Sejarah Negara Com – Sejarah dunia tidak akan lepas dari peradaban, tak lepas pula dengan kebudayaan. Karena pada dasarnya kebudayaan akan selalu mengikuti kehidupan manusia di dunia ini. Secara umum keduanya hampir mirip, tapi sebenarnya memiliki makna yang berbeda. Setiap kebudayaan selalu melahirkan peradaban, begitu pula peradaban akan lahir dari kebudayaan.
Rasanya di dunia ini tak ada manusia yang tak berbudaya. Lihatlah di sekitar anda bukankah tak ada manusia yang hidup sendirian? Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial.
Sekelompok manusia yang hidup berkelompok dan akhirnya membentuk sebuah masyarakat pastilah melahirkan sebuah kebudayaan baru, kebudayaan tersebut berkembang menjadi peradaban baru.
Kembali pada judul di atas, bahwa kebudayaan peradaban masyarakat Tiongkok kuno yang akan kami sampaikan di sini ada 7 sistem, yaitu: sistem bahasa, sistem ilmu pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem teligi, dan sistem kesenian. Adapun penjelasan panjang lebar mengenai unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem Bahasa Tiongkok Kuno
Bahasa yang digunakan masyarakat Tiongkok kuno di berbagai wilayah berbeda-beda sehingga orang chin dari satu provinsi tidak dapat berkomunikasi dengan orang Tiongkok dari provinsi lain. Untuk memepuk rasa persatuan dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan yaitu, bahasa Kuo-Yu.
- Pada masa Dinasti Chin ditetapkan keseragaman sistem bahasa dan tulisan
- Masyarakat Tiongkok sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar
- Pada masa Dinasti Han, karya sastra mengalami perkembangan yang pesat di Tiongkok. Ajaran filsafat mulai dibukukan.
2. Sistem Ilmu Pengetahuan
Sistem ilmu pengetahuan masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
- Pada masa Dinasti Shang, terdapat pengetahuan dalam ketrampilan berperang
- Pada masa Dinasti Han, terdapat Seismograf yang pertama (alat pencatat getaran bumi di waktu terjadi gempa)
- Pada masa Dinasti Han, terdapat Gnomon (alat penunjuk kedudukan matahari untuk mengetahui waktu)
- Pada masa Dinasti Han, sudah mengenal sistem pengawetan mayat.
- Masyarakat Tiongkok kuno memiliki banyak ahli ilmu astronomi, sehingga muncul dan berkembang sistem penanggalan.
3. Sistem Organisasi sosial
Sistem organisasi masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
- Dalam perjalanan sejarahnya, ada dua sistem pemerintah yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Tiongkok kuno, yaitu sistem pemerintahan Feodal dan sistem pemerintahan Unitaris.
- Sejak dulu, masyarakat Tiongkok hidup dalam suatu klan. Di Cina, klan terdiri atas para bangsawan yang memiliki tentara sendiri, sehingga klan yang kuat akan menjadi penguasa dalam dinasti.
- Pada masa Dinasti Chou dan Han, para bangsawan mendapatkan kedudukan istimewa dalam pemerintahan dan masyarakat. Kekuasaan di daerah-daerah diserahkan kepada bangsawan.
4. Sistem Teknologi
Sistem teknologi masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
- Pada masa Dinasti Shang, pertanian telah menggunakan sistem pengairan dan astronomi
- Pada masa Dinasti Han, kepandaian membuat kertas dari kulit kayu dan kain-kain tua
- Pada masa Dinasti Shang, sudah mampu membuat senjata dan peralatan dari perunggu. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya : lonceng, pisau, dan bejana ritual.
- Di wilayah Tiongkok, orang-orang mampu mengolah barang-barang tambang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama perhiasan, perabotan rumah tangga, alat-alat senjata dan lainnya.
5. Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
- Pertanian Tiongkok kuno sudah dikenal sejak aman neolitikum (5000 SM). Tanaman pangan utama yang di usahakan adalah padi, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur mayur dan lain lain.
- Pada masa dinasti Chin sistem pertanian mengalami kemajuan karena sudah mengenal pupuk dan irigasi tertata dengan baik.
