal di kam-kam pengungsi di Somalia.
Pada tahun 1982, dengan beban lebih dari 1,5 juta orang terusir, Somalia diperkirakan sebagai negara yang menampung paling banyak pengungsi-sehingga membahayakan sumber pendapatan negara.
Tiga daerah bekas jajahan Inggris, yaitu: Uganda, Kenya, dan Tanzania melaksanakan upaya koordinasi pelayanan tertentu seperti pos, kereta api, dan penerbangan sipil.
Namun, kerja sama tersebut lumpuh selama tahun-tahun kekuasaan Idi Amin di Uganda dan sampai kini belum dipulihkan kembali. Baik bangsa Jerman yang menguasai Afrika Timur sebelum Perang Dunia 1 maupun Inggris telah membuat jalur kereta api, yang sejak itu semakin dikembangkan.
Kunjungi peta Afrika Timur atau di google map
Ethiopia di Afrika Timur
Ethiopia adalah negara di Afrika Timur yang telah memainkan peran khusus dalam sejarah Afrika. Negeri ini merupakan negara tertua yang merdeka secara berkesinambungan di benua itu sehingga dijadikan simbol ”tanah air orang Afrika” oleh berbagai orang berkulit hitam di berbagai bagian dunia, khususnya di Amerika dan Karibia.
Penduduk Ethiopia berbicara dalam bahasa Amharik atau bahasa Omoro. Banyak penduduknya yang memeluk agama Kristen Koptik. Namun, banyak juga penduduk yang beragama Islam dan sejumlah kecil pemeluk Falashaagama yang mempraktikkan bentuk kuno Judaisme.
Sebagian besar lahan Ethiopia tinggi-tinggi, maka banyak penduduk yang tinggal pada ketinggian 1.500 m, yang bersuhu sedang. Jalur pantai yang rendah di sebelah Laut Merah sangatlah panas. Daerah ini sebagian besar masih terbelakang.
Ethiopia kini berpemerintahan komunis, yang mulai berkuasa pada tahun 1974 setelah menggulingkan Kaisar Haile Selassie, yang telah lama memerintah negara itu. Tahun-tahun kemarau dan perang saudara telah membawa bencana bagi Ethiopia dan memaksa banyak di antara rakyatnya menjadi pengungsi.
Menggembala hewan serta menanam buah-buahan, kopi, dan tembakau merupakan kegiatan pokok penduduk di sana. Addis Ababa, dengan penduduk lebih dari 600.000 jiwa, adalah ibu kota dan kota terbesar negara. Kota ini berfungsi sebagai markas besar bagi banyak organisasi antar Afrika, seperti Komisi Ekonomi untuk Afrika dan Organisasi Kesatuan Afrika (OAU).
Terkait Ethiopia
Somalia, Afrika Timur
Republik Demokratik Somalia atau biasa disebut Somalia adalah negara di Afrika Timur yang dibentuk pada tahun 1960. Negara ini merupakan gabungan antara Somalia-daerah mandat PBB yang dikelola oleh Italia-dan daerah protektorat Inggris Somaliland.
Kebanyakan penduduk Somalia adalah penggembala nomad. Mereka mempunyai pertalian yang erat dengan orang Somalia lain yang tinggal di negara tetangga-misalnya, Kenya dan Djibouti.
Banyak orang Somalia di negara-negara ini bercita-cita bahwa pada suatu hari nanti negeri tempat mereka tinggal akan terintegrasi ke dalam Republik Demokratik Somalia. Mogadishu adalah ibu kota dan kota pelabuhan utama negara itu.
Terkait Somalia
Djibouti, Afrika Timur
Djibouti (dahulu jajahan Prancis-Afars dan Issas) adalah negara di Afrika Timur yang terletak di pantai timur Afrika, persis di depan tonjolan benua yang menjorok ke Lautan Hindia. Djibouti adalah potongan lahan kecil dengan luas sekitar 22.000 km2.
Hampir seluruh penduduknya adalah orang Islam. Bahasa resminya adalah bahasa Prancis, tetapi bahasa Arab diajarkan di sekolah, sedangkan bahasa Afar dan Somalia dituturkan secara luas. Djibouti adalah ibu kota dan kota utama negara itu.
Terkait Djibouti
Rwanda dan Burundi, Afrika Timur
Kedua negeri ini semula merupakan bagian Afrika Timur Jerman sampai setelah Perang Dunia I. Keduanya lalu berada di bawah Liga Bangsa-Bangsa sebagai daerah mandat Rwanda-Burundi dan dikelola oleh Belgia.
