Vietnam merupakan salah satu negara di Semenanjung Indo-Cina yang berada di wilayah Asia tenggara. Perang Vietnam yang berlangsung selama 20 tahun (1955-1975) merupakan bentuk nyata dari pembenturan ideologi demokrasi liberal dan komunis pada masa Perang Dingin.
Akibat adanya perang tersebut, Vietnam pecah menjadi dua bagian, yaitu Vietnam Utara yang berhaluan komunis dan Vietnam Selatan yang berhaluan demokrasi liberal.
Perpecahan tersebut berawal dari perseteruan antara The Vietnam Independence League (Viet Minh) dan pasukan Prancis yang ingin kembali berkuasa di kawasan Indon-Cina, khususnya Vietnam.
Melalui sebuah konferensi internasional yang berlangsung di Jenewa pada tahun 1954, diberlakukan gencatan senjata. Ditetapkan garis demarkasi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di titik garis 17 derajat sebagai zona demiliterisasi.
Kesepakatan Jenewa tahun 1954 ini menghasilkan sebuah badan yang bernama International Control Committe, yang dibentuk untuk melaksanakan proses pemilihan umum yang demokratis untuk menyatukan kedua Vietnam.
Vietnam Selatan menolak proses itu dan Amerika Serikat mendukung, sedangkan Vietnam Utara lebih memilih untuk menyatukan dua Vietnam melalui kekuatan militer daripada melalui proses politik. Hal inilah yang menjadi awal pecahnya Perang Vietnam yang berlangsung selama 20 tahun.
Pada tahun 1970 perang tersebut semakin meluas hingga ke Laos dan Kamboja. Pada tahun tersebut mulai digagas proses perdamaian namun gagal. Perundingan perdamaian mulai digagas lagi pada tanggal 27 Januari 1975 antara Vietnam Utara, Vietnam Selatan, dan Amerika Serikat.
Hasilnya disepakati adanya gencatan senjata di seluruh daerah konflik di Vietnam. Kesepakatan perdamaian itu ditandatangani pada tanggal 31 Januari 1973 dan dikenal dengan nama The Paris Accords.
Kondisi damai di Vietnam tidak berjalan lama dan mulai melanggar kesepakatan damai yang dihasilkan dalam The Paris Accords. Tentara Viet Cong mulai menganeksasi beberapa daerah di Vietnam Selatan.
Baca juga: Sejarah Negara Vietnam
Pada tanggal 21 April 1975, Presiden Nguyen van Thieu mengundurkan diri dan terbang ke Taiwan. Pada tanggal 30 April 1975, Salgon dikuasai seluruhnya oleh Vietnam Utara dan tank-tank Vietnam Utara memasuki Kota Saigon sebagai tanda kemenangan.
Tanggal 2 Juli 1976, pemerintahan militer dibentuk dan Vietnam diproklamasikan sebagai Republik Sosialis Vietnam dengan ibu kota di Hanoi. Kemudian nama Saigon diubah menjadi Ho Chi Minh.