Setelah proses pembangunan yang panjang, kehidupan ekonomi masyarakat modern itu barulah dapat terwujud secara bertahap dengan ciri-ciri pokoknya adalah sebagai berikut:
Tertumpu Kegiatan Sekunder
Kegiatannya tidak lagi bertumpu pada produksi primer, melainkan pada kegiatan sekunder, tersier ataupun kwarter, misalnya:
- mengolah bahan mentah menjadi bahan baku (industri dasar).
- mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang jadi.
- mendistribusikan barang-barang industri/kerajinan dari produsen sampai ke konsumen (perdagangan), Ini sudah kegiatan tertier.
- melayani bidang jasa seperti bidang jasa seperti angkutan, perhotelan, komunikasi.
- melayani keperluan modal lewat perbankan, asuransi, Tabanas.
- penyuguhan seni budaya dan pariwisata serta oleh raga profesional
Tergantung Situasi Pasar
Besar kecilnya penghasilan dan maju mundurnya usaha sangat tergantung kepada situasi pasar, kebijaksanaan moneter dan situasi perdagangan dunia, misalnya:
- penghasilan jasa angkutan pada saat-saat Hari Raya dan menjelang tahun ajaran baru mengalami kenaikan yang luar biasa, karena permintaan akan jasa angkutan melimpah ruah.
- ketika dunia dilanda resesi ekonomi, dunia usaha dan perdagangan di negara-negara ketiga terancam gulung tikar.
- ketika pemerintah mengambil kebijaksanaan moneter (devaluasi misalnya) maka harga akan naik, nilai rupiah terhadap barang merosot dan masyarakat berpenghasilan tetap akan jatuh ekonominya.
Baca juga: Faktor pendukung suksesnya pembangunan dan ekonomi
Yang di Hasilkan Barang Mewah
Pada umumnya yang dihasilkan adalah barang-barang keperluan sekunder dan barang-barang kemewahan, tetapi juga ada barang-barang keperluan primer (pangan dan sandang), namun sudah di olah dalam suatu kegiatan industri.
Tujuan utama menghasilkan barang-barang tersebut memang untuk diperdagangkan.
Contoh: bahan sandang, makanan dalam kaleng dan bahan kebutuhan pokok sehari-hari (kecuali beras), alat-alat rumah kantor, buku-buku pelajaran, barang-barang elektronik, kendaraan dsb.
Berpikir Ekonomi-rasional dan Obyektif
Kegiatan ekonominya dipengaruhi oleh cara berpikir ekonomi-rasional dan obyektif yang penuh dengan tantangan-tantangan dan kompetisi yang ketat.
Siapa yang tidak penuh inisiatif, kreatif serta ulet dan trampil, pasti akan tertinggal jauh dengan rekan-rekannya. Karena itu usaha mereka terus melaju dengan cepat.