Pada tahun 1962 kedua negeri itu menjadi dua negara merdeka yang terpisah dengan uni pabean di antara keduanya. Uni ini pecah pada tahun 1964 sehingga keduanya berjalan sendiri-sendiri.
Menggembala ternak dan menanam pangan untuk nafkah adalah pekerjaan pokok, kopi dan kapas ditanam sebagai panenan ekspor. Timah juga ditemukan dalam jumlah besar di Rwanda. Penduduk Rwanda dan Burundi bermigrasi ke Uganda dan Republik Zaire untuk bekerja.
Baik Rwanda maupun Burundi kelebihan penduduk dan masih terbelakang. Masalah terpenting adalah terjadinya antagonisme antara kedua masyarakat utama di kedua negara adalah suku Tutsi dan suku Hutu. Orang Tutsi amat tinggi, cakap, dan merupakan pemimpin tradisional, tetapi orang Hutu berjumlah lebih banyak.
Di Rwanda orang Hutu memberontak sebelum kemerdekaan dan akhirnya berhasil memerintah negara. Banyak pengungsi Tutsi tinggal di luar negeri-terutama di Uganda. Di Burundi kerajaan yang diperintah suku Tutsi berlangsung terus sampai negara itu menjadi republik pada tahun 1966.
Terkait Rwanda
Terkait Burundi
Uganda, Afrika Timur
Uganda adalah negara di Afrika Timur yang terletak tepat di khatulistiwa, tetapi karena banyak bagiannya adalah daerah plato dengan ketinggian antara 900-1.500 m di atas paras laut-maka suhunya nyaman. Uganda memiliki sejumlah danau besar. Danau Victoria, yang sebagian terletak di negara tetangga Zambia dan Kenya, memiliki daerah seluas 69.575 km2 lebih.
Di bagian barat negara ini jajaran Ruwenzori mencuat sampai hampir 5.180 m. Padang rumput di utara menyiapkan perumputan yang baik untuk ternak kalau saja sampar sapi dan penyakit tidur yang dibawa lalat tsetse dapat dijinakkan. Terdapat endapan berbagai mineral, yang terpenting adalah tembaga.
Kampala adalah ibu kota dan kota terbesar di Uganda. Namun, banyak bagian kota ini hancur pada waktu terjadi pertempuran untuk menggulingkan ldi Amin pada tahun 1979.
Uganda diciptakan oleh Inggris karena posisinya yang strategis di sumber Sungai Nil. Selama abad ke-19, sejumlah misionaris tiba di Uganda. Pada tahun-tahun berikutnya, terjadi pertempuran yang dahsyat antara orang Katolik dan orang Protestan serta antara orang Kristen dan orang Islam.
Pada waktu itu ada 4 kerajaan Afrika, yaitu: Buganda, Toro, Ankole, dan Bunyoro-di kawasan itu. Raja Buganda, yang disebut Kabaka diangkat menjadi presiden seluruh negeri segera setelah merdeka pada tahun 1962.
Pada tahun 1966 Dr. Milton Obote memaksa sang Kabaka turun tahta. Konstitusi dibatalkan dan Dr. Milton Obote menjadi presiden. Pada tahun 1971 angkatan darat Uganda menggulingkan Presiden Obote dan mendirikan pemerintah militer yang dipimpin oleh Idi Amin.
Idi Amin akhirnya dijatuhkan oleh angkatan perang gabungan Uganda – Tanzania pada tahun 1979. Pergantian pemerintah mencoba memperbaiki hukum dan ketertiban serta membangun kembali ekonomi yang tercerai-berai, yang dahulu pernah makmur dan aman. Namun, pada awal tahun 1980-an Uganda berada dalam keadaan sosial ekonomi yang bobrok.
Terkait Uganda
Kenya, Afrika Timur
Kenya adalah negara di Afrika Timur. Penduduk Kenya terutama adalah orang Afrika, tetapi termasuk juga sejumlah orang Eropa dan Asia yang cukup banyak. Kepentingan pertama Kenya terhadap Inggris adalah karena adanya pemasangan jalur kereta api di negara itu dari Mombasa, di pantai, ke Danau Victoria, di perbatasan baratdaya.
