Perang Prancis Prusia adalah perang antara Prancis dan Jerman yang disebut juga Perang 1870 karena dimulai tanggal 19 Juli 1870 sampai 10 Mei 1871. Konflik besar tersebut berlangsung antara Kekaisaran Prancis Kedua melawan Kerajaan Prusia dan sekutu-sekutunya yang tergabung dalam Konfederasi Jerman Utara, serta negara-negara Jerman selatan seperti Baden, Württemberg, Bayern, dan Hesse-Darmstadt.
Mengapa Perang Prancis Prusia bisa terjadi? Konflik tersebut dipicu oleh ketegangan yang berkaitan dengan penyatuan Jerman. Setelah perang selesai peperangan Kanselir Prusia Otto Von Bismarck menulikan:
“Saya selalu merasa bahwa perang melawan Prancis akan terjadi setelah perang melawan Austria…Saya yakin bahwa jurang pemisah antara Jerman utara dan selatan hanya dapat diatasi lewat perang nasional melawan bangsa tetangga yang agresif terhadap kita. Saya tidak meragukan bahwa perang Prancis-Jerman perlu dilancarkan sebelum reorganisasi Jerman secara umum dapat dicapai.”
Otto Von Bismarck
Dengan menggunakan isu pewaris tahta Spanyol Bismarck memicu krisis diplomatik dan kemudian menulis ulang berita tertulis mengenai pertemuan Raja Prusia dengan menteri luar negeri Prancis agar tampak seolah Prancis telah dihina.
Tak ayal hal ini membuat media dan parlemen Prancis menyerukan perang, dan jenderal-jenderal Napoleon III meyakinkan kepada kaisar bahwa Prancis akan menang.
Pada tanggal 16 Agustus 1870, Parlemen Prancis sepakat untuk menyatakan perang dengan jumlah suara 101 melawan 47. Pada tanggal 19 Agustus Prancis secara resmi menyatakan perang terhadap Jerman.
Dengan cepat koalisi Jerman memobilisasi tentaranya dan segera menyerbu Prancis timur laut, sedangkan Prancis lebih lambat.
Pemenang Perang Prancis Prusia
Prusia dan Jerman berhasil memenangkan pertempuran. Hal ini antara lain disebabkan 2 hal utama, yaitu sebagai berikut:
- Jumlah tentara Jerman lebih besar, dengan kepemimpinan dan pelatihan lebih baik.
- Penggunaan teknologi modernnya lebih efektif, terutama penggunaan jalur kereta api dan artilerinya.
Akibat Perang Prancis Prusia
Kemenangan Prusia dan Jerman atas Prancis di Prancis Timur berujung pada Pertempuran Sedan. Napoleon III dan seluruh tentaranya ditangkap pada tanggal 2 September.
Meski begitu, ternyata perang belum berakhir. Hal ini dikarenakan pada tanggal 4 September 1870 Republik Ketiga dideklarasikan di Paris dan perlawanan Prancis dilanjutkan di bawah Pemerintahan Pertahanan Nasional dan Adolphe Thiers.
Dengan kampanye militer selama 5 bulan, Jerman kembali berhasil mengalahkan tentara Prancis yang baru direkrut. Paris pun jatuh pada tanggal 28 Januari 1871 setelah melewati pengepungan panjang.
Setelah peristiwa Perang Prancis Prusia selesai, negara-negara Jerman menyatakan akan bersatu dengan di bawah Kekaisaran Wilhelm I. Traktat Frankfurt yang ditandatangani pada tanggal 10 Mei 1871 menyerahkan wilayah Alsace dan sebagian dari Lorraine kepada Jerman.
Baca juga: Jerman bersatu di akhir Perang Dunia II
Setelah kekalahan Prancis pada Perang Prancis Prusia, pemberontak Komune Paris mengambil alih dengan menguasau ibukota selama dua bulan. Namun pemberontakan ini dapat dipadamkan oleh tentara Prancis pada akhir Mei 1871.
Dipihak lain, penyatuan Jerman dan industrialisasi negara tersebut mengubah keseimbangan kekuatan di Eropa, dan Otto von Bismarck memiliki kewenangan besar dalam urusan internasional selama dua dasawarsa.
Kebulatan tekad Prancis dalam merebut kembali Alsace-Lorraine akan memicu keterlibatan Prancis dalam Perang Dunia I.