Pengertian sejarah – Menurut sejarawan William H. Federick, secara etimologis kata “sejarah” diserap dari bahasa arab “syajaratun” yang berarti pohon. Kata pohon ini kemudian dihubungkan dengan keturunan atau asal-usul keluarga raja/dinasti tertentu.
Penggunaan kata pohon menunjukkan sejarah itu memiliki permulaan (akar) serta terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana hingga ke tingkat yang lebih kompleks. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar ke ranting yang terkecil.
Kata syajaratun kemudian berkembang dalam Melayu menjadi syajarah, dan dalam bahasa Indonesia menjadi sejarah, yang berarti gambaran silsilah atau keturunan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kata sejarah adalah sebagai berikut:
- asal-usul (keturunan) silsilah.
- kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; riwayat; tambo.
- pengetahuan atau uraian tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau ilmu sejarah.
Dari pengertian tersebut, sejarah ternyata tidak hanya berarti peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, namun juga berarti kajian atau penelitian yang sistematis atas peristiwa itu, dengan kata lain, sejarah juga adalah ilmu.
Silahkan baca: Hubungan Sejarah dengan Ilmu lain
Fokus sejarah sebagai ilmu (ilmu sejarah) adalah penelitian sistematis atas peristiwa-peristiwa masa lampau manusia. Itulah yang disebut penelitian sejarah.
Kemiripan pengertian sejarah menurut sejarawan
Sampai di sini kita sudah diperkenalkan dengan dua ruang lingkup sejarah; sebagai peristiwa dan sebagai ilmu. Sebagai ilmu para filsuf, sejarawan, serta ilmuwan sosial lain telah memberikan definisinya sendiri-sendiri tentang sejarah, namun satu dengan yang lainnya memiliki kemiripan. Selengkapnya sebagai berikut:
Herodotus (484-425 SM)
Filsuf terkenal dari Yunani mengatakan bahwa sejarah merupakan suatu kajian untuk menceritakan seluk-beluk jatuh-bangunnya seorang tokoh, masyarakat, ataupun peradaban.
Herodotus adalah sejarawan Yunani Kuno yang hidup pada abad ke-5 SM (sekitar 484 SM-425 SM). Dia disebut sebagai Bapak Sejarah karena dialah orang yang pertama kali menulis kisah sejarah berdasarkan sumber-sumber yang dapat diuji kebenarannya.
Historia adalah Mahakarya sekaligus satu-satunya karyanya yang diketahui merupakan catatan penyelidikanya tentang sejarah Perang Yunani-Persia.
Catatannya meliputi informasi geografis dan etnografis. Meski beberapa tulisannya tidak akurat, dia mengklaim bahwa dia hanya menuliskan apa yang telah diceritakan kepadanya.
Aristoteles (384-322 SM)
Juga filsuf Yunani berpendapat bahwa sejarah merupakan kegiatan penelitian yang sistematis mengenai gejala alam, terutama yang menyangkut kehidupan manusia dalam urutan kronologis.
Ibnu Khaldun (1332-1406)
Mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang manusia atau peradaban manusia serta keseluruhan proses perubahan yang terjadi, yang meliputi realitas dan sebab-akibatnya.
R.G. Collingwood (1889-1943)
Mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa lampau.
R. Mohamad Ali
R. Mohamad Ali mendefinisikan tentang sejarah sebagai berikut:
- keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, realitas atau kenyataan yang benar-benar telah terjadi di sekitar kita.
- cerita tentang perubahan-perubahan itu.
- ilmu yang menyelidiki semua perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Roeslan Abdulgani
Mendefinisikan sejarah sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud menilainya secara kritis lalu dijadikan pedoman untuk menilai dan menentukan keadaan sekarang serta arah masa depan.
Muhammad Yamin
Mendefinisikan sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan. Dengan memperhatikan definisi-definisi di atas kita dapat merumuskan pengertian sejarah sebagai berikut:
“Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam kehidupan umat manusia pada masa lampau”
Tiga unsur pokok sejarah
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia sama pengertiannya dengan kata History dalam bahasa Inggris (dari bahasa Yunani istoria), geschichte dalam bahasa Jerman, atau geschiedenis dalam bahasa Belanda, yang berarti penyelidikan, pengumpulan, pengorganisasian, dan penyajian informasi mengenai peristiwa-peristiwa masa lalu.
Berdasarkan pengertian tersebut, sejarah memiliki tiga unsur pokok, yaitu manusia, ruang, dan waktu.
Manusia
Manusia dalam peristiwa sejarah menjadi unsur penting, seperti layaknya pemeran utama dalam suatu drama. Peran manusia sangat menentukan dalam suatu peristiwa.
Sejarah adalah sejarahnya manusia, bukan sejarahnya alam atau sejarahnya hewan atau tumbuhan. Peristiwa yang dikaji pun adalah peristiwa yang terkait dengan manusia.
Ruang
Peristiwa atau kejadian (masa lampau) ini terjadi dalam ruang atau tempat tertentu. Unsur ruang ini akan menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.
Waktu
Peristiwa sejarah terjadi pada masa lampau, bukan masa kini, apalagi masa depan. Ini merupakan unsur penting dari konsep sejarah. Waktu menjadi unsur penting, oleh karena perjalanan hidup manusia tidak dapat dilepaskan dari waktu.
Dengan kata lain, sejarah manusia adalah sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang, dan zaman yang akan datang. Maka, dalam sejarah dikenal dengan apa yang disebut kronologi dan periodisasi.
Kronologi adalah urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Sedangkan periodisasi adalah pembabakan masa atau waktu untuk mempermudah memahami peristiwa-peristiwa sejarah.
Artikel pengertian sejarah lainnya
- Pengertian Sejarah menurut para ahli dari Indonesia
- Pengertian Sejarah subyektif dan obyektif menurut Sartono Kartodirdjo
- Pengertian Sejarah menurut Louis Gottschalk
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai pengertian sejarah, semoga menjadi catatan pengetahuan kita bersama.