Sejarah sebagai sarana mengenal bangsa lain – Sejarah mengajarkan kepada kita untuk memahami masyarakat bangsa sendiri dan mengenal bangsa-bangsa lain.
Dengan mempelajari sejarah, kita akan lebih menghargai hal-hal yang telah kita miliki sebagai bangsa mulai dari awal perkembangannya di Nusantara sampai terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia.
Di dalamnya juga termasuk penghargaan terhadap keberagaman baik suku, ras, maupun agama, penghargaan terhadap identitas kita sebagai bangsa yang besar dan sebagainya.
Selain sikap nasionalisme dan patriotisme yang terwujud dalam sikap dan perilaku kerja keras membangun bangsa, muncul pula rasa syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang begitu besar bagi bangsa Indonesia.
Mempelajari sejarah juga membuat kita mengenal bangsa-bangsa lain, baik sistem politik-ekonomi maupun kehidupan sosial dan kebudayaannya. Hal ini akan membuat kita mendapat banyak inspirasi dan wawasan, yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku dan pandangan hidup kita, baik secara pribadi maupun sebagai bangsa.
Tokoh Spiritual
Sebagai contoh kita dapat belajar banyak dari tokoh-tokoh nasional atau spiritual bangsa lain seperti:
- Mahatma Gandhi, baca perjuangan beliau di sejarah: Masa kebangkitan India
- Abraham Lincoln, dia mampu mewujudkan apa sebenarnya demokrasi. Selengkapnya silahkan baca: Pengertian demokrasi
- Winston Churchill, seorang mantan perdana Inggris yang mengatakan bagaimana ia menelaah sejarah. Selengkapnya baca: Sejarah adalah guru kehidupan
Ketiga tokoh dunia tersebut sangat berpengaruh membentuk jati diri dan karakter bangsanya. Sikap-sikap dan pilihan tindakan mereka dapat menjadi inspirasi bagi kita juga.
Tidak hanya tokoh tertentu, pengalaman jatuh bangun sebuah bangsa dalam membangun negerinya juga dapat memberikan pelajaran tentang cara kita seharusnya membangun bangsa, khususnya bangsa Indonesia.
Memperkokoh identitas bangsa
Sejarah berperan penting dalam membentuk identitas dan kepribadian suatu bangsa. Suatu masyarakat atau bangsa tak mungkin akan mengenal identitas dan perkembangan mereka hingga sekarang tanpa mengenal sejarah.
Sejarah dan identitas bangsa memiliki hubungan timbal-balik. Akar sejarah yang dalam dan panjang akan memperkokoh eksistensi, identitas, serta kepribadian suatu bangsa. Dengan demikian, suatu bangsa akan bangga dan mencintai sejarahnya.
Latihan berpikir menyeluruh (Holistik) dan multiperspektif
Dalam kaitannya dengan proses belajar sejarah, sejarah melatih kita untuk berpikir holistik (menyeluruh) dan multi-sudut pandang dalam memandang suatu peristiwa. Suatu peristiwa sejarah itu tidak sederhana.
Suatu peristiwa sejarah juga tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan peristiwa-peristiwa lain sebelumnya. Peristiwa lain tersebut juga dipicu oleh peristiwa-peristiwa yang lain lagi. Ada banyak aspek terlibat dalam suatu peristiwa.
Dengan membuat penelitian tentang suatu peristiwa sejarah, kita dilatih untuk melihat peristiwa dalam konteks yang besar dan menggunakan banyak sudut pandang. Dalam proses tersebut, kita belajar menarik benang merah dan sebab-akibat-dampak yang logis dan dapat dipercaya.
Demikian sekilas ulasan bahwa Sejarah sebagai sarana mengenal bangsa lain. Dengan begitu kita dapat mempelajari lebih mendalam sejarah suatu bangsa.