Gambaran penelitian sejarah

Gambaran penelitian sejarah – Sebelum membahas metode penelitian sejarah, mari kita telusuri terlebih dahulu hal-hal penting yang pernah kita pelajari sebelumnya, selengkapnya sebagai berikut:

1. Sejarah bisa berarti segala peristiwa yang benar-benar pernah terjadi pada masa lalu (disebut sejarah obyektif), bisa juga berarti ilmu yang mengkaji tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Hal ini bisa anda baca di artikel: Pengertian sejarah subyektif dan obyektif menurut Sartono Kartodirdjo

2. Sejarah yang kita pelajari saat ini adalah hasil kajian atau rekonstruksi sejarawan tentang peristiwa masa lalu. Peristiwa-peristiwa masa lalu dapat kita pahami melalui hasil kajian sejarawan.

3. Sebagai ilmu, sejarah mempunyai obyek (yaitu suatu peristiwa masa lampau yang pernah dialami manusia), obyek ini benar-benar pernah dialami manusia dalam waktu yang lampau (empiris), rekonstruksi peristiwa itu menggunakan metode ilmiah, dan hasil rekonstruksi itu dapat diuji atau diverifikasi kembali secara terus-menerus.

4. Kendati sejarah yang kita baca adalah sejarah subyektif, para peneliti diharapkan dapat menggambarkan peristiwa masa lalu apa adanya atau obyektif.

Obyektif artinya peneliti menghasilkan temuan yang sedekat mungkin dengan kenyataan aktual (kenyataan sebenarnya) dari peristiwa yang diteliti. Tanpa obyektivitas, hasil penelitian sejarawan akan sulit diakui, diterima, dan dipercaya oleh komunitas ilmiah (sejarawan2 lain) dan masyarakat.

5. Obyektivitas dapat dicapai jika sejarawan mengikuti secara ketat prosedur-prosedur ilmiah, yang dalam ilmu sejarah disebut metode sejarah. Mengikuti metode sejarah mencegah penelitian menjadi bias karena masuknya kepentingan, nilai, selera, atau ideologi sejarawan dalam penelitiannya.

6. Oleh karena sejarah itu hasil tafsiran sejarawan, dan masing-masing sejarawan memiliki sudut pandangnya sendiri terhadap peristiwa yang sama, maka kebenaran dalam sejarah tidak statis tetapi dinamis.

Itu karena hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terbuka untuk dipertanyakan, di perdebatkan, di gugat, dan dari situ lahir sudut pandang baru terhadap peristiwa sejarah yang sama.

Begitu seterusnya, pandangan yang lebih baru itu bisa juga dipertanyakan oleh penelitian yang terbaru, yang pada gilirannya melahirkan sudut pandang yang baru lagi. Singkatnya, tidak ada kebenaran mutlak dalam penelitian sejarah.

Maka, kita telah memahami sejarah dan juga mendapat gambaran besar tentang penelitian sejarah. Gambaran itu masih abstrak, kita belum mengetahui bagaimana kaidah-kaidah ilmu itu (empiris, sistematis, objektif, analitis, dan verifikatif).

Maka dari itu, kita perlu membahas apa yang disebut “metode ilmiah” yang meliputi langkah-langkah atau prosedur dalam penelitian sejarah. Dalam metode ilmiah akan terlihat penerapan kaidah-kaidah ilmu tersebut.

Topik: Ilmu Sejarah

Pos terkait