6. Sistem Religi
Sistem kepercayaan masyarakat Tiongkok berdasarkan ajaran-ajaran filsafat, ajaran filsafat Tiongkok mengajarkan tata cara hidup bertuhan, bernegara, bermasyarakat dan berkeluarga. Para filsuf yang memberikan dasar kepada sistem kepercayaan di Tiongkok yaitu:
a. Kong Fu-Tse (551-479 SM)
Ajaran yang dibawa adalah Kongfusianisme. Ajaran ini berkisar pada masalah pemerintahan dan keluarga. Menurut Kong Fu Tse, masyarakat terdiri atas keluarga-keluarga. Ini merupakan prinsip keseimbangan hidup dan penempatan fungsi serta kedudukan setiap orang dalam hidup bernegara dan bermasyarakat.
b. Lao Tse (605-531 SM)
Ajaran yang di bawa disebut Taoisme. Inti dari ajaran ini bahwa orang harus mengikuti jalan (Tao) menurut alam dan menolak kehidupan duniawi. Oleh karena itu, penganut Taoisme harus dapat memikul penderitaan dengan hati yang tabah dalam keadaan bagaimanapun.
c. Meng Tse (372-289 SM)
Ajaran yang dibawa Meng Tse mengatakan bahwa pada dasarnya semua manusia itu baik. Manusia memiliki sifat jahat karena terbentuk oleh pemerintahan yang buruk dan kacau. Menurutnya, rakyat berhak memberontak dan menumbangkan pemerintahan yang ada seandainya kaisar tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat.
d. Percaya Kepada Dewa
Sebelum Kong Fu-Tse dan Meng-Tse menyebarkan ajarannya, bangsa Tiongkok percaya terhadap para dewa. Memreka memuja dan menganggap dewa-dewa memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tinggi adalah:
- Feng-pa (dewa angin)
- Lei-Shih (dewa angin taufan)
- T’ai Shan (dewa penguasa bukit suci)
- Ho-po (diberi sesajen oleh pendeta perempuan dengan mempersembahkan gadis jelita)
e. Upacara Religi
- Pada masa Dinasti Chin, dalam upacara keagamaan menggunakan bejana, guci, mangkok, dan giok. Hal ini dianggap agar mereka mampu hidup kekal.
- Pada masa Dinasti Han, sudah dikenal tata cara pemakaman yang menggunakan batu giok.
- Pada dasar nya Pandangan Berfikir orang Cina selalu mengembalikan hakekat keharmonisan antara kehidupan “langit” (alam gaib) dan kehidupan di bumi (Alam Dunia Nyata). Mereka percaya bahwa alam semesta ini sebagai akibat dari inkarnasi kekuatan alam. Alam di kuasai oleh spirit spirit yang kekuatannya luar biasa. Menurut dasar pikiran orang Cina, seluruh fenomena alam dapat di bagi menjadi dua klasifikasi yaitu “Yin” dan “yang” yang Berarti Positif dan Negatif. Dalam Kehidupan orang Cina ada tiga ajaran yang mereka anut yaitu : Taoisme, Konfucianisme, dan Buddha yang suka disebut juga Tridharma.
7. Sistem kesenian
Sistem kesenian masyarakat Tiongkok kuno adalah sebagai berikut:
a. Pada masa Dinasti Shang, Ketrampilan membuat barang-barang perunggu
b. Pada masa Dinasti Shang, adanya tradisi pembuatan kramik dan sutra
c. Pada masa Dinasti Chin, terdapat peninggalan budaya tertinggi yaitu tembok besar Tiongkok yang memiliki panjang 2430 km, lebar 8 meter dan tinggi mencapai 16 meter.
d. Pada masa Dinasti Chin, sudah memiliki ketrampilan teknik membuat patung yang sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya:
- Liang-liang di sekitar makam kaisar pertama Tiongkok yang dipenuhi ribuan prajurit Terakota
- Patung penjaga Chin Shi Huangdi berbentuk antara lain : pasukan berkuda, pasukan berkereta dan pasukan infanteri
- Ditemukan patung pemanah seukuran manusia
e. Pada masa Dinasti Chin, sudah memahami beberapa teknik ukir yang rumit. Seni bangunan yang berkembang pada Tiongkok kuno menghasilkan banyak bangunan yang terkenal diantaranya Tembok besar Tiongkok, Kuil, dan Istana.
Demikian 7 Sistem Peradaban Tiongkok Kuno, semoga menjadi catatan sejarah dunia.
Baca juga: 3 Kerajaan Peradaban Mesir Kuno