Menjelang awal abad ke-20, daerah plato tinggi itu diketahui mengandung daerah yang amat subur di ketinggian 1.520 – 2.740 m di atas permukaan laut. Di sini orang Eropa dianjurkan menetap sebagai petani. Daerah yang disebut Tanah Tinggi Putih dikhususkan oleh orang Inggris untuk para pemukim kulit putih.
Jomo Kenyatta, yang kemudian menjadi presiden Kenya, adalah orang yang dengan gigih menentang pemberian hak istimewa bagi orang kulit putih. Selama tahun 1950-an dia menjadi pemimpin terpilih suku Kikuyu, kelompok keturunan terbanyak di Kenya.
Namun, Kenyatta terbukti mengambil bagian dalam pemberontakan Mau Mau tahun 1952-1959 dan dipenjarakan selama 7 tahun.
Selama masa ini pemimpin lain, seperti Tom Mboya dan Oginga Odinga, keduanya orang Luo, melanjutkan perjuangan antikolonial tersebut. Ketika Kenyatta dibebaskan pada Agustus 1961, dia menjadi pimpinan nasional, yang diterima secara aklamasi oleh seluruh kelompok.
Dia membimbing negaranya ke pintu kemerdekaan pada tahun 1963. Namun, masih terdapat rasa takut bahwa pertentangan antar kelompok bakal pecah kembali, walaupun pemindahan kekuasaan kepresidenan kepada Wakil Presiden Daniel Moi, setelah Jomo Kenyatta meninggal pada tahun 1978, berjalan dengan damai.
Kenya masih tetap merupakan negara agraris, dengan para petaninya yang kini ditampung di tanah tinggi. Industri ringan berkembang dengan cepat. Pariwisata diperluas sebesar-besarnya, dengan dibangunnya berbagai hotel modern di Nairobi.
Hanya diperlukan waktu beberapa menit dengan mobil dari hotel menuju ke taman tempat sejumlah besar hewan buas dapat dilihat berada di antara habitat alamiahnya.
Terkait Kenya
Tanzania
Kenya adalah negara di Afrika Timur, negara federal yang dibentuk dengan berhimpunnya Tanganyika dan Zanzibar pada tahun 1964. Tanganyika adalah bekas koloni Jerman sampai akhir Perang Dunia I, yang menjadi daerah mandat Liga Bangsa-Bangsa dan seterusnya dikelola oleh Inggris.
Pulau Zanzibar, di bawah sultan Arabnya, mendominasi pantai Afrika Timur sepanjang abad ke-19, tetapi akhirnya jatuh di bawah protektorat Inggris. Pulau ini terkenal dengan hasil cengkehnya.
Ketika penduduk Afrika negeri itu memberontak terhadap pemerintahan Arab di tahun 1964 dan sang Sultan berhasil diasingkan. Tanganyika menawarkan penggabungan dan diterima. Namun, pulau Zanzibar masih sepenuhnya memegang otonomi daerah
Sebagian besar Tanzania dikerumuni lalat tsetse. Jadi, manusia dan hewan tak mungkin berdiam di kawasan yang terserang lalat itu. Lebih malang lagi, di Tanzania curah hujan amat tak teratur.
Produk utama Tanzania adalah sisal (seratnya dibuat menjadi tali), kapas, dan kopi. Berlian ditambang persis di sebelah selatan Danau Victoria. Banyak dari rakyatnya masih hidup di batas standar tingkat hidup sehingga mereka harus menanam pangan mereka sendiri, menenun pakaian dan mencari perlindungan sendiri, dan nyaris tidak pernah bertukar barang dengan suku lain.
Tanzania mencapai kemerdekaannya lewat metode tekanan politik yang teratur yang amat damai. Salah satu faktor pembantu adalah tidak adanya kelompok keturunan yang besar, yang biasanya berusaha menguasai kelompok yang lain.
Di sana terdapat sekitar 120 kelompok yang berbeda. Namun, pengaruh yang kuat jelas datang dari kepemimpinan Julius Nyerere yang trampil, yang menjadi presiden pada tahun 1962. Dia memperkenalkan sebuah negara berpartai tunggal, dengan pemilihan antara calon bersaing dari partai yang sama.
Pada tahun 1967 Deklarasi Arusha diproklamasikan. Deklarasi ini mewajibkan negara itu mencapai tujuan sosialis. Tujuan ini harus dicapai dengan kerja keras, pemerataan kekayaan, dan koperasi desa serta dengan mencegah para pemimpin menumpuk kekayaan pribadi atau menerima lebih dari 1 macam pendapatannya.